Surat Fussilat Ayat 16-31 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Kaum Tsamud tidak mau mempercayai Al-Quran

Surat Fussilat adalah termasuk dalam golongan surat Makkiyah dan merupakan surat ke 41 di dalam Al-Qur’an. Diberi nama surat Fussilat karena diambil dari lafaz fussilat dalam surat ini pada ayat pertama.

Surat ini memiliki arti 'yang dijelaskan'. Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Fussilat ayat 16 sampai 31.

1. Surat Fussilat ayat 16-31 beserta artinya

Surat Fussilat Ayat 16-31 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanparenting77.com

Berikut bacaan arab surat Fussilat ayat 16-31, latin dan artinya.

Ayat 16

فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيْحًا صَرْصَرًا فِيْٓ اَيَّامٍ نَّحِسَاتٍ لِّنُذِيْقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَخْزٰى وَهُمْ لَا يُنْصَرُوْنَ

fa arsalnā 'alaihim rīḥan ṣarṣaran fī ayyāmin naḥisātil linużīqahum 'ażābal-khizyi fil-ḥayātid-dun-yā, wa la'ażābul-ākhirati akhzā wa hum lā yunṣarụn

"Maka Kami tiupkan angin yang sangat bergemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang nahas, karena Kami ingin agar mereka itu merasakan siksaan yang menghinakan dalam kehidupan di dunia. Sedangkan azab akhirat pasti lebih menghinakan dan mereka tidak diberi pertolongan."

Ayat 17

وَاَمَّا ثَمُوْدُ فَهَدَيْنٰهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمٰى عَلَى الْهُدٰى فَاَخَذَتْهُمْ صٰعِقَةُ الْعَذَابِ الْهُوْنِ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ۚ

wa ammā ṡamụdu fa hadaināhum fastaḥabbul-'amā 'alal-hudā fa akhażat-hum ṣā'iqatul-'ażābil-hụni bimā kānụ yaksibụn

"Dan adapun kaum Tsamud, mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai kebutaan (kesesatan) daripada petunjuk itu, maka mereka disambar petir sebagai azab yang menghinakan disebabkan apa yang telah mereka kerjakan."

Ayat 18

وَنَجَّيْنَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَ

wa najjainallażīna āmanụ wa kānụ yattaqụn

"Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman karena mereka adalah orang-orang yang bertakwa."

Ayat 19

وَيَوْمَ يُحْشَرُ اَعْدَاۤءُ اللّٰهِ اِلَى النَّارِ فَهُمْ يُوْزَعُوْنَ

wa yauma yuḥsyaru a'dā`ullāhi ilan-nāri fa hum yụza'ụn

"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke neraka lalu mereka dipisah-pisahkan."

Ayat 20

حَتّٰىٓ اِذَا مَا جَاۤءُوْهَا شَهِدَ عَلَيْهِمْ سَمْعُهُمْ وَاَبْصَارُهُمْ وَجُلُوْدُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

ḥattā iżā mā jā`ụhā syahida 'alaihim sam'uhum wa abṣāruhum wa julụduhum bimā kānụ ya'malụn

"Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan."

Ayat 21

وَقَالُوْا لِجُلُوْدِهِمْ لِمَ شَهِدْتُّمْ عَلَيْنَا ۗقَالُوْٓا اَنْطَقَنَا اللّٰهُ الَّذِيْٓ اَنْطَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَّهُوَ خَلَقَكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۙ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

wa qālụ lijulụdihim lima syahittum 'alainā, qālū anṭaqanallāhullażī anṭaqa kulla syai`iw wa huwa khalaqakum awwala marratiw wa ilaihi turja'ụn

"Dan mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” (Kulit) mereka men-jawab, “Yang menjadikan kami dapat berbicara adalah Allah, yang (juga) menjadikan segala sesuatu dapat berbicara, dan Dialah yang menciptakan kamu yang pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.”

Ayat 22

وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُوْنَ اَنْ يَّشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَآ اَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُوْدُكُمْ وَلٰكِنْ ظَنَنْتُمْ اَنَّ اللّٰهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيْرًا مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ

wa mā kuntum tastatirụna ay yasy-hada 'alaikum sam'ukum wa lā abṣārukum wa lā julụdukum wa lākin ẓanantum annallāha lā ya'lamu kaṡīram mimmā ta'malụn

"Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu terhadapmu) bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan."

Ayat 23

وَذٰلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِيْ ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ اَرْدٰىكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ

wa żālikum ẓannukumullażī ẓanantum birabbikum ardākum fa aṣbaḥtum minal-khāsirīn

"Dan itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu (dugaan itu) telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk orang yang rugi."

Ayat 24

فَاِنْ يَّصْبِرُوْا فَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ ۚوَاِنْ يَّسْتَعْتِبُوْا فَمَا هُمْ مِّنَ الْمُعْتَبِيْنَ

fa iy yaṣbirụ fan-nāru maṡwal lahum, wa iy yasta'tibụ fa mā hum minal-mu'tabīn

"Meskipun mereka bersabar (atas azab neraka) maka nerakalah tempat tinggal mereka dan jika mereka minta belas kasihan, maka mereka itu tidak termasuk orang yang pantas dikasihani."

Ayat 25

وَقَيَّضْنَا لَهُمْ قُرَنَاۤءَ فَزَيَّنُوْا لَهُمْ مَّا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَحَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِيْٓ اُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِۚ اِنَّهُمْ كَانُوْا خٰسِرِيْنَ

wa qayyaḍnā lahum quranā`a fa zayyanụ lahum mā baina aidīhim wa mā khalfahum wa ḥaqqa 'alaihimul-qaulu fī umaming qad khalat ming qablihim minal-jinni wal-ins, innahum kānụ khāsirīn

"Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman (setan) yang memuji-muji apa saja yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka putusan azab bersama umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari (golongan) jin dan manusia. Sungguh, mereka adalah orang-orang yang rugi."

dm-player

Ayat 26

وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَسْمَعُوْا لِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَالْغَوْا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُوْنَ

wa qālallażīna kafarụ lā tasma'ụ lihāżal-qur`āni walgau fīhi la'allakum taglibụn

"Dan orang-orang yang kafir berkata, “Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya, agar kamu dapat mengalahkan (mereka).”

Ayat 27

فَلَنُذِيْقَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَذَابًا شَدِيْدًاۙ وَّلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَسْوَاَ الَّذِيْ كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

fa lanużīqannallażīna kafarụ 'ażāban syadīdaw wa lanajziyannahum aswa`allażī kānụ ya'malụn

"Maka sungguh, akan Kami timpakan azab yang keras kepada orang-orang yang kafir itu dan sungguh, akan Kami beri balasan mereka dengan seburuk-buruk balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

Ayat 28

ذٰلِكَ جَزَاۤءُ اَعْدَاۤءِ اللّٰهِ النَّارُ لَهُمْ فِيْهَا دَارُ الْخُلْدِ ۗجَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَجْحَدُوْنَ

żālika jazā`u a'dā`illāhin-nāru lahum fīhā dārul-khuld, jazā`am bimā kānụ bi`āyātinā yaj-ḥadụn

"Demikianlah balasan (terhadap) musuh-musuh Allah (yaitu) neraka; mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya sebagai balasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Kami."

Ayat 29

وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا رَبَّنَآ اَرِنَا الَّذَيْنِ اَضَلّٰنَا مِنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ نَجْعَلْهُمَا تَحْتَ اَقْدَامِنَا لِيَكُوْنَا مِنَ الْاَسْفَلِيْنَ

wa qālallażīna kafarụ rabbanā arinallażaini aḍallānā minal-jinni wal-insi naj'al-humā taḥta aqdāminā liyakụnā minal-asfalīn

"Dan orang-orang yang kafir berkata, “Ya Tuhan kami, perlihatkanlah kepada kami dua golongan yang telah menyesatkan kami yaitu (golongan) jin dan manusia, agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami agar kedua golongan itu menjadi yang paling bawah (hina).”

Ayat 30

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

innallażīna qālụ rabbunallāhu ṡummastaqāmụ tatanazzalu 'alaihimul-malā`ikatu allā takhāfụ wa lā taḥzanụ wa absyirụ bil-jannatillatī kuntum tụ'adụn

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”

Ayat 31

نَحْنُ اَوْلِيَاۤؤُكُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِ ۚوَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَشْتَهِيْٓ اَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيْهَا مَا تَدَّعُوْنَ ۗ

naḥnu auliyā`ukum fil-ḥayātid-dun-yā wa fil-ākhirah, wa lakum fīhā mā tasytahī anfusukum wa lakum fīhā mā tadda'ụn

'Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta."

2. Kandungan surat Fussilat Ayat 16-31

Surat Fussilat Ayat 16-31 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanilustrasi membaca Al-Qur'an (pixabay/hashem islami)

Surat Fussilat ayat 16-31 memiliki beberapa hal yang dikandung di dalamnya. Berikut beberapa di antaranya: 

  • Surat Fussilat menjelaskan bahwa kaum Tsamud lebih menyukai kesesatan daripada mengikuti petunjuk (Al-Qur’an)

Kaum Tsamud merupakan kaum yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Namun sayangnya, kecerdasan dari kaum Tsamud ini membuat mereka menolak untuk beriman kepada Allah SWT. 

Dalam surat Fussilat ini, diceritakan juga bahwa kaum ini lebih menyukai kesesatan daripada harus mengikuti petunjuk yang ada pada Al-Quran. Hal ini dikarenakan mereka memiliki watak yang sombong dan berani merendahkan kaum lain. 

  • Surat ini menerangkan bagaimana kondisi orang-orang yang memerangi Allah SWT di akhirat

Dalam surat Fussilat ini dijelaskan bahwa orang-orang yang berabi memerangi Allah SWT dan para RasulNya, merupakan orang-orang yang zalim. Maka dari itu, mereka akan mendapat balasan yang setimpal saat di akhirat nanti.

  • Menjelaskan bahwa semua anggota tubuh akan menjadi saksi perbuatan selama hidup ketika di akhirat

Surat ini menjelaskan bahwa pada akhirnya saat di akhirat nanti, anggota tubuh kita akan menjadi saksi dari segala perbuatan dan amal kita selama hidup. Sehingga kita harus benar-benar memastikan telah melakukan hal-hal baik saat masih ada di dunia. 

  • Menjelaskan bahwa di surga kita akan mendapatkan apa yang diinginkan dan diminta

Melalui surat ini juga dijelaskan bahwa nanti saat di surga, kita dapat meminta apapun yang kita inginkan. Begitu baiknya Allah kepada hambaNya yang taat.

Baca Juga: Surat Al-Jasiyah Ayat 1-17 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

3. Keutamaan surat Fussilat

Surat Fussilat Ayat 16-31 Arab: Arti, Kandungan dan KeutamaanIlustrasi perempuan muslim berdoa (freepik.com/mkitina4)

Adapun keutamaan dari surat Fussilat adalah sebagai berikut:

  • Membaca surat ini dapat menghindarkan diri dari rasa was-was dan kebimbangan

Saat sedang merasa bimbang akan suatu hal, dianjurkan untuk bermunajat kepada Allah SWT dan memohon perlindungan dari segala gangguan setan. Hal ini dikarenakan sifat ragu maupun was-was berasal dari setan. Untuk itu, baca lah surat Fussilat ayat 36 secara istikamah

  • Termasuk dalam golongan surat Al-Matsani

Surat Fussilat masuk ke dalam golongan surat Al-Matsani yang merupakan pengganti Injil. Surat ini masuk ke dalam golongan Al-Matsani karena memiliki pesan atau kisah-kisah yang diulang terus menerus. 

Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Fussilat ayat 16 sampai 31. Semoga kita selalu bisa menambah amal baik di dunia, sehingga diberi kemudahan saat di akhirat nanti. Amin

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya