Segera Terbit, Inilah Bocoran Novel Baru Dewi ‘Dee’ Lestari

Kabar baik buat para Adeection nih!

Membicarakan sastra dan dunia literasi Indonesia, nama Dewi Lestari tentu sudah gak asing lagi. Personil grup vokal RSD dan penyanyi solo ini selama hampir dua dekade terakhir lebih dikenal sebagai penulis buku. Dimulai dari seri pertama Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh yang rilis pada tahun 2001, penulis dengan nama pena Dee ini tercatat sudah menerbitkan 10 judul buku.

Tahun lalu, seri pamungkas Supernova yang berjudul Intelegensi Embun Pagi begitu meledak di pasaran. Dee sampai membuat acara khusus untuk peluncurannya, bertempat di Galeri Indonesia Kaya. Gak perlu menunggu lama, para pembaca setia karya Dee yang menyebut dirinya sebagai Adeection, sebentar lagi akan mendapat kabar gembira. Dee siap meluncurkan novel terbarunya dalam waktu dekat.

Apakah kamu termasuk seorang Adeection? Simak bocoran novel terbaru Dee di bawah ini. Dijamin bikin makin gak sabar dan penasaran!

Novel terbaru Dee akan diberi judul “Aroma Karsa”.

Segera Terbit, Inilah Bocoran Novel Baru Dewi ‘Dee’ Lestariinstagram.com/deelestari

Melalui akun Instagramnya, Dee membuat kejutan di pertengahan November. Kabar gembira soal novel baru yang segera rilis ini disambut baik oleh para Adeection. Tema yang diangkat adalah seputar indra pembauan. Ia menjelaskannya lewat unggahan foto kolase tumpukan sampah, botol parfum, taman bunga, hingga hutan.

Lebih lanjut, Dee membeberkan judul buku terbarunya yaitu “Aroma Karsa”. Secara harfiah, aroma memiliki arti bebauan dan karsa adalah daya atau kehendak. Jadi bisa disimpulkan, novel terbaru Dee akan bercerita tentang kekuatan aroma. Wah, menarik ya! Tema yang masih jarang diangkat di fiksi-fiksi Indonesia.

Gak pernah main-main soal riset, karya Dee selalu layak dinanti.

Segera Terbit, Inilah Bocoran Novel Baru Dewi ‘Dee’ Lestariinstagram.com/deelestari

dm-player

Sebagai seorang penulis, riset adalah sebuah kewajiban. Riset tak ubahnya bentuk tanggung jawab penulis dalam menyajikan sebuah karya. Meski tulisannya bersifat fiksi, komponen dan jalan ceritanya gak boleh asal. Tetap harus masuk di logika dan membuat pembaca bisa menikmatinya.

Dee termasuk penulis yang gak main-main soal riset. Hal ini terbukti dari enam seri Supernova yang digarapnya dengan sangat matang. Bergenre fiksi ilmiah, setiap seri Supernova berisi pengetahuan dan jalinan cerita yang logis. Meski fiksi, ceritanya seperti nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dan di setiap bukunya, Dee selalu mencantumkan ucapan terima kasih pada sederet narasumber yang kredibel untuk menunjang datanya.

Begitu juga pada “Aroma Karsa” ini, Dee gak main-main menggarap risetnya. Ia memulai degan riset pustaka, membaca buku-buku seputar aroma dan indera penciuman. Lalu mengambil kelas perfumery bertajuk “Nose Who Knows”, yang bekerja sama dengan sekolah parfum ternama di Perancis bernama Cinqueime Sens. Sandy Blandin yang bertindak sebagai pengajarnya adalah seorang wanita yang sudah 15 tahun berkecimpung dalam dunia racik parfum. Gak kebayang betapa banyaknya pengetahuan yang bisa Dee himpun dari sana.

Selain itu, Dee juga berkunjung langsung ke TPA Bantar Gebang yang memiliki ‘bukit’ sampah hingga mencapai ketinggian 30 meter. Ditemani aktivis pemerhati lingkungan @greenerationid dan @waste4change, Dee berkeliling dari satu zona ke zona lain untuk merasakan betul kehidupan di sana. Jorok, kotor, dan bau itu pasti. Tapi sensasi bersentuhan langsung dengan bahan riset adalah pengalaman yang tak tergantikan. Pasti hasilnya keren banget nih!

Sekadar menambah rasa penasaranmu, Bantar Gebang menjadi latar penting dari novel "Aroma Karsa" lho!

Sedang memasuki proses editing, para pembaca harap bersabar sedikit lagi.

Segera Terbit, Inilah Bocoran Novel Baru Dewi ‘Dee’ Lestariinstagram.com/deelestari

Digodok sejak akhir 2016, Dee mengatakan bahwa proses pengerjaan manuskrip baru dimulai pada Februari 2017. Tanggal 8 November kemarin menjadi hari penting baginya, karena “Aroma Karsa” berhasil diselesaikan dengan baik.

Kini Dee tengah melakukan proses self editing sebelum digarap oleh editor dari penerbit. Sebagai penulis yang bijak, sebaiknya memang melakukan proses swasunting setelah ‘mengendapkan’ naskah beberapa waktu.

Apa tujuannya? Ketika hanyut dalam cerita yang digarap, penulis gak akan bisa melakukan dua hal sekaligus yaitu menulis dan mengedit. Draft gak akan selesai jika penulis sibuk mengedit saat menulis. Proses ‘mengendapkan’ yang dimaksud adalah meninggalkan naskah beberapa hari setelah selesai ditulis, lalu membukanya lagi untuk membaca ulang. Jika langsung mengedit begitu tulisan selesai, penulis masih hanyut dalam isi cerita. Belum bisa bersikap obyektif untuk menemukan typo, kalimat yang kurang padu, dan lain-lain.

Siapa nih yang udah gak sabar menunggu terbitnya “Aroma Karsa”? Nabung dulu yuk, kabarnya novel ini gak kalah tebal dengan Intelegensi Embun Pagi lho!

Dian Arthasalina Photo Verified Writer Dian Arthasalina

bukan orang penting, kecuali anda mementingkan saya. kadang-kadang ngoceh di instagram @arthasalina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya