5 Konsep Keliru Soal Self-reward yang Perlu Dibenahi, Saatnya Belanja?

Sesuaikan isi kantong juga, ya!

Setelah berusaha atau bekerja keras demi suatu tujuan, entah itu deadline dari atasan, atau proyek yang perlu diselesaikan, dan lainnya, tentu kita merasa kelelahan. Ada titik di mana kita jadi kehilangan semangat kerja karena sudah melakukan usaha yang kelewat keras. Pada poin inilah kita memerlukan yang namanya self-reward

Menghadiahi diri sendiri karena sudah bekerja keras itu penting bagi sebagian orang. Ini adalah cara menghargai diri sendiri yang membuat kita bisa bekerja keras lagi berikutnya. Namun bukan berarti kita bisa mendefinisikan self-reward sesuka hati kita. Seperti lima kekeliruan berikut yang wajib bisa kita hindari, ya. 

1. Mengartikan self-reward sebagai membeli barang mahal aja

5 Konsep Keliru Soal Self-reward yang Perlu Dibenahi, Saatnya Belanja?ilustrasi orang belanja (Pexels.com/Gustavo Fring)

Banyak orang yang merasa bahwa melakukan self-reward berarti belanja atau membeli barang mewah yang selama ini sudah diidam-idamkan dengan menomorduakan kebutuhan kita akan benda tersebut. Seolah-olah, self-reward menjadikan kita orang yang konsumtif dan membuat kita bebas membelanjakan uang yang dihasilkan meski di luar kemampuan kita sendiri. 

Kalau sudah begini berarti kita gak memikirkan semuanya dengan matang. Self-reward bukan lagi jadi sesuatu yang memberi kebahagiaan namun justru mendatangkan bencana buat finansial kita. 

2. Melakukan self-reward berulang-ulang pada satu usaha yang dilakukan

5 Konsep Keliru Soal Self-reward yang Perlu Dibenahi, Saatnya Belanja?ilustrasi orang belanja (Pexels.com/Michael Morse)

Untuk satu usaha yang dilakukan, cukup hadiahi dirimu sekali aja. Gak perlu berulang-ulang hingga berlebihan. Apalagi sampai bikin kantong kering dan gak sesuai dengan usaha yang dikeluarkan. Jika sampai berkali-kali, itu namanya kamu sengaja membuat-buat alasan.

Kecuali jika memang dalam satu usaha tersebut kamu berjuang hingga jatuh bangun berkali-kali. Maka boleh-boleh aja melakukan self-reward hingga beberapa kali. Tapi ingat, jangan berlebihan juga, ya!

Baca Juga: 5 Ide Self-Reward setelah Kerja Keras, Gak Harus Keluar Uang

3. Self-reward dianggap sebagai satu-satunya penambah semangat

dm-player
5 Konsep Keliru Soal Self-reward yang Perlu Dibenahi, Saatnya Belanja?ilustrasi orang belanja (Pexels.com/Rachel Claire)

Konsep keliru lainnya yang perlu dibenahi adalah anggapan bahwa self-reward merupakan satu-satunya cara untuk menambah semangat. Memiliki mindset seperti ini akan membuat kita jadi malas dan ogah-ogahan saat harus bekerja tanpa iming-iming self-reward. Kinerja pun jadi menurun dan hasil pekerjaan jadi gak maksimal.

Padahal, self-reward juga diperlukan tergantung dengan seberapa berat beban kerjanya. Gak semua jenis pekerjaan membuat kita pantas mendapat self-reward. Kalau begitu terus, bisa-bisa ambyar juga nantinya. 

4. Mencari pembenaran untuk shopping dengan dalih self-reward

5 Konsep Keliru Soal Self-reward yang Perlu Dibenahi, Saatnya Belanja?ilustrasi orang belanja (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Jangan sampai kita jadi orang yang senang mencari pembenaran untuk shopping dengan dalih self-reward, ya. Gaya hidup konsumtif bisa aja semakin menjadi-jadi jika kita gak membatasi diri dalam berbelanja. Ingat, untuk menjadi sukses, kita wajib mampu mengelola keuangan dengan baik.

Jika segala aktivitas belanja kita benarkan dengan alasan self-reward, pengaturan keuangan bisa kacau. Sebab kita jadi kebingungan dalam mengatur skala prioritas. 

5. Menyalahkan orang lain yang gak pernah menghadiahi dirinya

5 Konsep Keliru Soal Self-reward yang Perlu Dibenahi, Saatnya Belanja?ilustrasi orang ngobrol (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Keliru banget jika kita menganggap self-reward sebagai hal yang utama sampai menyalahkan orang lain yang gak pernah menghadiahi diri sendiri. Mungkin, bagi diri kita, self-reward bisa jadi penyemangat, tapi belum tentu orang lain juga berpikir demikian. Jangan jadi orang yang senang menilai sesuatu dari sudut pandang sendiri aja.

Wajar banget jika skala prioritas setiap orang itu berbeda. Gak semua orang butuh self-reward. Yang terpenting adalah bagaimana caranya mencintai pekerjaan yang dilakukan agar gak gampang stress dan tertekan saat mengerjakannya.

Self-reward setiap orang bisa berbeda. Gak semuanya dalam bentuk shopping dan mengeluarkan uang. Pahamilah perbedaan ini dan hindari kekeliruan lain soal definisi self-reward, ya. Sepakat? 

Baca Juga: 5 Batasan Self Reward yang Perlu Diperhatikan

Desy Damayanti Photo Verified Writer Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya