Berbekal Instagram, 8 Sahabat Ini Sukses Promosikan Kuliner Lombok

Berawal dari hobi jajan, kini jadi foodgram terkenal

Lombok sejak dulu terkenal sebagai salah satu kota dengan ombak terbaik di dunia untuk surfing. Baru-baru ini, Lombok kian santer dibicarakan karena jadi lokasi kejuaraan dunia MotoGP. Tentu ini menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan wisata dan kuliner Lombok, seperti yang tengah digencarkan oleh pemerintah dalam rangkaian #G20. 

Disampaikan oleh Dr. Nursodik Gunarjo, M. Si., selaku Direktur Pengelola Media, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam acara Lombok Writer Festival (9/03/2022) lalu, potensi wisata dan kuliner Lombok harus dikabarkan kepada lebih banyak orang, bukan hanya di Indonesia, tapi juga dunia. 

Di era serba digital seperti sekarang, ada banyak cara untuk bisa menaikkan pamor tempat wisata dan makanan tradisional. Misalnya melalui artikel di media online sampai memanfaatkan media sosial. Layaknya usaha yang tengah dijalankan oleh Ririn Annisa Mardatilla dan ketujuh temannya melalui akun Instagram @kulinerdilombok. 

Dalam wawancara secara daring pada Sabtu (19/03/2022), Ririn sebagai salah satu founder @kulinerdilombok mengisahkan bahwa akun foodie terkenal ini tercipta dari kebiasaan senang jajan, lalu mengabadikan momen makan tersebut dalam foto. Sederhana, tapi siapa sangka kini bisa punya pengikut sampai puluhan ribu! 

Penasaran bagaimana kekuatan foodgram seperti @kulinerdilombok bisa membantu perekonomian UMKM, khususnya kuliner di Lombok, melalui media sosial? Yuk, simak kisah menariknya berikut ini! 

1. Dibentuk sejak 2017, akun @kulinerdilombok didirikan oleh 8 sahabat

Berbekal Instagram, 8 Sahabat Ini Sukses Promosikan Kuliner LombokPotongan layar akun @kulinerdilombok (instagram.com/kulinerdilombok)

Memiliki sahabat yang bisa dipercaya, tentu menyenangkan. Namun, buat Ririn, memiliki sahabat yang bisa diajak bekerja sama dan satu frekuensi menjadi berkah tak ternilai. Ia memiliki tujuh sahabat yang awalnya adalah teman satu kelas semasa SMA.

Lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi membuat mereka saling berpencar, bahkan ada yang kuliah di luar kota. Meski begitu, ini gak menjadikan persahabatan mereka renggang. Tiap libur atau ada kesempatan, mereka akan bertemu dan jajan bersama. Itulah awal berdirinya akun @kulinerdilombok.

“Terus makanannya suka difoto buat update di akun Instagram masing-masing. Salah satu teman kami kepikiran untuk sekalian dibuat akun kuliner karena pada waktu itu juga masih agak jarang akun kuliner di Mataram, Lombok, ini," jelas Ririn.

2. Gak ada syarat khusus untuk tempat makan yang bisa diliput

Berbekal Instagram, 8 Sahabat Ini Sukses Promosikan Kuliner Lomboksae bulayak khas Lombok (instagram.com/kulinerdilombok)

Dari ide salah satu teman, akun @kulinerdilombok kemudian dikelola bersama. Ririn mengaku bahwa ia dan teman-teman lantas membagi tugas. Ada yang meliput, mengedit konten, dan membuat caption. Meski kini gak semua founder bisa turut andil karena adanya kesibukan masing-masing, bukan berarti kegiatan meliput ikut mandek. 

Ririn dan beberapa teman lain tetap jajan dan makan untuk mengisi konten. Seperti awal terbentuk, sampai sebesar sekarang gak ada kriteria khusus tempat makan yang diliput, bahkan beberapa tempat makan yang dipromosikan berawal dari kebetulan apa yang sedang disantap. Ririn sendiri mengaku gak menyangka kalau akun @kulinerdilombok sampai saat ini telah diikuti memiliki sampai 36,1 ribu!

3. Di tengah banyaknya kuliner kekinian, makanan tradisional gak kalah menarik minat

Berbekal Instagram, 8 Sahabat Ini Sukses Promosikan Kuliner Lomboksate khas Lombok (instagram.com/kulinerdilombok)

Sama halnya dengan kota lain di Indonesia yang makin menjamur aneka makanan dan minuman kekinian, Lombok juga kian dipenuhi oleh gerai makanan, seperti croffle dan boba. Belum lagi banyaknya restoran yang menyajikan makanan ala luar negeri. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha kuliner tradisional untuk bisa bersaing. 

Walau begitu, menurut Ririn yang sudah mengelola akun foodgram sejak 2017 mengatakan bahwa makanan tradisional tetap tinggi peminat. Dari pengamatannya, makanan khas Lombok yang paling banyak dicari tahu adalah sate, sebut saja sate bulayak dan sate rembiga. Gak ketinggalan, nasi puyung pun masih jadi incaran. 

dm-player

Hal ini berkaitan dengan selera. Menurut Ririn, masyarakat Lombok menyukai makanan yang pedas dengan rempah yang kuat. Maka dari itu, saat ia mempromosikan makanan tradisional, banyak orang yang selalu penasaran. 

Baca Juga: Media Digital Bisa Bangkitkan Wisata di Lombok, Begini Alasannya!

4. Berbagai pencapaian telah diraih oleh @kulinerdilombok

Berbekal Instagram, 8 Sahabat Ini Sukses Promosikan Kuliner LombokFounder foodgram @kulinerdilombok (dok. pribadi/Ririn Annisa)

Menjadi foodgram yang gak disengaja ini membuat Ririn dan teman-temannya menemukan kebanggaan tersendiri. “Rasanya ikut senang juga kalau jualan yang kami promosikan jadi ramai," kata Ririn.

Gak hanya tawaran kerja sama secara endorsment yang pernah diterima Ririn, tapi ia juga pernah diminta mengelola akun media sosial salah satu tempat makan. Tawaran ini jelas menarik, tapi harus Ririn dan teman-temannya tolak karena kesibukan di luar mengelola akun @kulinerdilombok sehingga khawatir tidak terpegang.

Ririn juga mengisahkan awalnya foto makanan diambil menggunakan ponsel, tapi kini sudah memiliki kamera profesional. Dengan begotu, hasil foto lebih memuaskan untuk klien dan menarik untuk dilihat. 

5. Banyak pengusaha kuliner terbantu dengan adanya akun @kulinerdilombok

Berbekal Instagram, 8 Sahabat Ini Sukses Promosikan Kuliner LombokNasi Puyung khas Lombok (instagram.com/kulinerdilombok)

Buat Ririn, kebahagiaan yang diperoleh bukan semata-mata karena akun yang dikelolanya kian banyak pengikutnya, tapi juga saat banyak pengusaha kuliner terbantu. Bermodal media sosial, caption yang enak dibaca, dan hasil foto menggugah selera, akun @kulinerdilombok bisa menjalin kerja sama dengan pengusaha kuliner, baik yang kekinian maupun tradisional. 

Biasanya, Ririn akan menandai akun Instagram kuliner yang bekerja sama dengannya, serta memberi alamat lengkap. Dari sana bisa dilihat engagement pada akun yang ditandai mengenai seberapa banyak pengikut @kulinerdilombok mengetuk penanda pada akun tersebut. Terlepas dari jumlah ketertarikan, Ririn mengakui bahwa peningkatan jumlah penjualan juga dipengaruhi oleh minat konsumen akan produk yang ditawarkan. 

Gak sebatas promosi kuliner saja peran Ririn dan teman-temannya. Saat ada keluhan yang sampai padanya soal rasa atau kualitas yang kurang dari salah satu tempat makan, ia akan bantu sampaikan pada pihak yang bersangkutan. Walau begitu Ririn sadar bahwa selera setiap orang berbeda.

6. Gak berfokus pada keuntungan, @kulinerdilombok senang bisa membantu banyak pengusaha kuliner di Lombok

Berbekal Instagram, 8 Sahabat Ini Sukses Promosikan Kuliner Lombokfounder foodgram @kulinerdilombok (dok. Pribadi/Ririn Annisa)

Buat Ririn dan ketujuh temannya, akun @kulinerdilombok gak difokuskan untuk mencari keuntungan. Seperti niat awal, hanya dijadikan sebagai tempat berbagi informasi kuliner bagi mereka yang doyan jajan. Gak jarang, makanan dan minuman yang diunggah bukan karena kerja sama, tapi murni karena rasa yang enak dan Ririn ingin lebih banyak orang juga merasakannya. 

Terlebih Ririn menyadari bahwa makanan di Lombok, terutama makanan tradisionalnya, memang enak dan kini para pengusaha kuliner juga telah banyak melakukan improvisasi. Hal ini menjadi angan tersendiri buat Ririn dan teman-temannya bagaimana kekuatan media sosial, seperti Instagram, bisa memberikan dampak yang lebih luas. Gak hanya bagi para pelaku usaha, tapi juga pada Lombok supaya makin terkenal. 

Apa yang dilakukan oleh Ririn bersama ketujuh temannya melalui akun Instagram @kulinerdilombok tentu sejalan dengan apa yang diharapkan pemerintah. Hidup di era digital, media sosial berperan penting dalam membantu Indonesia, terutama Lombok, untuk membangun branding sebagai kawasan wisata yang ramah kuliner yang nikmat.

Belajar dari tema Presidensi G20 Indonesia 2022 yaitu #RecoverTogetherRecoverStronger, masyarakat diharap bisa saling bergandengan dan membantu. Dengan begitu, hidup di zaman apa pun, temasuk sesulit sekarang akibat pandemik, pasti bisa dilalui lebih ringan. 

Baca Juga: 5 Ide yang Dapat Milenial Lakukan untuk Mempromosikan Lombok

Dyar Ayu Photo Verified Writer Dyar Ayu

Jalan-jalan mencari penyu Alabiyu~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya