Ajari Hidup Lebih Bijak, Ini 5 Filosofi Perayaan Diwali

Diwali adalah perayaan paling meriah di agama Hindu

Setiap tahunnya, umat Hindu di seluruh dunia merayakan Diwali atau Deepavali yang jatuh pada bulan Oktober-November. Diwali adalah festival cahaya, tahun ini jatuh pada tanggal 6-7 November 2018.

Di negara-negara dengan mayoritas penduduknya beragama Hindu, seluruh sudut kota dipenuhi kerlip cahaya. Perayaan ini berlangsung meriah dan penuh suka cita, sebagai simbol kemenangan cahaya atas kegelapan.

Diwali berlangsung selama lima hari. Tiap tahapannya punya filosofi bijak yang mengajarkan umat manusia agar hidup lebih baik. Simak makna Diwali di bawah ini yuk, ambil pesan baiknya untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari.

1. Cahaya adalah lambang kemakmuran

Ajari Hidup Lebih Bijak, Ini 5 Filosofi Perayaan Diwalirojakdaily.com

Perayaan Diwali terbagi menjadi tiga tahapan yaitu dua hari persiapan, festival utama dan dua hari setelahnya untuk berkumpul dengan kerabat. Tahap pertama adalah Dhanteras, membersihkan dan menghias rumah sebagai wujud kemakmuran penghuninya.

Lampu-lampu dan lilin ditata di seluruh sisi, menandakan cahaya yang terus memancar sebagai lambang kemakmuran. Malam harinya, semua orang akan memanjatkan doa untuk memuja Dewi Lakshmi sang Dewi Kemakmuran.

Jika diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari, pesan dari Dhanteras adalah anjuran untuk menjaga kondisi tempat tinggal. Sesederhana apa pun tempat tinggalmu, harus dijaga agar tetap bersih dan terawat. Makmur bukan berarti banyak harta, tapi selalu merasa cukup dan bersyukur atas apa yang dimiliki.

2. Jadilah cahaya yang mengalahkan kegelapan dalam diri sendiri

Ajari Hidup Lebih Bijak, Ini 5 Filosofi Perayaan DiwaliUnsplash/Ayyapa Giri

Hari kedua adalah Naraka Chaturdasi, momen di mana Dewa Krishna memenangkan pertarungan melawan iblis Naraka menurut cerita legenda. Maknanya adalah setiap manusia harus bisa menjadi cahaya bagi diri sendiri untuk mengalahkan sosok iblis dalam jiwa. Iblis itu berwujud sifat malas, amarah dan pikiran buruk lainnya.

Pada tahapan Naraka Chaturdasi, setiap orang fokus pada persiapan individu. Melakukan ritual mandi lalu dilanjutkan dengan memanjatkan doa pada dewa. Mereka seperti sedang meditasi, merefleksi perjalanan hidupnya selama setahun ke belakang dan memohon kemudahan untuk hari-hari di depan.

3. Bangkit dan bersinar, jangan terpuruk pada kegagalan yang sudah berlalu

Ajari Hidup Lebih Bijak, Ini 5 Filosofi Perayaan DiwaliPixabay/murtaza_ali
dm-player

Di perayaan utama Diwali tiap orang dianjurkan bangun pagi di waktu Brahmamuhurta, atau setara dengan pukul 4 pagi hingga 1,5 jam sebelum matahari terbit. Waktu ini dipercaya sebagai momen terbaik untuk memanjatkan doa dan harapan pada Dewi Lakshmi.

Masyarakat Hindu percaya bahwa Dewi Lakshmi turun ke bumi pada malam Diwali. Sehingga mereka berlomba-lomba bangun lebih pagi untuk menyapa dan memuja Sang Dewi Kemakmuran.

Brahmamuhurta juga dimaknai sebagai momen untuk bangkit dan kembali bersinar. Jangan terpuruk pada kegagalan yang sudah berlalu. Setiap pagi yang baru adalah kesempatan untuk menggantungkan harapan baru.

Baca Juga: 7 Karakter Orang India yang Seharusnya Kita Tiru Supaya Lebih Sukses

4. Perbanyak memberi dan memaafkan, cahaya terpancar dari hati yang bersih

Ajari Hidup Lebih Bijak, Ini 5 Filosofi Perayaan DiwaliPixabay/balouriarajesh

Sehari setelah perayaan utama Diwali, setiap umat Hindu yang sudah memiliki pasangan akan merayakan Padwa. Hari di mana suami-istri saling memaafkan, menunjukkan rasa cintanya dan memberi hadiah.

Para dewa memberkati orang-orang yang berhati bersih, saling memaafkan dan banyak memberi pada sesama. Gak harus dimaknai sebatas suami-istri saja, lakukan kebaikan sebanyak-banyaknya agar cahaya di hatimu terus menyala.

5. Jaga ikatan persaudaraan, karena banyak cahaya akan menghasilkan nyala yang lebih terang

Ajari Hidup Lebih Bijak, Ini 5 Filosofi Perayaan DiwaliPixabay/sonamabcd

Hari kelima adalah momen yang paling seru dan ramai. Bhaiya Dooji menjadi ajang berkumpul dengan saudara dan kerabat. Menggabungkan lebih banyak cahaya dan kegembiraan agar nyalanya lebih terang.

Maknanya bagus banget lho, hidup memang terasa lebih menyenangkan saat dikelilingi orang-orang yang menyayangi kita. Rasa saling sayang ini harus dijaga dan dipelihara dengan baik.

Ibaratkan satu orang bagai sebatang lilin yang menyala. Maka semakin banyak orang yang berkumpul, cahaya menyala makin terang. Gak ada lagi ruang untuk kegelapan, semuanya saling menyinari. Kebersamaan yang indah banget kan?

Selamat Hari Raya Diwali bagi kamu yang merayakan!

Baca Juga: Inilah 15 Penampilan Kece Artis India Saat Pakai Sari di Acara Diwali

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya