Obat Anti Galau, 7 Hal Ini Perlu Dipikirkan Bila Ingin Hidup Tenteram

2. Terima diri sendiri dengan segala kekurangan. Memikirkan kekurangan tanpa ada tindakan maka buang-buang waktu saja

unsplash/jonatron

Era media sosial membuat kita sering merasa rendah diri. Seolah kita tak ada apa-apanya dibanding orang lain. Ada teman yang jalan-jalan ke luar negeri, kita mudah diserang rasa minder. Atau, saudara sudah berhasil menjalankan bisnis hingga sukses dengan mudahnya kita mengutuk diri sendiri tak berguna.

Jika mau mengubah pola pikir kita bisa menjadikan semua itu sebagai motivasi. Caranya, terima segala kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri dan lakukan tindakan nyata dalam mewujudkan mimpi. Jangan sampai berkhayal tapi tak ada aksi nyata.

3. Tidak semua hal perlu diceritakan kepada orang lain. Baik buruk kita dan orang lain jangan terlalu diambil pusing

unsplash/yxvi

Manusia memang suka bertutur. Apa saja akan diungkapkan kepada orang lain. Contoh mudahnya, saat bertemu dengan sobat karib, kita dengan mudahnya menceritakan semua hal kepada mereka. Bahkan, tak jarang keburukan orang lain diumbar tanpa ada rasa yang mengganjal di hati.

Lumrah situasi tersebut terjadi. Namun, ingatlah bahwa tak semua baik dan buruk yang kita serta orang lain miliki perlu diumbar kepada pihak tertentu. Jangan sampai kebablasan dan menimbulkan kerugian bagi diri sendiri karena tutur kata kita.

Baca Juga: 5 Manfaat Lakukan Kebaikan Tanpa Pamrih untuk Orang Lain

4. Iri dengki pada kebahagiaan orang lain tak bikin hidup tenteram. Justru bikin rasa benci kian bertambah dan gak produktif!

pexels/nickybaby

Melihat seseorang bahagia buat perasaan kita bergejolak. Di satu sisi ikut merasakan hal sama, namun ada sisi yang bikin rasa iri muncul. Dalam posisi ini, kita perlu mengatur emosi dengan bijak.

Cegah rasa iri dengki agar tidak mendominasi. Bila tidak dapat dikendalikan, emosi tersebut justru mengubah kita menjadi seorang pembenci dan berusaha menjatuhkan orang lain dengan cara-cara buruk. Kalau situasi ini dibiarkan malah bikin kita tak produktif.

5. Terkadang, apa yang terlihat belum tentu menjadi sebuah kebenaran. Hindari menilai sesuatu dengan cepat di awal pertama jumpa

pexels/punttim

Saat bertemu pertama kali dengan seseorang dengan cepat kita memberi penilaian pada mereka. Dari penilaian itu, ekspektasi tercipta dengan harapan bila bertemu lagi mereka akan bertindak sesuai dengan apa yang kita pikirkan.

Padahal, manusia itu unik dan susah diprediksi. Pikiran kita bisa saja tidak selaras dengan tindakan orang lain dan sontak membuat kita seolah tertipu. Oleh karenanya sebisa mungkin mengendalikan diri untuk tak langsung menilai orang dalam sekali pandang agar tak merasa kecewa.

6. Memendam ego akan menimbulkan gejolak permusuhan, berdamailah dengan mereka yang berseteru denganmu

pexels/wildlittlethingsphoto

Ego masuk dalam salah satu 'musuh' manusia. Kehadirannya acap kali membuat kita merasa diri paling benar. Tak ada yang bisa membantah dan menganggap yang lain salah. Setidaknya, itu yang muncul manakala terjadi perselisihan di antara insan yang sedang diselimuti hawa amarah.

Jika terus memendam ego macam ini, jangan harap hidup kita tenteram. Sebaliknya, perasaan jengkel terus bersemayam dalam hati. Lebih baik, selesaikan dengan cara-cara baik agar tak dendam.

7. Sikapi segala sesuatu dengan sewajarnya. Panik atau bahagia berlebihan justru akan merusak kenyamanan hidup

unsplash/seteales

Segala sesuatu yang berlebihan pastinya tidak baik. Saat minum obat yang diberikan oleh dokter pastinya disertai resep agar tidak melebihi dosis. Begitu pula dengan rasa senang, sedih, panik atau bahagia. Semuanya harus disikapi sewajarnya agar tidak menimbulkan efek samping kurang baik bagi kehidupan.

Hidup tenteram jadi dambaan semua orang tanpa terkecuali. Menerapkan tujuh hal tersebut setidaknya dapat membuka jalan untuk memperoleh damai kehidupan. Semuanya tak ada yang tak mungkin, kawan!

Baca Juga: 6 Resep untuk Memperoleh Hidup yang Lebih Positif, Jangan Sedih Terus!