Surat Al-Furqan Ayat 1-19 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Al-Quran sebagai pembeda antara yang haq dan batil

Surat Al-Furqan memiliki 77 ayat dan merupakan surat urutan ke 25 di dalam Al-Qur’an. Surat Al-Furqan diturunkan di kota Makkah, sehingga termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Al-Furqan sendiri memiliki arti 'Pembeda' yang diambil dari lafadz al-furqan pada ayat pertamanya. 

Berikut selengkapnya tentang arti dari surat Al-Furqan berserta kandungan dan keutamaannya.

1. Surat Al-Furqan ayat 1-19 beserta artinya

Surat Al-Furqan Ayat 1-19 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Berikut bacaan arab Surat Al-Furqan ayat 1sampai 19, latin dan artinya.

Ayat 1

تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ

tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā

"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)."

Ayat 2

الَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهٗ تَقْدِيْرًا

allażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa lam yattakhiż waladaw wa lam yakul lahụ syarīkun fil-mulki wa khalaqa kulla syai`in fa qaddarahụ taqdīrā

"Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat."

Ayat 3

وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً لَّا يَخْلُقُوْنَ شَيْـًٔا وَّهُمْ يُخْلَقُوْنَ وَلَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا وَّلَا يَمْلِكُوْنَ مَوْتًا وَّلَا حَيٰوةً وَّلَا نُشُوْرًا

wattakhażụ min dụnihī ālihatal lā yakhluqụna syai`aw wa hum yukhlaqụna wa lā yamlikụna li`anfusihim ḍarraw wa lā naf'aw wa lā yamlikụna mautaw wa lā ḥayātaw wa lā nusyụrā

"Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan."

Ayat 4

وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّآ اِفْكُ ِۨافْتَرٰىهُ وَاَعَانَهٗ عَلَيْهِ قَوْمٌ اٰخَرُوْنَۚ فَقَدْ جَاۤءُوْ ظُلْمًا وَّزُوْرًا ۚ

wa qālallażīna kafarū in hāżā illā ifkuniftarāhu wa a'ānahụ 'alaihi qaumun ākharụn, fa qad jā`ụ ẓulmaw wa zụrā

"Dan orang-orang kafir berkata, “(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh dia (Muhammad), dibantu oleh orang-orang lain,” Sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar."

Ayat 5

وَقَالُوْٓا اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلٰى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا

wa qālū asāṭīrul-awwalīnaktatabahā fa hiya tumlā 'alaihi bukrataw wa aṣīlā

"Dan mereka berkata, “(Itu hanya) dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.”

Ayat 6

قُلْ اَنْزَلَهُ الَّذِيْ يَعْلَمُ السِّرَّ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّهٗ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

qul anzalahullażī ya'lamus-sirra fis-samāwāti wal-arḍ, innahụ kāna gafụrar-raḥīmā

"Katakanlah (Muhammad), “(Al-Qur'an) itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Ayat 7

وَقَالُوْا مَالِ هٰذَا الرَّسُوْلِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِيْ فِى الْاَسْوَاقِۗ لَوْلَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُوْنَ مَعَهٗ نَذِيْرًا ۙ

wa qālụ mā lihāżar-rasụli ya`kuluṭ-ṭa'āma wa yamsyī fil-aswāq, lau lā unzila ilaihi malakun fa yakụna ma'ahụ nażīrā

"Dan mereka berkata, “Mengapa Rasul (Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu memberikan peringatan bersama dia,"

Ayat 8

اَوْ يُلْقٰىٓ اِلَيْهِ كَنْزٌ اَوْ تَكُوْنُ لَهٗ جَنَّةٌ يَّأْكُلُ مِنْهَاۗ وَقَالَ الظّٰلِمُوْنَ اِنْ تَتَّبِعُوْنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسْحُوْرًا

au yulqā ilaihi kanzun au takụnu lahụ jannatuy ya`kulu min-hā, wa qālaẓ-ẓālimụna in tattabi'ụna illā rajulam mas-ḥụrā

"atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya harta kekayaan atau (mengapa tidak ada) kebun baginya, sehingga dia dapat makan dari (hasil)nya?” Dan orang-orang zalim itu berkata, “Kamu hanyalah mengikuti seorang laki-laki yang kena sihir.”

Ayat 9

اُنْظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوْا لَكَ الْاَمْثَالَ فَضَلُّوْا فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَبِيْلًا

unẓur kaifa ḍarabụ lakal-amṡāla fa ḍallụ fa lā yastaṭī'ụna sabīlā

"Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang engkau, maka sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu)."

Ayat 10

تَبٰرَكَ الَّذِيْٓ اِنْ شَاۤءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا مِّنْ ذٰلِكَ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ وَيَجْعَلْ لَّكَ قُصُوْرًا

tabārakallażī in syā`a ja'ala laka khairam min żālika jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru wa yaj'al laka quṣụrā

"Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya Dia jadikan bagimu yang lebih baik daripada itu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan Dia jadikan (pula) istana-istana untukmu."

Ayat 11

بَلْ كَذَّبُوْا بِالسَّاعَةِۙ وَاَعْتَدْنَا لِمَنْ كَذَّبَ بِالسَّاعَةِ سَعِيْرًا

bal każżabụ bis-sā'ati wa a'tadnā limang każżaba bis-sā'ati sa'īrā

dm-player

"Bahkan mereka mendustakan hari Kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari Kiamat."

Ayat 12

اِذَا رَاَتْهُمْ مِّنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ سَمِعُوْا لَهَا تَغَيُّظًا وَّزَفِيْرًا

iżā ra`at-hum mim makānim ba'īdin sami'ụ lahā tagayyuẓaw wa zafīrā

"Apabila ia (neraka) melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suaranya yang gemuruh karena marahnya."

Ayat 13

وَاِذَآ اُلْقُوْا مِنْهَا مَكَانًا ضَيِّقًا مُّقَرَّنِيْنَ دَعَوْا هُنَالِكَ ثُبُوْرًا ۗ

wa iżā ulqụ min-hā makānan ḍayyiqam muqarranīna da'au hunālika ṡubụrā

"Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu, mereka di sana berteriak mengharapkan kebinasaan."

Ayat 14

لَا تَدْعُوا الْيَوْمَ ثُبُوْرًا وَّاحِدًا وَّادْعُوْا ثُبُوْرًا كَثِيْرًا

lā tad'ul-yauma ṡubụraw wāḥidaw wad'ụ ṡubụrang kaṡīrā

"(Akan dikatakan kepada mereka), “Janganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang berulang-ulang.”

Ayat 15

قُلْ اَذٰلِكَ خَيْرٌ اَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاۤءً وَّمَصِيْرًا

qul a żālika khairun am jannatul-khuldillatī wu'idal-muttaqụn, kānat lahum jazā`aw wa maṣīrā

"Katakanlah (Muhammad), “Apakah (azab) seperti itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa sebagai balasan, dan tempat kembali bagi mereka?”

Ayat 16

لَهُمْ فِيْهَا مَا يَشَاۤءُوْنَ خٰلِدِيْنَۗ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ وَعْدًا مَّسْـُٔوْلًا

lahum fīhā mā yasyā`ụna khālidīn, kāna 'alā rabbika wa'dam mas`ụlā

"Bagi mereka segala yang mereka kehendaki ada di dalamnya (surga), mereka kekal (di dalamnya). Itulah janji Tuhanmu yang pantas dimohonkan (kepada-Nya)."

Ayat 17

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ وَمَا يَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَقُوْلُ ءَاَنْتُمْ اَضْلَلْتُمْ عِبَادِيْ هٰٓؤُلَاۤءِ اَمْ هُمْ ضَلُّوا السَّبِيْلَ ۗ

wa yauma yaḥsyuruhum wa mā ya'budụna min dụnillāhi fa yaqụlu a antum aḍlaltum 'ibādī hā`ulā`i am hum ḍallus-sabīl

"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka bersama apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Dia berfirman (kepada yang disembah), “Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan (yang benar)?”

Ayat 18

قَالُوْا سُبْحٰنَكَ مَا كَانَ يَنْۢبَغِيْ لَنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ مِنْ دُوْنِكَ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ وَلٰكِنْ مَّتَّعْتَهُمْ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى نَسُوا الذِّكْرَۚ وَكَانُوْا قَوْمًاۢ بُوْرًا

qālụ sub-ḥānaka mā kāna yambagī lanā an nattakhiża min dụnika min auliyā`a wa lākim matta'tahum wa ābā`ahum ḥattā nasuż-żikr, wa kānụ qaumam bụrā

"Mereka (yang disembah itu) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung selain Engkau, tetapi Engkau telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan hidup, sehingga mereka melupakan peringatan; dan mereka kaum yang binasa.”

Ayat 19

فَقَدْ كَذَّبُوْكُمْ بِمَا تَقُوْلُوْنَۙ فَمَا تَسْتَطِيْعُوْنَ صَرْفًا وَّلَا نَصْرًاۚ وَمَنْ يَّظْلِمْ مِّنْكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيْرًا

fa qad każżabụkum bimā taqụlụna fa mā tastaṭī'ụna ṣarfaw wa lā naṣrā, wa may yaẓlim mingkum nużiq-hu 'ażābang kabīrā

"Maka sungguh, mereka (yang disembah itu) telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak dapat (pula) menolong (dirimu), dan barangsiapa di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa azab yang besar."

2. Kandungan surat Al-Furqan ayat 1-19

Surat Al-Furqan Ayat 1-19 Arab: Arti, Kandungan dan KeutamaanMuslim.or.id

Surat Al-Furqan memiliki beberapa hal yang terkandung di dalamnya. Adapun kandungan surat Al-Furqan adalah sebagai berikut:

  • Surat Al-Furqan diturunkan oleh Allah SWT sebagai peringatan bagi manusia dan jin
  • Menjelaskan bahwa Allah itu Maha Esa
  • Menerangkan bahwa Allah bersemayam di  atas Arsy
  • Menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan utusan Allah untuk seluruh alam

Baca Juga: Surat Fatir Ayat 23-45 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

3. Keutamaan surat Al-Furqan

Surat Al-Furqan Ayat 1-19 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanreprobintang9.id

Surat Al-Furqan memiliki beberapa keutamaan. Berikut keutamaan dari surat Al-Furqan:

  • Surat Al-Furqan merupakan Al-Matsani

Surat ini diturunkan kepada Rasulullah SAW sebagai pengganti injil. Surat ini juga hanya memiliki ayat sebanyak 77, di mana kurang dari 100 ayat. Sehingga ayat ini masuk ke dalam golongan surat Al-Matsani.

  • Membaca surat ini akan mendapat surga firdaus

Abi Al-Hasan berkata, “Wahai Ibnu ‘Amr, janganlah kami meninggalkan bacaan surat tabarakal-ladzi nazzalal furqaana ‘alaa ‘abdihi, karena sesungguhnya barangsiapa yang membacanya di setiap malam, maka Allah tidak akan mengazabnya selamanya, tidak akan menghisabnya dan tempatnya adalah surga Firsaus yang luhur.” (Tsawabul-A’mal: 138)

  • Terhindari dari berbagai ancaman

Membaca surat Al-Furqan akan melindungin pembacanya dari berbagai macam ancaman dan gangguan. Gangguan tersebut bisa bersifat fisik maupun batin. Insya Allah Allah akan melindungi orang tersebut dari bahaya.

Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-Furqan. Semoga kita yang membacanya dapat mengambil suri teladan dari apa yang sudah disampaikan surat ini. Amin.

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya