5 Konsep Keliru Soal Balas Dendam yang Justru Memperburuk Keadaan

2. "Balas dendam harus dilakukan sebagai bukti kesetiaan"

unsplash/Daiga Ellaby

Selanjutnya, banyak juga yang beranggapan bahwa begitu kita setia dan memiliki keloyalan yang tinggi terhadap sesuatu, wajib bagi kita untuk membalas dendam ketika hal yang kita miliki tersebut hilang atau mendapat perlakuan tidak pantas dari orang lain. Kita boleh, kok mencintai sesuatu atau seseorang.

Namun, jika ada hal yang dilakukan orang lain yang kita anggap tidak pantas, maka penting bagi kita untuk memikirkan terlebih dahulu tindakan apa yang seharusnya kita ambil. Bukan dengan semena-mena memutuskan untuk balas dendam dengan sebuah kejahatan.

Baca Juga: 5 Renungan untuk Kamu yang Ingin Balas Dendam pada Orang Lain!

3. "Balas dendam akan berakhir ketika kita selesai menyakiti orang lain"

unsplash/Randy Jacob

Balas dendam adalah kata berkonotasi negatif yang pasti memicu tindakan yang sebenarnya gak bisa dibenarkan. Seringkali, kita berpikir bahwa dengan melakukan balas dendam, maka semua kebencian, ataupun rasa sakit yang kita alami sebelumnya, akan hilang dan selesai sampai di situ. Ini adalah konsep yang salah besar, lho.

Pasalnya, balas dendam gak pernah berakhir dengan sekali perbuatan saja. Pasti akan ada buntut panjang dari tindakan balas dendam ini yang mungkin saja suatu saat nanti akan kita sesali.

4. "Balas dendam menjadikan kita merasa lebih baik"

unsplash/Milada Vigerova

Ada lagi nih konsep lain yang lebih keliru soal balas dendam. Yaitu pemikiran bahwa balas dendam menjadikan kita merasa lebih baik. Dipikir dari sudut pandang mana pun, balas dendam adalah tindakan yang gak baik. Bagaimana bisa seseorang yang melakukan tindakan gak baik malah merasa lebih baik? Gak ada korelasinya sama sekali kan?

Karena pada kenyataannya, balas dendam hanya mendatangkan kejahatan dan perasaan bersalah yang semakin dalam.

5. Rasa dendam itu sendiri adalah sebuah kekeliruan yang perlu diperbaiki

unsplash/Clem Onojeghuo

Dari awal, pemikiran soal balas dendam itu aja sudah harus diperbaiki dan diralat. Rasa dendam yang muncul dalam diri kita merupakan sebuah bentuk emosi yang gak seharusnya direalisasikan. Jika memang kita merasa sakit hati, kecewa, marah, dan lain sebagainya, semua ini harus kita sadari sebagai emosi negatif.

Cari tahu dan tanyakan pada diri sendiri apa yang kita harapkan dari semua emosi negatif tersebut. Kenapa kita bisa merasa kecewa dan terluka? Apakah pantas kita menyalahkan semua itu pada orang lain? Tindakan apa yang paling tepat untuk dilakukan? 

Berpikir dengan lebih rasional akan mendorong kita untuk menghilangkan rasa dendam yang semula terasa begitu menggebu-gebu. Setelah semua rasa dendam itu berkurang atau bahkan menghilang, kita pasti akan merasakan ketenangan dan kepuasan yang gak ada duanya. Mau melenyapkan dendam di dada?

Baca Juga: 5 Pelajaran Penting dari KDrama Bertema Pembalasan Dendam