5 Nilai Kehidupan yang Bisa Dipetik dari KDrama Hymn of Death

Kisah cinta yang indah dan menyayat hati

Para penggemar drama korea pasti sudah tak asing lagi dengan drama berjudul Hymn of Death. Pasalnya drama tersebut dibintangi oleh jajaran aktor ternama, seperti Lee Jong Suk dan Shin Hye Sun. Drama berjumlah 6 episode tersebut baru selesai tayang tanggal 4 Desember 2018 lalu.

Hymn of Death merupakan adaptasi dari film berjudul sama di tahun 1991. Drama ini diangkat dari kisah nyata Yun Shim Deok, seorang penyanyi soprano pertama di korea yang berlatar belakang masa penjajahan Jepang. Hymn of Death juga merupakan judul lagu yang sempat direkam oleh Yun Shim Deok sebelum kematiannya yang tragis.

Mengisahkan perjalanan cinta Yun Shim Deok dengan Kim Woo Jin, dua orang dengan impian tinggi, ketika mengenyam pendidikan di Jepang. Akan tetapi, baik kisah cinta maupun impian mereka harus terhalang oleh kenyataan. Mereka dilanda kebingungan antara kewajiban untuk kembali ke Korea atau menetap di Jepang dan melupakan segala beban hidup.

Tidak hanya kisah romantis yang akan membuatmu hanyut, drama ini juga menyiratkan banyak nilai kehidupan. Berikut adalah lima nilai kehidupan yang bisa kamu petik di dalamnya.

1. Cinta bisa datang pada siapa saja

5 Nilai Kehidupan yang Bisa Dipetik dari KDrama Hymn of Deathhellokpop.com

Cinta tak mengenal orang, waktu, maupun tempat. Karena itulah ia bisa hadir pada orang maupun saat yang tidak tepat. Seperti rasa cinta yang hadir di hati Woo Jin, meski ia telah menikah dengan orang lain.

Tak ada yang bisa mencegah datangnya cinta. Akan tetapi, bukan berarti kita tak bisa bertindak apa pun. Seperti apa yang dilakukan Woo Jin, kita masih bisa menahan diri dan menjaga sikap agar tak keluar dari norma.

2. Jangan pernah lupa dari mana kita berasal

5 Nilai Kehidupan yang Bisa Dipetik dari KDrama Hymn of Deathhellokpop.com

Pada episode awal dikisahkan bahwa pertama kali Shim Deok bertemu Woo Jin adalah ketika lelaki itu sedang membaca. Saat itu Shim Deok bertanya mengapa ia membaca karya sastra Jepang menggunakan bahasa Korea. Woo Jin pun menjelaskan bahwa itu karena ia tak pernah lupa bahwa dirinya adalah orang Korea.

Pada era globalisasi, berbagai kebudayaan dari seluruh dunia seolah bercampur menjadi satu. Banyak orang lebih merasa bangga dengan kebudayaan asing. Padahal sebagai manusia, kita harus selalu sadar dari mana kita berasal.

Baca Juga: 8 Pelajaran Hidup dari Episode Awal Drama Korea "Encounter"

3. Keluarga adalah salah satu alasan untuk hidup

dm-player
5 Nilai Kehidupan yang Bisa Dipetik dari KDrama Hymn of Deathhttp://www.kpopmap.com

Drama ini mengisahkan bagaimana keluarga memegang peran penting dalam setiap masalah yang dihadapi tokoh utamanya. Lihatlah sosok Woo Jin yang selalu patuh pada sang ayah meski ia harus menderita.

Semua ia lakukan karena sadar kewajibannya sebagai seorang anak adalah prioritas utama. Begitu pula dengan Shim Deok yang rela mengorbankan masa muda demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Hingga akhir hayat, keluarga masih menjadi pertimbangan utama bagi kedua tokoh tersebut. Hal ini semakin menyadarkan kita betapa penting arti keluarga dalam hidup. Bahkan ketika kita berpikir tak ada lagi alasan untuk bertahan dalam dunia yang kejam, keluarga bisa menjadi satu-satunya alasan untuk hidup.

4. Impian tak harus selalu mewah

5 Nilai Kehidupan yang Bisa Dipetik dari KDrama Hymn of Deathhellokpop.com

Ada suatu adegan ketika Shim Deok bertanya pada Woo Jin mengenai impiannya. Karena terlihat bingung, Shim Deok pun menjelaskan bahwa impian adalah setiap hal yang bisa membuat kita bahagia. Bagi Woo Jin, impiannya sangat sederhana, yaitu selama ia mampu terus menulis dan melihat orang lain terhibur dengan tulisannya.

Impian tak harus berarti menjadi seorang dokter, pengusaha kaya, maupun artis terkenal. Untuk sebagian orang, impian adalah ketika melihat orang-orang terdekatnya bahagia. Sebagian lagi sudah cukup bahagia selama bisa terus berkarya.

5. Kematian bukan akhir dari kehidupan

5 Nilai Kehidupan yang Bisa Dipetik dari KDrama Hymn of Deathmydramaoppa.com

Pada akhir kisah, ada adegan ketika Shim Deok becerita bahwa jika kembali ke Korea, ia akan hidup dengan jiwa yang mati. Namun jika ia tidak kembali, keluarganya yang akan mati. Ketika itulah Woo Jin berkata bahwa terkadang manusia memilih mati agar bisa tetap hidup.

Kematian bukanlah akhir dari segalanya. Semangat, impian, dan idealisme seseorang akan terus hidup dalam kenangan. Bagaimana seseorang akan terus hidup ketika ia telah meninggal, hal itu tergantung pada perbuatan yang dilakukannya di dunia.

Nah, itulah lima nilai kehidupan dari drama Hymn of Death. Semoga bisa menginspirasi dalam menjalani hidup.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Hymn of Death, KDrama Baru Lee Jong Suk

Desy Photo Verified Writer Desy

Professional writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya