6 Pelajaran Hidup dari Kisah Kwak Dong Yeon di 'Pshyco But It's Okay'
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serial drama Korea Pshyco But It’s Okay atau It's Okay to Not Be Okay, selalu menyuguhkan kisah menyentuh dalam setiap episodenya. Pada episode ketiga dan keempat, pemirsa dipertemukan dengan karakter Kwon Gi Do, yang diperankan oleh Kwak Dong Yeon.
Meski kemunculannya singkat, namun performa akting Kwak Dong Yeon, berhasil menggambarkan sosok Kwon Gi Do yang kocak, namun punya kisah sedih di masa lalunya.
Perjalanan hidupnya cukup berliku dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Berikut beberapa hal, yang bisa kita ambil sebagai bahan berbenah diri unt,uk kita kedepannya.
1. Terlahir dari keluarga berada, tak berarti hidup sejahtera
Kwon Gi Do (Kwak Dong Yeon) memiliki orang tua kaya raya, yang memiliki segalanya. Sang ayah merupakan politisi sukses, yang menjadi kandidat walikota terkuat di daerahnya.
Namun nyatanya, Gi Do menjalani kehidupan yang rumit serta penuh penderitaan hingga membuatnya memiliki jiwa yang tidak sehat.
2. Dalam keluarga, seharusnya tak ada istilah ‘anak emas’
Gi Do merasa dirinya adalah itik buruk rupa di keluarganya. Orang tua nya selalu membanggakkan kakaknya yang pintar, dibandingkan dirinya yang tak bisa apa-apa.
Hasil didikan seperti itu,
malah membuat Gi Do jadi anak pembangkang dan nekat mencari kebahagiaan di luar rumah.
3. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda
Seluruh keluarganya merupakan alumnni Fakultas Hukum Universitas Seoul, sedangkan Kwon Gi Do tak sepandai mereka dalam hal pelajaran. Oleh sebab itu, dia sangat diabaikan oleh keluarganya.
Padahal jika ada satu orang saja yang berusaha untuk memahaminya lebih dalam, mungkin saja Gi Do memiliki potensi hebat dalam bidang lainnya.
Editor’s picks
Baca Juga: 13 Keakraban Pemain 'It's Okay to Not Be Okay' di Belakang Layar
4. Kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah
Gi Do bercerita bahwa sang ayah selalu memukulnya ketika nilainya jelek, lalu mengurungnya ketika ia melakukan masalah. Anak yang dibesarkan dengan kekerasan, akan berakhir memiliki sifat yang jauh lebih keras.
Disiplin itu memang penting, tapi tidak harus lewat cara kekerasaan yang ujungnya merusak mental anak.
5. Kehangatan dan kasih sayang orang tua berkontribusi besar terhadap kehidupan anak
Segala masalah dan kenakalan yang dilakukan oleh Gi Do, tujuannya hanyalah satu yakni untuk menarik perhatian sang ayah. Gi Do merasa dirinya tak pernah diperhatikan, yang membuatnya menjadi haus akan perhatian.
Akibatnya, ia berakhir menjadi orang dengan gangguan Ekshibisionisme. Dia akan sengaja melepas bajunya dan membuat orang-orang histeris melihatnya.
Dengan melakukan hal itu, ia akan mendapatkan kesenangan yang luar biasa karena sukses menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian.
6. Dalam hidup, hal yang paling dibutuhkan seorang anak adalah orang tua
Baca Juga: 5 Hal dari It's Okay to Not be Okay Ini Sering Terlewat dari Kehidupan
Ketika dicaci dan ditampar oleh ibunya, Gi Do malah merasa bahagia. Dia menganggap itu adalah bentuk kasih sayang dari ibunya yang selama ini tak pernah memerhatikannya sedikit pun.
Ia melawan rasa dendam dan amarah dalam dirinya dengan membangun realita palsu, yang membuatnya tetap mempertahankan harapan bahwa dirinya masih bisa disayangi oleh keluarganya.
Nah, itulah 6 pelajaran hidup dari drama Korea Pshyco But It’s Okay. Kisah Kwon Gi Do mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini, pasti ada alasannya. Ekspektasi dan tuntutan dapat menjadi beban berat yang tak bisa ditanggung oleh sebagian orang.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.