Surat Nuh Ayat 1-28 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

Mengisahkan tentang Nabi Nuh

Surat Nuh berisikan 28 ayat dan merupakan golongan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah. Surat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sesudah Surat An-Nahl dan menjelaskan mengenai kisah Nabi Nuh beserta dakwahnya. 

Sesuai dengan isinya yang mengisahkan tentang Nabi Nuh, surat ini pun diberi nama yang sama. Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Nuh.

1. Surat Nuh ayat 1–28 beserta artinya

Surat Nuh Ayat 1-28 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanpinterest

Berikut bacaan arab surat Nuh, latin dan artinya.

Ayat 1

اِنَّآ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖٓ اَنْ اَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ

innā arsalnā nụhan ilā qaumihī an anżir qaumaka ming qabli ay ya`tiyahum ‘ażābun alīm

"Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah), “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.”

Ayat 2

قَالَ يٰقَوْمِ اِنِّيْ لَكُمْ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌۙ

qāla yā qaumi innī lakum nażīrum mubīn

"Dia (Nuh) berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu,"

Ayat 3

اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوْهُ وَاَطِيْعُوْنِۙ

ani’budullāha wattaqụhu wa aṭī’ụn

"(yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,"

Ayat 4

يَغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ اِذَا جَاۤءَ لَا يُؤَخَّرُۘ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

yagfir lakum min żunụbikum wa yu`akhkhirkum ilā ajalim musammā, inna ajalallāhi iżā jā`a lā yu`akhkhar, lau kuntum ta’lamụn

"niscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu (memanjangkan umurmu) sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda, seandainya kamu mengetahui.”

Ayat 5

قَالَ رَبِّ اِنِّيْ دَعَوْتُ قَوْمِيْ لَيْلًا وَّنَهَارًاۙ

qāla rabbi innī da’autu qaumī lailaw wa nahārā

"Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam,"

Ayat 6

فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَاۤءِيْٓ اِلَّا فِرَارًا

fa lam yazid-hum du’ā`ī illā firārā

"tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, justru mereka lari (dari kebenaran)."

Ayat 7

وَاِنِّيْ كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوْٓا اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَاَصَرُّوْا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًاۚ

wa innī kullamā da’autuhum litagfira lahum ja’alū aṣābi’ahum fī āżānihim wastagsyau ṡiyābahum wa aṣarrụ wastakbarustikbārā

"Dan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka (untuk beriman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya (ke wajahnya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri."

Ayat 8

ثُمَّ اِنِّيْ دَعَوْتُهُمْ جِهَارًاۙ

ṡumma innī da’autuhum jihārā

"Lalu sesungguhnya aku menyeru mereka dengan cara terang-terangan."

Ayat 9

ثُمَّ اِنِّيْٓ اَعْلَنْتُ لَهُمْ وَاَسْرَرْتُ لَهُمْ اِسْرَارًاۙ

ṡumma innī a’lantu lahum wa asrartu lahum isrārā

"Kemudian aku menyeru mereka secara terbuka dan dengan diam-diam,"

Ayat 10

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ

fa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārā

"maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun,"

Ayat 11

يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ

yursilis-samā`a ‘alaikum midrārā

"niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,"

Ayat 12

وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ

wa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wa yaj’al lakum jannātiw wa yaj’al lakum an-hārā

"dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”

Ayat 13

مَا لَكُمْ لَا تَرْجُوْنَ لِلّٰهِ وَقَارًاۚ

mā lakum lā tarjụna lillāhi waqārā

"Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah?"

Ayat 14

وَقَدْ خَلَقَكُمْ اَطْوَارًا

wa qad khalaqakum aṭwārā

"Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian)."

Ayat 15

اَلَمْ تَرَوْا كَيْفَ خَلَقَ اللّٰهُ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۙ

a lam tarau kaifa khalaqallāhu sab’a samāwātin ṭibāqā

"Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis?"

Ayat 16

dm-player

وَّجَعَلَ الْقَمَرَ فِيْهِنَّ نُوْرًا وَّجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا

wa ja’alal-qamara fīhinna nụraw wa ja’alasy-syamsa sirājā

"Dan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita (yang cemerlang)?"

Ayat 17

وَاللّٰهُ اَنْۢبَتَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ نَبَاتًاۙ

wallāhu ambatakum minal-arḍi nabātā

"Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh (berangsur-angsur),"

Ayat 18

ثُمَّ يُعِيْدُكُمْ فِيْهَا وَيُخْرِجُكُمْ اِخْرَاجًا

ṡumma yu’īdukum fīhā wa yukhrijukum ikhrājā

"kemudian Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya (tanah) dan mengeluarkan kamu (pada hari Kiamat) dengan pasti."

Ayat 19

وَاللّٰهُ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ بِسَاطًاۙ

wallāhu ja’ala lakumul-arḍa bisāṭā

"Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan,"

Ayat 20

لِّتَسْلُكُوْا مِنْهَا سُبُلًا فِجَاجًا

litaslukụ min-hā subulan fijājā

"agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas."

Ayat 21

قَالَ نُوْحٌ رَّبِّ اِنَّهُمْ عَصَوْنِيْ وَاتَّبَعُوْا مَنْ لَّمْ يَزِدْهُ مَالُهٗ وَوَلَدُهٗٓ اِلَّا خَسَارًاۚ

qāla nụḥur rabbi innahum ‘aṣaunī wattaba’ụ mal lam yazid-hu māluhụ wa waladuhū illā khasārā

"Nuh berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka durhaka kepadaku, dan mereka mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya hanya menambah kerugian baginya,"

Ayat 22

وَمَكَرُوْا مَكْرًا كُبَّارًاۚ

wa makarụ makrang kubbārā

"dan mereka melakukan tipu daya yang sangat besar.”

Ayat 23

وَقَالُوْا لَا تَذَرُنَّ اٰلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَّلَا سُوَاعًا ەۙ وَّلَا يَغُوْثَ وَيَعُوْقَ وَنَسْرًاۚ

wa qālụ lā tażarunna ālihatakum wa lā tażarunna waddaw wa lā suwā’aw wa lā yagụṡa wa ya’ụqa wa nasrā

"Dan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa‘, Yagus, Ya‘uq dan Nasr.”

Ayat 24

وَقَدْ اَضَلُّوْا كَثِيْرًا ەۚ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا ضَلٰلًا

wa qad aḍallụ kaṡīrā, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā ḍalālā

"Dan sungguh, mereka telah menyesatkan banyak orang; dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan."

Ayat 25

مِمَّا خَطِيْۤـٰٔتِهِمْ اُغْرِقُوْا فَاُدْخِلُوْا نَارًا ەۙ فَلَمْ يَجِدُوْا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْصَارًا

mimmā khaṭī`ātihim ugriqụ fa udkhilụ nāran fa lam yajidụ lahum min dụnillāhi anṣārā

"Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong selain Allah."

Ayat 26

وَقَالَ نُوْحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ دَيَّارًا

wa qāla nụḥur rabbi lā tażar ‘alal-arḍi minal-kāfirīna dayyārā

"Dan Nuh berkata, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi."

Ayat 27

اِنَّكَ اِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوْا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوْٓا اِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا

innaka in tażar-hum yuḍillụ ‘ibādaka wa lā yalidū illā fājirang kaffārā

"Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur."

Ayat 28

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَّلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۗ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا تَبَارًا

rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā tabārā

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapapun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran.”

Baca Juga: Surat Al-Balad Ayat 1-20 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

2. Kandungan surat Nuh

Surat Nuh Ayat 1-28 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanliputan6.com

Surat Nuh memiliki beberapa pesan ataupun kisah yang terkandung di dalamnya. berikut beberapa pokok kandungan yang ada pada surat Nuh:

  • Surat Nuh menjelaskan tentang ajaran Nabi Nuh pada kaum yang beriman dan bertaubat kepada Allah SWT.
  • Menjelaskan mengenai peringatan akan peristiwa di alam semesta dan merupakan manifestasi akan kebesaran Allah
  • Menerangkan akan azab yang diberikan oleh Allah kepada kaum Nabi Nuh di dunia dan akhirat karena membangkang.
  • Menerangkan tentang doa Nabi Nuh kepada Allah SWT

3. Keutamaan surat Nuh

Surat Nuh Ayat 1-28 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaanprayerinislam.com

Surat Nuh memiliki beberapa keutamaan. Berikut keutamaan dari membaca surat Nuh:

  • Allah SWT akan memudahkan hajat-hajat yang diinginkan apabila membaca surat ini

“Barangsiapa yang membaca (Surat Nuh), dan ia memiliki suatu hajat, maka Allah akan memudahkan ia mewujudkan keinginannya itu.” (Tafsir Al Burhan, Juz 8: 126)

  • Akan melihat tempat duduknya di surga bagi siapa saja yang membacanya

Ash-Shiddiq berkata, “Barangsiapa yang membacanya secara istiqamah di malam hari, atau siang hari, maka ia tidak akan meninggal dunia hingga melihat tempat duduknya di dalam surga, dan ketika dibaca di saat memiliki hajat, maka ia dapat mewujudkannya dengan izin Allah.” (Tafsir Al Burhan, Juz 8: 126)

  • Untuk menghadapi orang yang berbuat zalim

Saat berhadapan dengan orang zalim, bacalah surat Nuh ini dari ayat 1 sampai 4. Maka atas izin Allah, kita akan mendapatkan pertolongan.

Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari Surat Nuh. Semoga dengan membaca surat Nuh, membuat kita kembali kisah Nabi Nuh dan mengambil hikmah dari perbuatan-perbuatan kaumnya. Amin.

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan

Berita Terkini Lainnya