Surat At-Tur Ayat 1-49 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Membacanya akan mendapat kebahagiaan dunia akhirat

Surat At-Tur berisikan 49 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Surat At-Tur diturunkan sesudah surat As-Sajadah dan memiliki arti 'bukit'.

Nama At-Tur diambil dari lafaz Ath-Thur yang terdapat dalam ayat pertama surat ini. Berikut arti, kandungaan, dan keutamaan dari sueat At-Tur

1. Surat At-Tur ayat 1-49 beserta artinya

Surat At-Tur Ayat 1-49 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanfreepik.com/vichie81

Berikut bacaan arab Surat At-Tur, latin dan artinya.

Ayat 1

وَالطُّوْرِۙ

waṭ-ṭụr

"Demi gunung (Sinai),"

Ayat 2

وَكِتٰبٍ مَّسْطُوْرٍۙ

wa kitābim masṭụr

"dan demi Kitab yang ditulis,"

Ayat 3

فِيْ رَقٍّ مَّنْشُوْرٍۙ

fī raqqim mansyụr

"pada lembaran yang terbuka,"

Ayat 4

وَّالْبَيْتِ الْمَعْمُوْرِۙ

wal-baitil-ma'mụr

"demi Baitulma‘mur (Ka‘bah),"

Ayat 5

وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوْعِۙ

was-saqfil-marfụ'

"demi atap yang ditinggikan (langit),"

Ayat 6

وَالْبَحْرِ الْمَسْجُوْرِۙ

wal-baḥril-masjụr

"demi lautan yang penuh gelombang,"

Ayat 7

اِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌۙ

inna 'ażāba rabbika lawāqi'

"sungguh, azab Tuhanmu pasti terjadi,"

Ayat 8

مَّا لَهٗ مِنْ دَافِعٍۙ

mā lahụ min dāfi'

"tidak sesuatu pun yang dapat menolaknya,"

Ayat 9

يَّوْمَ تَمُوْرُ السَّمَاۤءُ مَوْرًاۙ

yauma tamụrus-samā`u maurā

"pada hari (ketika) langit berguncang sekeras-kerasnya,"

Ayat 10

وَّتَسِيْرُ الْجِبَالُ سَيْرًاۗ

wa tasīrul-jibālu sairā

"dan gunung berjalan (berpindah-pindah)."

Ayat 11

فَوَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙ

fa wailuy yauma`iżil lil-mukażżibīn

"Maka celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan."

Ayat 12

الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ خَوْضٍ يَّلْعَبُوْنَۘ

allażīna hum fī khauḍiy yal'abụn

"Orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan (perbuatan dosa),"

Ayat 13

يَوْمَ يُدَعُّوْنَ اِلٰى نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّاۗ

yauma yuda''ụna ilā nāri jahannama da''ā

"pada hari (ketika) itu mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya."

Ayat 14

هٰذِهِ النَّارُ الَّتِيْ كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُوْنَ

hāżihin-nārullatī kuntum bihā tukażżibụn

"(Dikatakan kepada mereka), “Inilah neraka yang dahulu kamu mendustakannya.”

Ayat 15

اَفَسِحْرٌ هٰذَآ اَمْ اَنْتُمْ لَا تُبْصِرُوْنَ

a fa siḥrun hāżā am antum lā tubṣirụn

"Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat?"

Ayat 16

اِصْلَوْهَا فَاصْبِرُوْٓا اَوْ لَا تَصْبِرُوْاۚ سَوَاۤءٌ عَلَيْكُمْۗ اِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

iṣlauhā faṣbirū au lā taṣbirụ, sawā`un 'alaikum, innamā tujzauna mā kuntum ta'malụn

"Masuklah ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; sesungguhnya kamu hanya diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan."

Ayat 17

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّنَعِيْمٍۙ

innal-muttaqīna fī jannātiw wa na'īm

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan,"

Ayat 18

فَاكِهِيْنَ بِمَآ اٰتٰىهُمْ رَبُّهُمْۚ وَوَقٰىهُمْ رَبُّهُمْ عَذَابَ الْجَحِيْمِ

fākihīna bimā ātāhum rabbuhum, wa waqāhum rabbuhum 'ażābal-jaḥīm

"mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan Tuhan kepada mereka; dan Tuhan memelihara mereka dari azab neraka."

Ayat 19

كُلُوْا وَاشْرَبُوْا هَنِيْۤئًا ۢبِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۙ

kulụ wasyrabụ hanī`am bimā kuntum ta'malụn

"(Dikatakan kepada mereka), “Makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan.”

Ayat 20

مُتَّكِـِٕيْنَ عَلٰى سُرُرٍ مَّصْفُوْفَةٍۚ وَزَوَّجْنٰهُمْ بِحُوْرٍ عِيْنٍ

muttaki`īna 'alā sururim maṣfụfah, wa zawwajnāhum biḥụrin 'īn

"Mereka bersandar di atas dipan-dipan yang tersusun dan Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah."

Ayat 21

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ

wallażīna āmanụ wattaba'at-hum żurriyyatuhum bi`īmānin alḥaqnā bihim żurriyyatahum wa mā alatnāhum min 'amalihim min syaī`, kullumri`im bimā kasaba rahīn

"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya."

Ayat 22

وَاَمْدَدْنٰهُمْ بِفَاكِهَةٍ وَّلَحْمٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَ

wa amdadnāhum bifākihatiw wa laḥmim mimmā yasytahụn

"Dan Kami berikan kepada mereka tambahan berupa buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini."

Ayat 23

يَتَنَازَعُوْنَ فِيْهَا كَأْسًا لَّا لَغْوٌ فِيْهَا وَلَا تَأْثِيْمٌ

yatanāza'ụna fīhā ka`sal lā lagwun fīhā wa lā ta`ṡīm

"(Di dalam surga itu) mereka saling mengulurkan gelas yang isinya tidak (menimbulkan) ucapan yang tidak berfaedah ataupun perbuatan dosa."

Ayat 24

وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَّهُمْ كَاَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَّكْنُوْنٌۚ

wa yaṭụfu 'alaihim gilmānul lahum ka`annahum lu`lu`um maknụn

"Dan di sekitar mereka ada anak-anak muda yang berkeliling untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan."

Ayat 25

وَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَسَاۤءَلُوْنَ

wa aqbala ba'ḍuhum 'alā ba'ḍiy yatasā`alụn

"Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertegur sapa."

Ayat 26

قَالُوْٓا اِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِيْٓ اَهْلِنَا مُشْفِقِيْنَ

qālū innā kunnā qablu fī ahlinā musyfiqīn

dm-player

"Mereka berkata, “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)."

Ayat 27

فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا وَوَقٰىنَا عَذَابَ السَّمُوْمِ

fa mannallāhu 'alainā wa waqānā 'ażābas-samụm

"Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka."

Ayat 28

اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوْهُۗ اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمُ

innā kunnā ming qablu nad'ụh, innahụ huwal-barrur-raḥīm

"Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang.”

Ayat 29

فَذَكِّرْ فَمَآ اَنْتَ بِنِعْمَتِ رَبِّكَ بِكَاهِنٍ وَّلَا مَجْنُوْنٍۗ

fa żakkir fa mā anta bini'mati rabbika bikāhiniw wa lā majnụn

"Maka peringatkanlah, karena dengan nikmat Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula orang gila."

Ayat 30

اَمْ يَقُوْلُوْنَ شَاعِرٌ نَّتَرَبَّصُ بِهٖ رَيْبَ الْمَنُوْنِ

am yaqụlụna syā'irun natarabbaṣu bihī raibal-manụn

"Bahkan mereka berkata, “Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya.”

Ayat 31

قُلْ تَرَبَّصُوْا فَاِنِّيْ مَعَكُمْ مِّنَ الْمُتَرَبِّصِيْنَۗ

qul tarabbaṣụ fa innī ma'akum minal-mutarabbiṣīn

"Katakanlah (Muhammad), “Tunggulah! Sesungguhnya aku pun termasuk orang yang sedang menunggu bersama kamu.”

Ayat 32

اَمْ تَأْمُرُهُمْ اَحْلَامُهُمْ بِهٰذَآ اَمْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُوْنَۚ

am ta`muruhum aḥlāmuhum bihāżā am hum qaumun ṭāgụn

"Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk mengucapkan (tuduhan-tuduhan) ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas?"

Ayat 33

اَمْ يَقُوْلُوْنَ تَقَوَّلَهٗۚ بَلْ لَّا يُؤْمِنُوْنَۚ

am yaqụlụna taqawwalah, bal lā yu`minụn

"Ataukah mereka berkata, “Dia (Muhammad) mereka-rekanya.” Tidak! Merekalah yang tidak beriman."

Ayat 34

فَلْيَأْتُوْا بِحَدِيْثٍ مِّثْلِهٖٓ اِنْ كَانُوْا صٰدِقِيْنَۗ

falya`tụ biḥadīṡim miṡlihī ing kānụ ṣādiqīn

"Maka cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (Al-Qur'an) jika mereka orang-orang yang benar."

Ayat 35

اَمْ خُلِقُوْا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ اَمْ هُمُ الْخَالِقُوْنَۗ

am khuliqụ min gairi syai`in am humul-khāliqụn

"Atau apakah mereka tercipta tanpa asal-usul ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?"

Ayat 36

اَمْ خَلَقُوا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ بَلْ لَّا يُوْقِنُوْنَۗ

am khalaqus-samāwāti wal-arḍ, bal lā yụqinụn

"Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)."

Ayat 37

اَمْ عِنْدَهُمْ خَزَاۤىِٕنُ رَبِّكَ اَمْ هُمُ الْمُصَۣيْطِرُوْنَۗ

am 'indahum khazā`inu rabbika am humul-muṣaiṭirụn

"Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu ataukah mereka yang berkuasa?"

Ayat 38

اَمْ لَهُمْ سُلَّمٌ يَّسْتَمِعُوْنَ فِيْهِۚ فَلْيَأْتِ مُسْتَمِعُهُمْ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۗ

am lahum sullamuy yastami'ụna fīh, falya`ti mustami'uhum bisulṭānim mubīn

"Atau apakah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan (hal-hal yang gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka itu datang membawa keterangan yang nyata."

Ayat 39

اَمْ لَهُ الْبَنٰتُ وَلَكُمُ الْبَنُوْنَۗ

am lahul-banātu wa lakumul-banụn

"Ataukah (pantas) untuk Dia anak-anak perempuan sedangkan untuk kamu anak-anak laki-laki?"

Ayat 40

اَمْ تَسْـَٔلُهُمْ اَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَۗ

am tas`aluhum ajran fa hum mim magramim muṡqalụn

"Ataukah engkau (Muhammad) meminta imbalan kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan utang?"

Ayat 41

اَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُوْنَۗ

am 'indahumul-gaibu fa hum yaktubụn

"Ataukah di sisi mereka mempunyai (pengetahuan) tentang yang gaib lalu mereka menuliskannya?"

Ayat 42

اَمْ يُرِيْدُوْنَ كَيْدًاۗ فَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا هُمُ الْمَكِيْدُوْنَۗ

am yurīdụna kaidā, fallażīna kafarụ humul-makīdụn

"Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Tetapi orang-orang yang kafir itu, justru merekalah yang terkena tipu daya."

Ayat 43

اَمْ لَهُمْ اِلٰهٌ غَيْرُ اللّٰهِ ۗسُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

am lahum ilāhun gairullāh, sub-ḥānallāhi 'ammā yusyrikụn

"Ataukah mereka mempunyai tuhan selain Allah? Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."

Ayat 44

وَاِنْ يَّرَوْا كِسْفًا مِّنَ السَّمَاۤءِ سَاقِطًا يَّقُوْلُوْا سَحَابٌ مَّرْكُوْمٌ

wa iy yarau kisfam minas-samā`i sāqiṭay yaqụlụ saḥābum markụm

"Dan jika mereka melihat gumpalan-gumpalan awan berjatuhan dari langit, mereka berkata, “Itu adalah awan yang bertumpuk-tumpuk.”

Ayat 45

فَذَرْهُمْ حَتّٰى يُلٰقُوْا يَوْمَهُمُ الَّذِيْ فِيْهِ يُصْعَقُوْنَۙ

fażar-hum ḥattā yulāqụ yaumahumullażī fīhi yuṣ'aqụn

"Maka biarkanlah mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka, pada hari itu mereka dibinasakan,"

Ayat 46

يَوْمَ لَا يُغْنِيْ عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَۗ

yauma lā yugnī 'an-hum kaiduhum syai`aw wa lā hum yunṣarụn

"(yaitu) pada hari (ketika) tipu daya mereka tidak berguna sedikit pun bagi mereka dan mereka tidak akan diberi pertolongan."

Ayat 47

وَاِنَّ لِلَّذِيْنَ ظَلَمُوْا عَذَابًا دُوْنَ ذٰلِكَ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

wa inna lillażīna ẓalamụ 'ażāban dụna żālika wa lākinna akṡarahum lā ya'lamụn

"Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang zalim masih ada azab selain itu. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."

Ayat 48

وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَاِنَّكَ بِاَعْيُنِنَا وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِيْنَ تَقُوْمُۙ

waṣbir liḥukmi rabbika fa innaka bi`a'yuninā wa sabbiḥ biḥamdi rabbika ḥīna taqụm

"Dan bersabarlah (Muhammad) menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika engkau bangun,"

Ayat 49

وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاِدْبَارَ النُّجُوْمِ

wa minal-laili fa sabbiḥ-hu wa idbāran-nujụm

"dan pada sebagian malam bertasbihlah kepada-Nya dan (juga) pada waktu terbenamnya bintang-bintang (pada waktu fajar)."

Baca Juga: Surat Al-Gasyiyah Ayat 1-26 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

2. Kandungan surat At-Tur

Surat At-Tur Ayat 1-49 Arab: Arti, Kandungan dan KeutamaanGoogle

Surat At-Tur mengandung beberapa hal di dalamnya. Berikut 5 hal yang terkandung dalam surat ini:

  1. Surat At-Tur menjelaskan tentang keadaan orang kafir di neraka dan orang mukmin di surga
  2. Surat ini menerangkan tentang bukti ke-Esa-an Allah dan setiap perbuatan manusia kelak harus dipertanggungjawabkan
  3. Menjelaskan mengenai kewajiban tetap melakukan kegiatan dakwah dan ajaran untuk bertasbih di siang dan malam
  4. Menjelaskan bahwa Allah SWT selalu melindungi Nabi Muhammad SAW
  5. Surat ini juga menjelaskan bahwa orang-orang zalim pasti akan mendapatkan siksa baik di dunia maupun di akhirat.

3. Keutamaan surat At-Tur

Surat At-Tur Ayat 1-49 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanhttps://www.thenation.com

Ada 3 keutamaan bagi yang membaca surat At-Tur. Berikut ini ketiga keutamaan terserbut:

  • Membaca surat At-Tur akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca Surat Ath-Thur, maka Allah akan mengumpulkan untuknya kebaikan di dunia dan di akhirat.” (Tsawabul A’mal: 145)

  • Membaca surat At-Tur akan dijauhkan dari azab Allah dan mendapatkan kenikmatan di surga

Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Ath-Thur), maka hak bagi Allah memberinya keamanan dari azab-Nya, memberinya kenikmatan di surga-Nya. Dan barangsiapa yang membacanya secara terus-menerus, maka jika ia ditahan, dirantai dan dipenjara, maka Allah akan memudahkannya untuk melepaskan diri, meski ia melakukan tindakan kejahatan.” (Tafsirul Burhan, Juz 7: 328)

  • Membaca surat At-Tur dapat menjadikan doa saat dalam perjalanan agar terhindar dari keburukan yang tidak diinginkan

Tidak hanya dilindungi dalam perjalanan, membaca surat ini juga dipercaya dapat mengobati luka bekas gigitan kalajengking. Tetapi, semua itu kembali lagi atas izin Allah SWT.

Itulah arti, kandungan, dan keutamaan dari surat At-Tur. Semoga kita yang membaca akan mendapat kebahagiaan dunia akhirat. Amin.

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya