5 Dampak Negatif Menjadi Orang yang Merasa Paling Open Minded

Gampang membenarkan hal yang salah

Open minded menjadi semacam karakter yang dibutuhkan oleh generasi muda sekarang demi bisa menerima berbagai perbedaan yang ada. Memang ada banyak hal baru serta wawasan baru di dunia ini yang harus bisa kita terima sebagai bagian dari ilmu pengetahuan ataupun cara menjalani kehidupan.

Jika gak bisa menerima perbedaan yang ada, kita akan dicap kolot ataupun konservatif karena terlalu kaku dalam berbagai aturan yang dijalani. Sayangnya, seperti hal lain yang jika berlebihan akan menjadi sesuatu yang gak baik, begitu pula dalam hal open minded. Ada beberapa sisi negatif yang akan dirasakan jika kita terlalu berlebihan dalam bersikap open minded

1. Gampang terpapar hal baru tanpa menyaring baik dan buruknya

5 Dampak Negatif Menjadi Orang yang Merasa Paling Open Mindedilustrasi orang membaca (Pexels.com/THIS IS ZUN)

Sesuatu yang baru, katakanlah seperti sebuah teori baru atau cara berpikir yang baru, memang terlihat menarik dan berbeda. Terkadang dengan alasan open minded, kita menerima semua itu tanpa mencari tahu terlebih dahulu apakah itu baik atau buruk. Bahkan, dengan alasan open minded juga, kita mati-matian membela hal baru tersebut agar bisa diterima oleh orang lainnya.

Padahal, mereka yang benar-benar berpikiran terbuka justru mencari tahu terlebih dahulu apakah sesuatu itu pantas untuk dibela atau gak. Apakah hal baru tersebut merupakan sebuah bagian dari masyarakat kita yang membutuhkan pengakuan atau gak.

2. Merasa paling benar sehingga gak terima ketika dikoreksi

5 Dampak Negatif Menjadi Orang yang Merasa Paling Open Mindedilustrasi orang bergosip (Pexels.com/SHEVTS production)

Orang yang berlebihan dalam menganut cara berpikiran terbuka ini merasa semua hal patut diakui dan diterima. Dia gak akan terima ketika dirinya dikoreksi atau dikritik. Pasalnya, baginya, dia hanya sedang menjalankan cara berpikirnya yang open minded, gak peduli itu salah ataupun benar.

Semua orang berhak memiliki pemikirannya sendiri, itu memang benar. Namun, jika cara berpikirnya keliru, harusnya dia bisa menerima jika ada yang berusaha mengoreksinya dan mengarahkannya ke arah yang lebih baik.

Baca Juga: 5 Manfaat Belajar Banyak Bahasa bagi Kehidupan, Lebih Open Minded

3. Selalu punya pembenaran atas tindakan yang sebenarnya salah

5 Dampak Negatif Menjadi Orang yang Merasa Paling Open Mindedilustrasi orang berdebat (Pexels.com/SHVETS production)
dm-player

Bernaung pada pemikirannya yang dia anggap open minded, orang semacam ini akan selalu bisa membela diri. Dia akan mengeluarkan berbagai argumen untuk membenarkan tindakannya yang keliru. Lagi-lagi tentu saja dengan dalih open minded.

Dia akan memojokkan orang lain, menganggap mereka yang berusaha mengoreksinya itu sebagai orang yang kaku, dan berpikiran tertutup. Terlebih, dia juga bisa dengan mudahnya memutarbalikkan fakta dan merasa sebagai korban yang diserang karena cara berpikirnya yang keliru.

4. Gampang menormalkan dan mewajarkan sesuatu yang gak pada tempatnya

5 Dampak Negatif Menjadi Orang yang Merasa Paling Open Mindedilustrasi orang mengobrol (Pexels.com/Christina Morillo)

Merasa paling open minded juga akan membuat seseorang gampang menormalkan hal yang salah. Contoh kecilnya adalah dia akan menganggap normal orang yang menyontek di kelas karena merasa itu sebagai cara kreatif untuk lulus ujian. Bahkan, dia bisa dengan gampangnya menyalahkan keberadaan ujian itu sendiri sehingga memunculkan sisi keinginan siswa untuk menyontek.

Dengan dalih open minded, siapa pun bisa bersikap gak bijak seperti ini. Itulah kenapa gak semua orang bisa benar-benar menempatkan diri dengan baik ketika sudah punya cara berpikiran terbuka semacam ini.

5. Sulit membedakan antara perbedaan yang patut dan gak patut diterima

5 Dampak Negatif Menjadi Orang yang Merasa Paling Open Mindedilustrasi orang curhat (Pexels.com/fauxels)

Open minded yang berlebihan juga mendatangkan kebingungan tersendiri. Ada banyak perbedaan, wawasan, serta hal-hal baru yang siap muncul dan meminta untuk diakui.

Memiliki pandangan open minded yang kelewat batas akan membuat kita bingung untuk membedakan antara yang patut dan gak patut, antara baik dan buruk, antara yang benar dan yang salah.

 

Open minded memang diperlukan dan itu membuat kita menjadi orang yang lebih toleran dan gak gampang mengkotak-kotakkan orang lain. Namun, jika berlebihan dan sampai terjebak dalam pemikiran itu sendiri, kita jugalah yang merugi.

Terutama jika kita sampai gagal menempatkan diri dan malah tersesat dengan pemikiran tersebut. Salah-salah, kita bisa membenarkan sesuatu yang keliru dan menolak dikoreksi ketika salah. Jangan sampai begitu, ya!

Baca Juga: 5 Kiat Menjadi Orang yang Lebih Open Minded, Perluas Sudut Pandang!

Desy Damayanti Photo Verified Writer Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya