5 Sikap Buruk Ini Gak Sadar Dilakukan saat Melayat, Ada yang Pernah?

Salah satunya, mempublikasikan ke medsos 

Setiap harinya akan selalu ada berita lelayu. Hati pun akan tergerak untuk melayat apabila mempunyai waktu lowong dan mengenali almarhum/almarhumah atau pihak yang ditinggalkan.

Bicara soal adab, ini wajib untuk tidak ditinggalkan di mana pun berada. Namun, terkadang masih saja ada sikap kurang beradab dalam menghadapi pihak yang berduka. Bahkan, tanpa sadar dilakukan. Kira-kira apa saja ya? Berikut ulasannya.

1. Menanyakan penyebab almarhum/almarhumah meninggal kepada yang berduka

5 Sikap Buruk Ini Gak Sadar Dilakukan saat Melayat, Ada yang Pernah?ilustrasi melayat (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Manusia pada dasarnya dianugerahi rasa ingin tahu oleh Tuhan. Namun, hal ini bisa jadi masalah jika tidak disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Berdalih ingin perhatian, nyatanya malah membuat pihak yang ditanya merasa tidak senang.

Contohnya, saat melayat. Bagi pengunjung memang ada rasa ingin tahu kenapa almarhum/almarhumah bisa meninggal. Namun, pertanyaan ini menjadi sangat sensitif jika ditanyakan langsung pada pihak yang berduka karena perasaan mereka cenderung belum stabil.

Alangkah baiknya untuk tidak bertanya apapun. Jika kamu ingin tahu penyebabnya apa, kabar itu pasti akan datang sendiri. Meski jawaban tersebut tidak datang dari pihak yang berduka.

2. Memberikan kalimat toxic positivity

5 Sikap Buruk Ini Gak Sadar Dilakukan saat Melayat, Ada yang Pernah?ilustrasi melayat (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat berduka, seseorang pasti dalam keadaan bersedih. Dari yang berlinang air mata hingga sudah tidak bisa menangis. Mereka yang berduka tentu ingin ditemani, dihibur, dan berbagi rasa.

Namun, saat menemani tentu lidah pun tak bisa diam. Maka, keluarlah kalimat yang dirasa bisa membangkitkan semangat, seperti: "kamu harus kuat" dan "jangan bersedih". Bahkan lebih parahnya, hingga membandingkan diri yang kuat saat berduka.

Padahal emosi seseorang yang sedang berduka itu normal dan seiring berjalannya waktu, perlahan akan sembuh. Perasaan seseorang dalam menghadapi duka pun tidak bisa disamakan. Bukan pula untuk ajang pertandingan siapa yang lebih kuat.

Baca Juga: [BREAKING] Datang Melayat, Aburizal Bakrie Doakan Almarhumah Anak Nurul Arifin

3. Menggunjing almarhum/almarhumah kepada sesama pelayat

5 Sikap Buruk Ini Gak Sadar Dilakukan saat Melayat, Ada yang Pernah?ilustrasi suasana berduka (pexels.com/Pavel Danilyuk)
dm-player

Berawal dari pertanyaan tentang penyebab meninggalnya almarhum/almarhumah kepada sesama pelayat lalu dikaitkan dengan keburukan yang tampak di mata. Hingga pihak yang berduka, misalnya ada kasus pun juga dibahas dalam bahan gunjingan.

Selain membicarakan keburukan, perbandingan pun juga turut dibahas. Misalnya,  almarhum/almarhumah selalu mengikuti pola hidup sehat malah pergi duluan ketimbang si B yang pola hidupnya tidak sehat.

Topik pembicaraan ini sungguh tidak bermanfaat sama sekali. Padahal sudah jelas bahwa perihal kematian adalah rahasia Tuhan. Jika memang almarhum/almarhumah telah membuat sakit hati, cukup menjadi rahasia diri dan berusaha untuk memaafkan.

4. Mengabadikan peristiwa dengan menggunakan ponsel

5 Sikap Buruk Ini Gak Sadar Dilakukan saat Melayat, Ada yang Pernah?ilustrasi peti jenazah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Zaman sekarang ponsel sudah termasuk kebutuhan primer. Oleh karena itu, di mana pun berada pasti ada yang aneh jika tidak membawa ponsel. Apalagi dengan banyaknya media sosial yang menjamur membuat seseorang ingin mengabadikan momen.

Tidak paham akan situasi dan kondisi, suasana berkabung jadi ajang photo/record contest. Bahkan ada yang memotret wajah jenazah lalu dibagikan ke media sosialnya. Sungguh terlalu, bukan?

Meski tuan rumah tidak ada melarang untuk memotret atau merekam, sudah semestinya sebagai pengunjung sadar diri. Hati nurani pun sebenarnya tahu bahwa tindakan tersebut sangat tidak diindahkan.

5. Bersenda gurau di tengah kesedihan

5 Sikap Buruk Ini Gak Sadar Dilakukan saat Melayat, Ada yang Pernah?ilustrasi berduka (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bertemu dengan teman lama rasanya menjadi hal yang luar biasa. Momen tersebut pun tak bisa dilewatkan. Adanya berita lelayu pun menjadi ajang reuni bagi seseorang yang sudah lama tidak bertemu.

Namun, untuk menghayati momen tersebut perhatikan juga bagaimana situasi dan kondisi berada. Bukan malah memanfaatkan kesempatan tersebut, mulai dari menanyakan kabar hingga berbicara seenaknya sendiri membentuk grup tersendiri.

Tidak ada yang salah dalam menyambung tali silaturahmi, tapi perhatikan keadaan sekitar. Ada baiknya, jika ingin mengobrol lebih lanjut, bisa pindah ke kafe atau ke rumahnya.

Sebagai manusia yang diberi akal dan perasaan, sudah sewajarnya untuk bersimpati terhadap sekitar. Jika tidak paham bagaimana berperilaku saat di tengah orang berduka, lebih baik diam dan berdoa, atau bisa juga membantu proses pemakaman.

Baca Juga: 5 Sikap Buruk yang Menandakan Kualitas Berpikirmu Masih Rendah

Dyan Yudhistira Photo Verified Writer Dyan Yudhistira

IG: @dyanyudhis // Terima kasih sudah mau membaca. Semoga bahagia selalu. Aamiin..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya