5 Alasan Kamu Harus Berhenti Lakukan Makeup Shaming, Tidak Elegan! 

Makeup shaming berarti tak mengerti seni 

"Makeup kamu tebel banget sih!”
“Ih, menor banget lipstiknya!”
“kamu lebih cantik tanpa makeup deh!”
“Jadi yang alami aja, lebih cantik!”
“Bulu matanya cetar banget, mau kondangan?”

Pernah mendengar kata-kata seperti ini? Atau mungkin pernah mengalami?


Yah, itulah yang disebut makeup shaming, perilaku mengomentari cara berdandan seseorang baik ketika menggunakan atau tanpa makeup. Sama halnya body shaming, perilaku ini sama sekali tak pantas dilakukan. Nah, berikut adalah beberapa alasan kamu harus berhenti melakukan makeup shaming.

1. Makeup adalah seni, melakukan makeup shaming berarti tidak mengerti seni

5 Alasan Kamu Harus Berhenti Lakukan Makeup Shaming, Tidak Elegan! Pexels/Leonidas Takao Ishikawa

Sama halnya melukis di atas kanvas, makeup adalah seni merias diri yang juga membutuhkan kreativitas tingkat tinggi. Melalui makeup, seseorang bisa mengekspresikan diri seperti yang mereka inginkan. Makeup itu unik dan artistik. Melakukan makeup shaming hanya akan menunjukkan bahwa kamu tidak mengerti keindahan seni.

2. Makeup bukanlah usaha untuk mengesankan orang lain, tapi kepuasan diri

5 Alasan Kamu Harus Berhenti Lakukan Makeup Shaming, Tidak Elegan! Pexels/Gabb Tapic

Banyak yang berpikir, bahwa seseorang menggunakan makeup hanya untuk mengesankan orang lain. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan bahwa tujuan makeup untuk mendapatkan perhatian lawan jenis.

Sentimen yang kliru ini seakan menunjukkan bahwa penilaian pria menjadi hal yang utama bagi wanita. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah makeup merupakan bentuk tangung jawab atas penampilan diri. Kita merias wajah, menata rambut, dan mendandani diri semaksimal mungkin untuk menjalani hari-hari dengan lebih semangat.

3. Bagi beberapa orang, makeup adalah cara “me time” terbaiknya

dm-player
5 Alasan Kamu Harus Berhenti Lakukan Makeup Shaming, Tidak Elegan! Pexels/Jessica Gaudioso

Beberapa orang mungkin tidak ada masalah jika harus keluar rumah tanpa makeup. Namun beberapa lainnya, menganggap makeup sebagai rutinitas terbaik untuk mencintai diri, merawat diri, dan peduli terhadap diri sendiri. Makeup itu pilihan, tidak ada yang salah dengan semua itu.

Baca Juga: 9 Inspirasi "No Makeup" Makeup ala Bellinda Putri, Nyaman buat Harian

4. Make up bisa meningkatkan kepercayaan diri

5 Alasan Kamu Harus Berhenti Lakukan Makeup Shaming, Tidak Elegan! Pexels/Leonidas Takao Ishikawa

Tidak semua orang terlahir dengan wajah yang sempurna. Kulit mulus, pipi tirus, hidung mancung, serta bulu mata yang indah dan lentik. Beberapa orang mungkin memiliki kecemasan dengan dirinya, dan memilih makeup untuk memperbaiki apa yang tidak bisa kita perbaiki. Melakukan makeup shaming terhadap mereka, justru akan membuatnya jauh lebih buruk.

Meskipun demikian, tak semua orang menggunakan makeup untuk menutupi kekurangan. Banyak dari mereka yang meyakini bahwa krim pelembapnya, eyeshadownya, atau lipstiknya tidak menimbulkan perbedaan besar dalam dirinya. Namun, makeup membuatnya lebih percaya diri menjalani hari-hari.

5. Makeup membantu menemukan versi lain dari diri yang mungkin tidak pernah kita temukan

5 Alasan Kamu Harus Berhenti Lakukan Makeup Shaming, Tidak Elegan! Pexels/Dazzle Jam

Makeup adalah suatu bentuk eksperimen kecantikan yang penuh kreativitas. Tak heran, jika sentuhan makeup yang berbeda bisa menghasilkan “look” yang berbeda pula. Inilah salah satu alasan, kenapa orang menggunakan makeup. Mereka ingin menemukan versi lain dalam dirinya yang mungkin tidak pernah ia temukan.

Itulah beberapa alasan kamu harus segera berhenti melakukan makeup shaming. Selain akan membuat seseorang merasa bersalah dan tak percaya diri, juga membuatmu terlihat tidak elegan. Yuk, stop makeup shaming!.

Baca Juga: 9 Style & Makeup Pernikahan Tiwi eks T2, Anggun dalam Adat Sunda!

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya