Keputih Tegal Timur Baru, Hijau dan Asri berkat Program KBA

Punya produk unggulannya juga, lho!

Minggu, 19 Desember 2021, pada pukul 10.00 WIB, cuaca di Surabaya Timur cukup cerah dan Matahari bersinar terik nyaris di atas kepala. Namun, hal yang agak berbeda justru ditampilkan di wilayah Keputih Tegal Timur Baru, sebuah area di Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Yup, keadaan di sana justru terasa sejuk, asri, hijau, bersih, dan nyaman.

Apa yang mengejutkan penulis adalah fakta bahwa wilayah tersebut dulunya dijadikan tempat pembuangan sampah dan limbah dari berbagai tempat di Surabaya. Orang-orang Surabaya pun tahu bahwa wilayah Keputih dulunya sangat identik dengan sampah yang bau, kumuh, kotor, dan jauh dari kata sehat.

Nah, berkunjung sekaligus mengulik informasi di KBA Keputih Tegal Timur Baru rupanya bisa menjadi hal yang mengasyikkan bagi penulis. Seperti apa kisahnya? Yuk, simak artikelnya!

1. Bergabung ke dalam daftar Kampung Berseri Astra sejak 2013

Keputih Tegal Timur Baru, Hijau dan Asri berkat Program KBABeberapa potret yang dipamerkan sejak kampung ini menjadi Kampung Berseri Astra. (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

Bapak Sutikto atau yang lebih dikenal warga sebagai Pak Tikto adalah ketua KBA Keputih sekaligus orang lama yang sudah tinggal di wilayah Keputih Tegal Timur Baru, di area RW. 08. Dengan ramah dan antusias Pak Tikto menjelaskan bahwa kampung yang ia tinggali saat ini kondisinya sangat berbeda jika dibandingkan pada 20 tahun lalu.

Ya, penulis pun ingat bahwa Keputih memang dulunya identik dengan pembuangan sampah. Bahkan, ada sebuah anggapan negatif yang selalu disematkan pada wilayah Keputih karena dinilai kotor, bau, kumuh, dan tidak layak dijadikan zona hunian. Namun, saat ini, kondisi di Keputih Tegal Timur Baru sungguh membuat pangling.

"Sekarang kondisinya sudah jauh berbeda dibandingkan dulu, mas. Malah, sekarang (kampung) kita menjadi percontohan bagi yang lain," ucap Pak Tikto bangga.

Terhitung sejak 2013 Keputih Tegal Timur Baru sudah menjadi salah satu wilayah yang dimasukkan dalam Kampung Berseri Astra atau KBA. Program ini sendiri punya empat pilar yang dijalankan, yakni lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan kewirausahaan. Semuanya sudah dilakukan secara terpadu oleh warga RW. 08, khususnya RT. 03, 04, dan 08 di Keputih Tegal Timur Baru.

2. Zona layak huni jadi prioritas warga

Keputih Tegal Timur Baru, Hijau dan Asri berkat Program KBAPojokan kampung Keputih yang dulunya pernah berisi gunungan sampah. (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

Jelas bahwa Keputih Tegal Timur Baru sudah bertransformasi menjadi wilayah yang nyaman dan layak huni. Hal itu memang sudah digagas dan diperjuangkan warga sejak lama. Tak ada lagi tumpukan sampah dan limbah yang membuat kotor tanah. Tak tercium pula bau tak sedap di berbagai pojokan kampung.

"Hijau, bersih, dan layak huni sudah menjadi bagian penting dari program warga bersama Astra Indonesia. kami pun sudah hidup lebih baik jika dibandingkan belasan atau puluhan tahun lalu," kenang Pak Tikto sambil mengingat masa lalu.

Saat ini, kampung tersebut memiliki banyak fasilitas penting, di mulai dari Rumah Pintar, Rumah Kompos, Bank Sampah, Sarana Olahraga, dan Pusat Pembibitan Tanaman. Tak tanggung-tanggung, masing-masing fasilitasnya pun dikelola oleh orang yang berkompeten di bidangnya.

"Ada banyak mahasiswa yang melakukan KKN di sini. Bahkan, tak jarang mereka melakukan edukasi kepada anak-anak sekitar di Rumah Pintar Astra," jelas Pak Tikto saat diwawancarai siang itu.

Berbagai kegiatan positif bisa dilakukan di fasilitas-fasilitas itu. Sebut saja belajar online anak-anak sekolah yang bisa dilakukan di pusat pembelajaran Rumah Pintar Astra. Ada juga lapangan serbaguna yang dapat menampung kegiatan imunisasi, vaksinasi COVID-19, HUT Kemerdekaan Indonesia, pemilihan umum, dan lain sebagainya.

3. Mampu menghasilkan produk unggulan

Keputih Tegal Timur Baru, Hijau dan Asri berkat Program KBAindustri kecil penghasil pupuk kompos (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

"Pupuk kompos adalah hasil produksi kami. Seminggu kami bisa menghasilkan 100 kemasan berisi 5 kilogram kompos," terang Pak Tikto sambil mengoperasikan beberapa alat industri.

Produk pupuk kompos yang dihasilkan bukan sembarang pupuk. Bahan bakunya yang terdiri dari daun-daunan kering dipilih dan disaring sebelum dimasukkan ke mesin. Lalu, bahan mentah tersebut dicampur dengan berbagai zat tambahan sebelum kembali diolah menjadi hasil akhir yang siap dikemas.

Jika seminggu sanggup menghasilkan sekitar 100 kemasan dengan isi 5 kilogram, kalau di rata-rata, dalam sebulan KBA Keputih Tegal Timur Baru dapat memproduksi 2 ton pupuk kompos olahan. Produk dari Rumah Kompos ini dibeli oleh pelaku usaha agrikultura dari wilayah sekitar dan bahkan di luar Surabaya.

dm-player

Baca Juga: KBA Cengkareng Timur dan Antusias Warga Rawat Lingkungan Bersama

4. Andalkan kreativitas warga

Keputih Tegal Timur Baru, Hijau dan Asri berkat Program KBARobot pengecek suhu yang dibuat secara autodidak oleh warga. (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

Bapak Supriadi selaku Ketua RT. 04 Keputih Tegal Timur Baru menjelaskan bahwa kreativitas sudah menjadi kunci utama akan kesuksesan program yang dicanangkan bersama Astra Indonesia. Pemuda dan pemudi yang ada di KBA ini juga mendapatkan pelatihan sebelum menjalankan fasilitas-fasilitas yang ada.

"Warga di sini rukun dan kreatif. Mereka bisa memanfaatkan apa yang ada untuk kepentingan banyak orang," terang Pak Supriadi yang dipercaya menjadi Ketua RT oleh warga sekitar.

Tak jarang kreativitas warga bisa digunakan untuk banyak hal positif di lingkungan tersebut. Pak Tikto bahkan menyebut bahwa ada seorang warga yang bisa membuat dan merakit robot pengecek suhu tubuh dan tentunya ini sangat bermanfaat di era pandemik saat ini. Tentu saja hal ini menjadi sebuah hubungan timbal balik positif antara pihak Astra Indonesia dengan warga Keputih Tegal Timur Baru.

5. Tak lupakan bercocok tanam dan budi daya lele

Keputih Tegal Timur Baru, Hijau dan Asri berkat Program KBABerbagai tanaman yang ditanam oleh warga sebagai bagian dari program penghijauan. (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

Melengkapi pilar yang digaungkan dalam program Kampung Berseri Astra, warga di sini pun juga memiliki kegiatan bercocok tanam dengan sistem perairan lengkap. Selain itu, ada wadah besar yang bisa menampung ikan lele dan tentunya hasil panennya bisa dinikmati oleh warga.

"Di sini rutin juga bercocok tanam dan beternak lele. Hasilnya sudah tampak sejak lama, di mana juga bisa menjadi manfaat bagi warga kampung sini," kata Pak Tikto kepada penulis di siang itu.

Tampak lahan hijau yang dilengkapi dengan saluran air kompleks menjadi pusat kegiatan warga yang akan bercocok tanam jenis tanaman apa pun. Bahkan, di setiap rumah warga juga terlihat sejuk berkat tanaman yang ditanam dan ini tidak pernah terjadi di era 2000-an, di saat Keputih masih dijadikan wilayah pembuangan sampah.

"Wes, pokoknya semua yang mas lihat di sini betul-betul berbeda kalau dibandingkan dengan masa lalu. Kolaborasi antara Astra dan warga Keputih sudah terbukti membawa perubahan jadi lebih baik," ujar Pak Tikto yang segera disetujui oleh Pak Supriadi.

Well, di mata penulis pun, KBA Keputih Tegal Timur Baru memang sudah menunjukkan perubahan drastis jika dibandingkan dengan kondisinya di masa lalu. Satu lagi, tampak bahwa semua warga sudah terlihat sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan sebagai salah satu cara menjalani hidup sehat.

6. Harapan dan impian untuk menjadi lebih baik di masa depan

Keputih Tegal Timur Baru, Hijau dan Asri berkat Program KBAIkon kampung yang dibuat sebagai harapan warga di masa depan. (dok. Pribadi/Dahli Anggara)

Tentu saja harapan dan cita-cita untuk masa depan yang lebih baik juga diimpikan oleh Pak Tikto, Pak Supriadi, dan bahkan seluruh warga di KBA Keputih Tegal Timur Baru. Nah, salah satu cita-cita yang ingin dicapai di masa depan adalah keberadaan dermaga mini sebagai fasilitas yang dapat menjadi akses wisatawan ke hutan bakau atau mangrove.

"Semoga kami bisa membangun dermaga kecil di sini. Wisatawan bisa datang dan menjelajahi hutan mangrove melalui dermaga tersebut. Tentu hal ini akan membawa dampak kemajuan perekonomian bagi UKM," harap Pak Tikto sambil menunjukkan posisi sungai di dekat kampung.

Ya, posisi KBA Keputih Tegal Timur Baru memang cukup unik karena berdekatan dengan sungai sebagai akses ke hutan bakau. Lalu, di wilayah Keputih juga terdapat krematorium, di mana ada banyak orang menggunakan akses sungai tersebut untuk melarung abu jenazah karena lokasinya berdekatan dengan laut.

"Eman-eman (sayang kalau-red) gak diolah. Padahal, lokasinya sudah bagus dan bisa jadi akses penting bagi wisatawan dan pihak yang akan melarung abu jenazah di sungai," pungkas Pak Tikto sembari mengakhiri obrolan kami.

Semoga saja apa yang menjadi harapan, keinginan, dan cita-cita warga KBA Keputih Tegal Timur Baru dapat terwujud di masa depan. Semoga juga apa yang tengah dilakukan Astra Indonesia dapat menjadi contoh baik dalam membangun berbagai kawasan di negara kita tercinta. Sukses terus untuk Astra Indonesia dan KBA Keputih Tegal Timur Baru, ya!

Baca Juga: Kisah Elmi Sumarni Ismau, Sahabat Difabel yang Mantap untuk Mengabdi

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya