Surat Fussilat Ayat 1-15 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Disebut juga surat 'Ha Mim'

Surat Fussilat berisikan 54 ayat dan diturunkan di kota Makkah sehingga termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Fussilat memiliki arti 'yang dijelaskan' dan diturunkan setelah surat Al-Mu’min. 

Dinamakan surat Fussilat karena berhubungan dengan lafaz fushshilat yang terdapat pada awal surat. Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Fussilat.

1. Surat Fussilat ayat 1-15 beserta artinya

Surat Fussilat Ayat 1-15 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanm.mommyasia.id

Berikut bacaan arab Surat Fussilat ayat 1 sampai 15, latin dan artinya.

Ayat 1

حٰمۤ ۚ

ḥā mīm

"Ha Mim"

Ayat 2

تَنْزِيْلٌ مِّنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۚ

tanzīlum minar-raḥmānir-raḥīm

"(Al-Qur'an ini) diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."

Ayat 3

كِتٰبٌ فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَۙ

kitābun fuṣṣilat āyātuhụ qur`ānan 'arabiyyal liqaumiy ya'lamụn

"Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan, bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,"

Ayat 4

بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًاۚ فَاَعْرَضَ اَكْثَرُهُمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَ

basyīraw wa nażīrā, fa a'raḍa akṡaruhum fa hum lā yasma'ụn

"yang membawa berita gembira dan peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling (darinya) serta tidak mendengarkan."

Ayat 5

وَقَالُوْا قُلُوْبُنَا فِيْٓ اَكِنَّةٍ مِّمَّا تَدْعُوْنَآ اِلَيْهِ وَفِيْٓ اٰذَانِنَا وَقْرٌ وَّمِنْۢ بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ فَاعْمَلْ اِنَّنَا عٰمِلُوْنَ

wa qālụ qulụbunā fī akinnatim mimmā tad'ụnā ilaihi wa fī āżāninā waqruw wa mim baininā wa bainika ḥijābun fa'mal innanā 'āmilụn

"Dan mereka berkata, “Hati kami sudah tertutup dari apa yang engkau seru kami kepadanya dan telinga kami sudah tersumbat, dan di antara kami dan engkau ada dinding, karena itu lakukanlah (sesuai kehendakmu), sesungguhnya kami akan melakukan (sesuai kehendak kami).”

Ayat 6

قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۟ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوْحٰىٓ اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَاسْتَقِيْمُوْٓا اِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ ۗوَوَيْلٌ لِّلْمُشْرِكِيْنَۙ

qul innamā ana basyarum miṡlukum yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥidun fastaqīmū ilaihi wastagfirụh, wa wailul lil-musyrikīn

"Katakanlah (Muhammad), “Aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan celakalah bagi orang-orang yang mempersekutukan-(Nya),"

Ayat 7

الَّذِيْنَ لَا يُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَهُمْ بِالْاٰخِرَةِ هُمْ كٰفِرُوْنَ

allażīna lā yu`tụnaz-zakāta wa hum bil-ākhirati hum kāfirụn

"(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka ingkar terhadap kehidupan akhirat."

Ayat 8

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍ

innallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lahum ajrun gairu mamnụn

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.”

Ayat 9

قُلْ اَىِٕنَّكُمْ لَتَكْفُرُوْنَ بِالَّذِيْ خَلَقَ الْاَرْضَ فِيْ يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُوْنَ لَهٗٓ اَنْدَادًا ۗذٰلِكَ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ۚ

qul a innakum latakfurụna billażī khalaqal-arḍa fī yaumaini wa taj'alụna lahū andādā, żālika rabbul-'ālamīn

"Katakanlah, “Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam.”

Ayat 10

وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبٰرَكَ فِيْهَا وَقَدَّرَ فِيْهَآ اَقْوَاتَهَا فِيْٓ اَرْبَعَةِ اَيَّامٍۗ سَوَاۤءً لِّلسَّاۤىِٕلِيْنَ

dm-player

wa ja'ala fīhā rawāsiya min fauqihā wa bāraka fīhā wa qaddara fīhā aqwātahā fī arba'ati ayyām, sawā`al lis-sā`ilīn

"Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuni)nya dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya."

Ayat 11

ثُمَّ اسْتَوٰىٓ اِلَى السَّمَاۤءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْاَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا اَوْ كَرْهًاۗ قَالَتَآ اَتَيْنَا طَاۤىِٕعِيْنَ

ṡummastawā ilas-samā`i wa hiya dukhānun fa qāla lahā wa lil-arḍi`tiyā ṭau'an au karhā, qālatā atainā ṭā`i'īn

"Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, “Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa.” Keduanya menjawab, “Kami datang dengan patuh.”

Ayat 12

فَقَضٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ فِيْ يَوْمَيْنِ وَاَوْحٰى فِيْ كُلِّ سَمَاۤءٍ اَمْرَهَا ۗوَزَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَۖ وَحِفْظًا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ

fa qaḍāhunna sab'a samāwātin fī yaumaini wa auḥā fī kulli samā`in amrahā, wa zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ḥifẓā, żālika taqdīrul-'azīzil-'alīm

"Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui."

Ayat 13

فَاِنْ اَعْرَضُوْا فَقُلْ اَنْذَرْتُكُمْ صٰعِقَةً مِّثْلَ صٰعِقَةِ عَادٍ وَّثَمُوْدَ 

fa in a'raḍụ fa qul anżartukum ṣā'iqatam miṡla ṣā'iqati 'ādiw wa ṡamụd

"Jika mereka berpaling maka katakanlah, “Aku telah memperingatkan kamu akan (bencana) petir seperti petir yang menimpa kaum ’Ad dan kaum Tsamud.”

Ayat 14

اِذْ جَاۤءَتْهُمُ الرُّسُلُ مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّا اللّٰهَ ۗقَالُوْا لَوْ شَاۤءَ رَبُّنَا لَاَنْزَلَ مَلٰۤىِٕكَةً فَاِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ كٰفِرُوْنَ

iż jā`at-humur-rusulu mim baini aidīhim wa min khalfihim allā ta'budū illallāh, qālụ lau syā`a rabbunā la`anzala malā`ikatan fa innā bimā ursiltum bihī kāfirụn

"Ketika para rasul datang kepada mereka dari depan dan dari belakang mereka (dengan menyerukan), “Janganlah kamu menyembah selain Allah.” Mereka menjawab, “Kalau Tuhan kami menghendaki tentu Dia menurunkan malaikat-malaikat-Nya, maka sesungguhnya kami mengingkari wahyu yang engkau diutus menyampaikannya.”

Ayat 15

فَاَمَّا عَادٌ فَاسْتَكْبَرُوْا فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَقَالُوْا مَنْ اَشَدُّ مِنَّا قُوَّةً ۗ اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ الَّذِيْ خَلَقَهُمْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُمْ قُوَّةً ۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَجْحَدُوْنَ

fa ammā 'ādun fastakbarụ fil-arḍi bigairil-ḥaqqi wa qālụ man asyaddu minnā quwwah, a wa lam yarau annallāhallażī khalaqahum huwa asyaddu min-hum quwwah, wa kānụ bi`āyātinā yaj-ḥadụn

"Maka adapun kaum ‘Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran dan mereka berkata, “Siapakah yang lebih hebat kekuatannya dari kami?” Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan mereka. Dia lebih hebat kekuatan-Nya dari mereka? Dan mereka telah mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami."

Baca Juga: Surat Al-Muzzammil Ayat 1-20 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

2. Kandungan surat Fussilat ayat 1-15

Surat Fussilat Ayat 1-15 Arab: Arti, Kandungan dan KeutamaanFreepik/ rawpixel

Ada 4 hal yang terkandung dalam surat Fussilat. Berikut keempat hal tersebut:

  • Surat Fussilat menjelaskan bahwa Al-Qur’an benar-benar ayat yang diturunkan oleh Allah serta berisikan peringatan dan kabar gembira

Al-Quran diturunkan Allah SWT sebegai pedoman hidup umat manusia. Dalam surat ini dijelaskan bahwa ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah SWT meliputi peringatan dan juga kabar gembira. 

Sehingga, hendaknya kita menjadikannya sebagai acuan dalam berperilaku. Tujuannya agar kita mendapat keridaan Allah SWT.

  • Surat ini juga menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman akan diberikan pahala yang tidak terputus-putus

Surat ini juga menyampaikan bahwa orang yang beriman akan diberikan pahala yang tidak akan pernah putus. Maka dari itu, kita perlu menjaga keimanan kita agar selalu diberkati oleh Allah SWT.

  • Menerangkan tentang kejadian yang ada di langit dan bumi sebagai bukti atas kekuasaan Allah SWT

Apapun yang terjadi, baik di langit maupun di bumi merupakan bentuk kekuasaan Allah SWT. Hanya Dia lah yang mempunyai kekuasaan sebesar itu.

  • Menjelaskan tentang kaum Ad’ yang menyombongkan diri di atas bumi Allah SWT

Surat Fussilat ini juga menceritakan tentang kaum 'Ad yang sombong. Kemudian pada akhirnya Allah SWT memberikan mereka azab yang setimpal dengannya.

3. Keutamaan surat Fussilat

Surat Fussilat Ayat 1-15 Arab: Arti, Kandungan dan KeutamaanUnsplash.com/ Utsman Media

Terdapat dua keutamaan dari surat Fussilat. Berikut keutamaan bagi yang membaca surat ini:

  • Membaca surat ini akan memberi pembacanya cahaya di akhirat 

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca ha mim As-Sajdah (Surat Fushshilat), maka surat itu akan menjadi cahaya untuknya di hari kamat sejauh mata memandang, dan ia menjadi kebahagiaan. Dan (pembacanya) akan hidup di dunia dengan terhormat dan bahagia.” (Tsawabul A’mal: 142)

  • Memperoleh hasil yang terbaik

Siapapun yang membacanya akan diberikan kemudahan terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan cara membaca surat Fussilat ayat 11 secara istikamah.

Itulah arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Fussilat. Semoga kita dapat mengamalkan dan mengambil hikmah dari apa yang terkadung dalam surat Fussilat ini. Amin.

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya