5 Cara Memulai Gaya Hidup Slow Fashion biar Lebih Hemat

Budaya nonkonsumtif yang membuat bahagia 

Fashion items menjadi hal penting bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang beraktivitas dengan melibatkan banyak orang. Penampilan menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Tampil maksimal dengan outfit menarik menjadi perhatian khusus untuk memulai aktivitas. Mindset seperti ini mendorong seseorang untuk selalu tampil berbeda.

Alhasil, selalu ada pemenuhan terhadap hal-hal yang tidak termasuk ke dalam kebutuhan. Di saat seperti ini, kita akan merasa bahwa tampil berbeda adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Sering kali kita menjadi kalap ketika mendapatkan penawaran barang yang menarik. Dorongan sosial seperti ini apabila dibiarkan akan berdampak buruk terhadap keberlangsungan hidup kita.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kita bisa menerapkan gaya hidup slow fashion. Slow fashion adalah gaya hidup nonkonsumtif, di mana dalam penerapannya membuat siapa pun pelakunya berhemat dan tidak mudah terpengaruh dengan perubahan. Berikut lima cara yang bisa dilakukan dalam menerapkan gaya hidup slow fashion.

1. Memanfaatkan Fashion Item yang Dudah Dimiliki

5 Cara Memulai Gaya Hidup Slow Fashion biar Lebih Hematilustasi fashion item (pexels.com/andrea-piacquadio)

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi tingkat daya beli yang tinggi adalah dengan cara memanfaatkan barang-barang yang sudah ada. Cara ini terbilang cukup efektif untuk menghadapi siklus perubahan budaya yang sangat cepat. Kebiasaan ini mampu membuat kita berpikir lebih realistis terhadap efek buruk dari budaya konsumtif.

Tampil berbeda dengan item yang sudah ada menjadi salah satu alternatif yang bisa kita coba. Kita bisa mix and match satu item dengan item yang lain dengan tujuan untuk menciptakan outfit yang baru. Dengan begitu, kita bisa tampil berbeda tanpa harus mengenakan busana yang baru.

Dalam menerapkan cara ini, penting juga diingat bahwa apa yang sudah kita miliki adalah apa yang sudah kita pilih. Artinya, pemilihan tersebut didasarkan atas ketertarikan kita terhadap barang-barang tersebut.

Kita harus bisa menanamkan prinsip mencintai apa yang sudah kita miliki tanpa harus menjadi orang lain. Tujuannya, agar kita bisa menghargai apa yang kita miliki tanpa harus merasa kekurangan.

2. Menukar Fashion Item 

5 Cara Memulai Gaya Hidup Slow Fashion biar Lebih Hematilustrasi mengemas pakaian (pexels.com/ketut-subiyanto)

Cara lain yang bisa kita lakukan agar bisa menerapkan gaya hidup slow fashion adalah menukar baju atau fashion items yang lain.

Jika kamu punya kebiasaan menumpuk baju yang sudah tidak dipakai lagi dan membiarkannya rusak dimakan rayap, sepertinya kamu harus berpikir ulang untuk menukarkannya dengan baju yang lain. Cara ini mungkin terdengar sedikit tidak masuk akal. Sebab, untuk mendapatkan baju baru harusnya kamu membelinya dengan uang.

Tapi, terkadang kita juga harus menyadari bahwa barang-barang kita juga diminati orang lain. Ini sangat menguntungkan buat kita yang sudah tidak lagi menggunakan barang tersebut. Menukarkan baju yang kita punya dengan item lain yang diperlukan tentu membuat pengeluaran kita tidak membengkak.

Selain itu, kita bisa mencoba menukarkan baju dengan baju orang lain yang sama-sama sudah tidak digunakan lagi. Dalam praktik ini kemungkinan ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan apabila barang yang kita inginkan lebih mahal dari barang yang kita tukar. Meskipun mengeluarkan biaya tambahan, tapi kita jadi lebih hemat.

Baca Juga: Millennial Dicap Konsumtif, Begini Tips Kelola Gaji Supaya Gak Cekak

3. Membeli Barang Berkualitas

dm-player
5 Cara Memulai Gaya Hidup Slow Fashion biar Lebih Hematilustrasi memilih pakaian (pexels.com/anna-tarazevich)

Penawaran fashion items murah terkadang membuat kita gampang tergiur. Tanpa berpikir panjang kita langsung membelinya tanpa memikirkan keperluan yang lain.

Iming-iming barang murah memang menjadi momok buat kita yang suka berbelanja. Padahal, barang-barang dengan kualitas rendah sangat rentan mengalami kerusakan. Faktor inilah yang membuat kita terus-menerus harus membeli barang baru yang masih bagus.

Memang, membeli barang murah bisa menjadi solusi bagi kita yang punya uang pas-pasan. Tetapi, membeli barang berkualitas juga perlu kita pikirkan dari segi kegunaannya. Seperti yang kita tahu bahwa barang berkualitas memberikan kita kenyamanan ketika memakainya, baik dari segi kualitas barang yang bisa bertahan lama, fungsi yang beragam, juga nilai yang terdapat di dalamnya.

Memiliki barang berkualitas dengan jumlah sedikit lebih berarti daripada memiliki banyak barang dengan kualitas rendah. Barang berkualitas bisa digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama sehingga kita tidak perlu belanja sesering mungkin.

Berbeda dengan barang kualitas rendah. Meskipun tersedia dalam jumlah banyak, tapi tidak bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Faktornya pun beragam, mulai dari barang yang gampang rusak hingga rasa tidak puas yang membuat kita ingin mendapatkannya lagi dengan kualitas yang lebih bagus.

4. Meminjam Barang di Saat-Saat Tertentu

5 Cara Memulai Gaya Hidup Slow Fashion biar Lebih Hematilustrasi memilih pakaian (pexels.com/ksenia-chernaya)

Pada momen-momen tertentu, terkadang kita membutuhkan fashion items khusus. Mau tidak mau kita harus menyiapkan baju, celana, dan tas sesuai dengan acara.

Ternyata tidak semua item yang kita butuhkan tersedia di lemari. Gak ada salahnya kita mencoba untuk meminjam baju dengan orang-orang terdekat kita daripada harus membeli yang baru. Terlebih barang-barang tersebut kemungkinan tidak akan digunakan lagi.

Selain meminjam, kita juga bisa memberi pinjaman ke orang lain. Ini adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan uang dari barang-barang yang kita miliki.

Melalui jasa pinjaman ini kita bisa membeli barang-barang yang kita inginkan tanpa mengintervensi uang kita untuk keperluan yang lain. Apalagi saat ini jasa pinjam baju banyak dicari bagi mereka yang membutuhkan baju yang hanya digunakan dalam satu acara tertentu.

5. Menjual Barang yang Tidak Terpakai

5 Cara Memulai Gaya Hidup Slow Fashion biar Lebih Hematilustrasi menjual barang (pexels.com/cottonbro)

Cara terakhir yang bisa dilakukan untuk menerapkan gaya hidup slow fashion adalah dengan menjual barang-barang yang kita miliki. Menjual barang-barang yang masih layak digunakan akan menghasilkan uang yang cukup untuk digunakan membeli barang lain yang diinginkan.

Kita bisa memanfaatkan thrift store yang lagi tren untuk menjual barang-barang yang sudah tidak terpakai. Dalam melakukan praktik ini, usahakan barang yang dijual adalah barang-barang yang benar-benar sudah tidak terpakai, tapi masih layak digunakan. Ini dilakukan agar tidak menimbulkan penyesalan dikemudian hari. 

Budaya konsumtif bisa kita hindari apabila kita mampu berpikir realistis terhadap apa saja yang kita inginkan. Cara-cara di atas bisa kita coba untuk menerapkan gaya hidup yang lebih hemat dan tidak merugikan diri kita sendiri. Mungkin tidak sepenuhnya berhasil mengubah, tapi mampu mengurangi dampak negatif dari apa yang akan dilakukan.

Baca Juga: 5 Pertanyaan yang Bakal Membantumu Terhindar dari Belanja Impulsif

Dian Wijayanti Photo Verified Writer Dian Wijayanti

Bukan anak musik tapi suka musik, find me on instagram @diannwy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya