6 Filosofi di Balik Malam Boh Gaca dalam Pernikahan Adat Aceh

Banyak pesan moralnya, nih

Tradisi pernikahan daerah adalah salah satu bukti kekayaan adat dan budaya di Indonesia. Selain baju pengantin, tiap daerah juga memiliki tradisi yang berbeda-beda saat menyelenggarakan pesta pernikahan.

Di provinsi paling barat Indonesia, Malam Boh Gaca menjadi tradisi wajib yang masih dilestarikan di Aceh. Upacara adat yang digelar di kediaman mempelai wanita ini berisi rangkaian acara yang unik dan sarat makna.

Jumat (16/8) lalu, artis sinetron Cut Meyriska yang berdarah Aceh juga menggelar Malam Boh Gaca sebelum resmi disunting Roger Danuarta. Mau tahu filosofi apik dan mendalam di balik tradisi adat Aceh ini? Yuk, simak!

1. Disebut juga sebagai Malam Berinai

6 Filosofi di Balik Malam Boh Gaca dalam Pernikahan Adat AcehInstagram/dierabachir

Malam Boh Gaca disebut juga sebagai Malam Berinai, di mana tangan dan kaki mempelai wanita diberi gambar ukiran menggunakan henna atau inai. Bagian kuku juga diwarnai dengan sari daun pacar.

Motif ukiran yang dilukiskan pun bukan sembarangan. Ada gambar seperti pintu rumah khas Aceh, sulur tumbuhan, dan beberapa bentuk yang kental nuansa Islaminya.

Tradisi ini digelar di kediaman dara baro (sebutan bagi mempelai wanita Aceh) sebelum akad nikah. Orang-orang Aceh zaman dahulu menggelar Malam Boh Gaca 3-7 hari jelang acara pernikahan.

2. Meminta doa restu pada orangtua dan kerabat

6 Filosofi di Balik Malam Boh Gaca dalam Pernikahan Adat AcehInstagram/dierabachir

Malam Boh Gaca dihadiri oleh kerabat dekat dara baro, terutama saudara-saudara tua. Tradisi ini sekaligus dijadikan momen meminta dan memberi doa restu agar kelak pernikahan dara baro berlangsung lancar.

3. Silaturahmi dengan keluarga besar

6 Filosofi di Balik Malam Boh Gaca dalam Pernikahan Adat AcehInstagram/dierabachir
dm-player

Pada mulanya, Malam Boh Gaca juga digunakan sebagai bentuk undangan atau mengumumkan kabar bahagia pada keluarga besar bahwa akan diselenggarakan pesta pernikahan. Keluarga dari ayah dan ibu dara baro berkumpul untuk mempererat tali silaturahmi.

Baca Juga: 9 Spot Menarik di Dekorasi Etnic-Rustic Akad Nikah Cut Meyriska

4. Mendapat petuah tentang pernikahan dan rumah tangga

6 Filosofi di Balik Malam Boh Gaca dalam Pernikahan Adat AcehInstagram/dierabachir

Saudara tua yang hadir di Malam Boh Gaca juga memberikan nasihat tentang pernikahan dan kehidupan rumah tangga kepada dara baro. Mereka yang sudah lebih dulu membina keluarga membagikan sedikit nasihat dan pengalamannya sebagai bekal untuk mempelai.

5. Masa pingitan untuk mempelai wanita

6 Filosofi di Balik Malam Boh Gaca dalam Pernikahan Adat AcehInstagram/dierabachir

Jika mengikuti aturan aslinya, Malam Boh Gaca berlangsung 3-7 hari jelang akad nikah. Dara baro dilarang keluar rumah atau bertemu dengan linto baro (sebutan untuk mempelai pria Aceh) selama beberapa hari tersebut.

Malam Boh Gaca juga dimaksudkan sebagai masa pingitan bagi dara baro. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang gak diinginkan demi keamanan dan keselamatan calon pengantin.

6. Menegaskan status mempelai wanita

6 Filosofi di Balik Malam Boh Gaca dalam Pernikahan Adat AcehInstagram/dierabachir

Malam Boh Gaca hanya berlaku untuk wanita yang akan menikah untuk pertama kalinya. Tradisi ini sekaligus menegaskan status mempelai wanita di masyarakat dan keluarga besar kedua belah pihak.

Di daerah lain juga ada upacara adat yang digelar sebelum pernikahan. Susunan acaranya gak kalah unik dan juga punya makna filosofis di baliknya. Kalau di daerah asalmu seperti apa, sih upacara adat yang digelar jelang pernikahan?

Baca Juga: 7 Fashion Item ala Cut Meyriska, Tampilan Hijab Anggun nan Menawan!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya