Gak Sekedar Move On, 5 Cara Ini Bikin Kamu Move Up setelah Patah Hati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ingatlah selalu bahwa orang baik akan dipasangkan dengan yang baik.
Tidak perlu berlama-lama meratapi kegagalan suatu hubungan, lakukan 5 hal berikut supaya kamu bisa segera move-on, bahkan move-up jadi lebih baik dan menarik orang-orang baik.
1. Berolahraga
Mengapa berolahraga bisa membuatmu cepat move on setelah putus cinta? Penelitian menunjukkan, kegiatan olahraga membuat tubuhmu memproduksi hormon endorfin, dopamin, serotonin, dan triptofan yang menimbulkan perasaan bahagia, mengurangi stres, serta menciptakan pikiran-pikiran positif.
Daripada membuang energi untuk menangis atau marah-marah, mengapa tidak menyalurkannya dengan berolahraga. Lakukan secara rutin untuk mendapatkan tubuh yang fit dan sehat.
Kamu bisa ajak sahabatmu untuk membuatnya lebih menyenangkan. Hati bahagia, tubuh pun sehat dan indah. Lihat siapa yang akan menyesal nanti!
2. Membantu orang lain
Seperti berolahraga, membantu orang lain dengan tulus juga bisa membuatmu merasakan kebahagiaan. Michael Steger, seorang Psikolog dari University of Louisville di Kentucky Amerika Serikat telah membuktikannya melalui sebuah penelitian. Orang menjadi lebih bahagia setelah mereka melakukan sesuatu yang baik, seperti membantu orang lain atau mendengarkan masalah teman.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu orang lain. Kamu bisa mengajak teman-temanmu mengumpulkan dana atau barang lainnya, kemudian mengadakan bakti sosial di panti asuhan, membantu korban bencana, dan sebagainya. Bahkan ketika kamu tidak bisa membantu hal-hal yang besar, kamu masih bisa membantu orang-orang di sekitarmu.
Dan lihatlah, bukan hanya kamu, setiap orang juga memiliki masalah mereka masing-masing. Tinggal bagaimana menyikapinya.
Baca Juga: Mengenal Broken Heart Syndrome: Sindrom Mematikan Akibat Patah Hati
Editor’s picks
3. Bergabung dengan komunitas
Jangan murung dan mengurung diri saja di kamar. Bergabunglah dengan komunitas-komunitas keren yang ada di kotamu. Kalau kamu belum pernah mencobanya, inilah saatnya untuk memulai. Banyak jenis komunitas yang bisa kamu ikuti. Mulai dari komunitas sosial, komunitas hobi, komunitas budaya, dan sebagainya.
Pilih komunitas positif yang sesuai dengan minatmu. Kamu bisa coba searching di internet atau minta bantuan teman yang sudah lebih dulu bergabung. Temui orang-orang baru yang memiliki passion yang sama denganmu. Libatkan diri dalam percakapan-percakapan yang membuka wawasanmu.
4. Kembangkan hobi
Inilah saat yang tepat untuk kembali fokus pada dirimu. Hobi apa yang kamu miliki? Fotografi, desain grafis, menulis, menyanyi? Apapun hobimu, kini kamu punya waktu untuk menggelutinya lagi. Bahagia gak melulu tentang si dia. Buang jauh-jauh pikiran bahwa kamu tidak bisa bahagia tanpanya!
Ciptakan sendiri bahagiamu. Gali potensimu. Inilah waktunya untuk meneruskan mimpi-mimpimu yang tertunda. Kembangkan hobimu. Siapa tahu bisa jadi ide bisnis. Kamu mungkin akan bersyukur kalau patah hatimu justru akan menjadi motivasimu meraih kesuksesan.
5. Pelajari keterampilan baru
Intinya, isilah waktu luangmu dengan hal-hal yang bermanfaat. Jangan memanjakan patah hatimu dengan mengenang momen-momen menyakitkan sambil mendengarkan lagu galau yang membuatmu makin larut dalam kesedihan. Mempelajari hal baru akan menyita fokus perhatianmu.
Jangan ragu meski kamu sama sekali belum pernah melakukannya. Kamu bisa belajar membuat kue, mempelajari alat musik, ikut kursus bahasa asing, belajar menari, dan sebagainya. Pilih kegiatan bermanfaat yang gak cuma bikin kamu cepat move on, tapi juga bisa upgrade diri jadi pribadi lebih baik.
Patah hati memang pengalaman menyakitkan. Apakah kamu akan terpuruk karenanya atau memanfaatkan momen itu untuk menjadi versi terbaik dirimu, kamu yang tentukan.
Baca Juga: Buat Kamu yang Susah Move On, Turuti 8 Saran Ampuh Ini dari Psikolog
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.