Sebelum Jadi Musuh, Ini 6 Cara Tercepat Selesaikan Konflik 

#GoodLife Yakin mau nambah daftar musuh?

Konflik adalah hal yang lumrah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Baik dengan pasangan, orang tua, rekan kerja, sahabat, bahkan orang asing yang baru kita temui tadi pagi. Meskipun begitu, membiarkan konflik terjadi hingga berlarut-larut atau bahkan menghindarinya selama bertahun-tahun tanpa ada resolusi juga sesuatu yang bikin hidup tak lagi nyaman.

Sebelum hubungan baikmu berubah seperti lagunya Gotye yang berjudul Somebody That I Used to Know, ini dia 6 cara tercepat menyelesaikan pertikaian yang bisa kamu coba.

1. Break dulu, tapi jangan lama-lama

Sebelum Jadi Musuh, Ini 6 Cara Tercepat Selesaikan Konflik vox.com

Saat kedua pihak sedang dalam puncak emosi, konflik akan terus berkembang dan merembet ke isu-isu lain yang gak kalah sensitifnya. Kalau dibiarkan konflik akan makin keruh dan parah. 

Ada baiknya, setidaknya salah satu pihak menyadari hal ini dan segera menghentikan konflik. Kalian butuh waktu untuk saling menjauh terlebih dahulu. Namun, jangan terlalu lama dan justru menghindar dari konflik yang belum terselesaikan ini.

2. Rela mengakui kesalahan

Sebelum Jadi Musuh, Ini 6 Cara Tercepat Selesaikan Konflik lwlies.com

Salah satu cara heroik untuk menyelesaikan konflik adalah mengakui kesalahan. Memang susah dan butuh pengorbanan besar kadang-kadang. Lakukan dengan tulus, secara tidak langsung ini juga akan mendorong lawan bicaramu untuk sadar akan kesalahannya juga. Sebab, kebanyakan konflik terjadi bukan hanya karena kesalahan satu pihak saja.

3. Berkata jujur tentang keadaanmu

Sebelum Jadi Musuh, Ini 6 Cara Tercepat Selesaikan Konflik hollywoodreporter.com

Mungkin kamu tersulut karena lelah secara mental dan fisik sehabis pulang kantor atau kuliah. Itu pun bukan jadi alasan untukmu agar bisa marah atau bicara kasar pada lawan bicaramu. Lebih baik kamu jujur saja dengan keadaan dan mood-mu yang buruk, agar mereka pun mengerti dan memberimu ruang untuk beristirahat dari perdebatan.

dm-player

Baca Juga: 6 Quote Ini Cocok Digunakan untuk Menghadapi Permusuhan 

4. Diam sejenak sebelum merespon lawan bicara

Sebelum Jadi Musuh, Ini 6 Cara Tercepat Selesaikan Konflik areajugones.sport.es

Sebelum merespon lawan bicara yang sudah tersulut emosinya, cobalah untuk diam sejenak dan memikirkan apa yang baik dan tidak untuk dilakukan. Sebab, jika kamu merespon dengan emosi yang sama-sama meledak, sudah jelas konflik akan semakin keruh. Kata-kata tak pantas bisa saja meluncur begitu saja. Jadi, hati-hatilah dalam bertindak ketika suasana sedang tidak kondusif.

5. Berusaha mendengarkan lebih sering daripada berbicara

Sebelum Jadi Musuh, Ini 6 Cara Tercepat Selesaikan Konflik hollywoodreporter.com

Alangkah baiknya kamu menjadi sosok yang mampu dan bersedia mendengarkan lawan bicaramu. Bukan hanya demi mengalah, tetapi sikap mendengarkan adalah sikap terbijak dan dewasa yang bisa kamu lakukan dalam kondisi berkonflik. Mendengarkan bisa memberimu banyak informasi dan insights yang bisa kamu gunakan untuk menilik akar masalah dan menawarkan solusi.

6. Evaluasi dan analisa perasaanmu dengan tenang

Sebelum Jadi Musuh, Ini 6 Cara Tercepat Selesaikan Konflik reviewsbypeffer.com

Ini bagian tersulit, tetapi cukup efektif. Kamu diharapkan bisa menganalisa apa yang kamu rasakan hingga kamu marah dan kecewa pada seseorang. Misal kamu marah karena merasa dikritik terus tanpa diberi solusi.

Kalau sudah menemukannya, katakan dengan tenang pada lawan bicaramu apa yang kamu rasakan secara detil. Jangan hanya marah tanpa alasan yang jelas. Itu akan membantumu dan lawan bicaramu untuk mengetahui akar permasalahan yang sebenarnya.

Daripada menambah daftar musuh di kehidupanmu, buang sejenak rasa gengsi dan ajak temanmu untuk nonton bareng film kesukaan saja deh!

Baca Juga: Ini Lho 5 Hal Fatal yang Akan Terjadi Kalau Gengsimu Terlalu Tinggi

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya