5 Cara Menghadapi Orang dengan Victim Mentality, Jangan Salah Sikap

Harus dihadapi dengan bijak 

Orang dengan victim mentality merasa seolah hal-hal buruk terus terjadi dan merasa dirinya selalu jadi korban. Di pikirannya, semua orang menentang dirinya, baik itu pasangan, rekan kerja, teman, atau bahkan keluarga. 

Victim mentality bisa berkembang karena seseorang mengalami masa-masa buruk mengalami trauma, tetapi mereka tidak memiliki strategi untuk mengatasi hal tersebut. Mereka lalu mulai mengembangkan sudut pandang negatif atau pola pikir bahwa dirinya adalah korban. Ini kemudian membuatnya percaya bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam hidupnya.

Berurusan dengan orang yang memiliki victim mentality tentu saja tidak mudah. Namun, bukan berarti kamu harus menjauhi orang-orang ini secara total. Yang kamu perlukan hanyalah strategi khusus untuk menghadapi orang-orang seperti ini. Kali ini, kita akan membahas beberapa tips untuk menghadapi orang dengan victim mentality.

1. Hindari pelabelan

5 Cara Menghadapi Orang dengan Victim Mentality, Jangan Salah Sikapilustrasi laki-laki dan perempuan sedang berbicara (pexels.com/Monstera)

Jangan pernah melabeli orang dengan victim mentality sebagai "korban" karena ini akan menambah konflik dengan mereka. Sebaiknya, cobalah untuk memunculkan perilaku atau perasaan tertentu yang kamu perhatikan darinya, seperti:

  • mengeluh
  • mengalihkan kesalahan
  • tidak menerima tanggung jawab
  • merasa terjebak atau tidak berdaya.

Ini akan membuat mereka lebih menyadari sikapnya dan mulai mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang produktif, bukannya selalu melihat diri sebagai korban dan menyalahkan keadaan.

2. Tetapkan batas

5 Cara Menghadapi Orang dengan Victim Mentality, Jangan Salah Sikapilustrasi dua orang sedang berbicara (unsplash.com/Yuvraj Singh)

Orang dengan victim mentality terkadang menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi. Akibatnya, kamu mungkin merasa terus-menerus dituduh atau harus meminta maaf atas situasi yang bukan merupakan tanggung jawabmu.

Jika mereka tampak terus menghakimi atau menuduhmu dan orang lain, ada baiknya kamu mulai membuat batasan. Katakan bahwa kamu muak dengan sikapnya, ingin agar ia bisa mulai bertanggung jawab dengan tugasnya, dan yang semisalnya, tetapi katakan dengan nada yang lembut dan jelas. Bila perlu, jaga jarak dengannya untuk hal-hal tertentu.

Baca Juga: 5 Cara Hadapi Pacar Playing Victim, Coba Ajak Bicara Serius

3. Tawarkan bantuan untuk menemukan solusi

5 Cara Menghadapi Orang dengan Victim Mentality, Jangan Salah Sikapilustrasi membantu orang lain (pexels.com/Christina Morillo)
dm-player

Tentu saja sangat sulit membuat orang dengan victim mentality sadar bagaimana buruknya sikap mereka dan memintanya bertanggung jawab atas kesalahannya. Namun, memperbaiki segala hal untuk mereka akan membuat mereka makin nyaman dengan victim mentality yang mereka miliki. Pilihan yang lebih baik adalah menawarkan bantuan, tanpa memperbaiki apa pun untuk mereka.

Kamu dapat melakukan ini dalam tiga langkah:

  • Akui keyakinan bahwa mereka tidak memiliki kendali atas situasi yang terjadi.
  • Minta pendapat mereka seputar apa yang akan mereka lakukan jika memiliki kekuatan untuk memperbaiki sesuatu.
  • Bantu mereka menemukan cara-cara yang mungkin untuk mencapai apa yang ingin mereka capai.

4. Beri dukungan dan validasi perasaan mereka

5 Cara Menghadapi Orang dengan Victim Mentality, Jangan Salah Sikapilustrasi mendengarkan orang berbicara (pexels.com/mentatdgt)

Orang-orang yang tidak memiliki support system dan sumber daya yang kuat untuk membantu mereka mengatasi trauma mungkin lebih sulit mengatasi victim mentality. Menunjukkan empati dan dukungan bisa membuat perubahan untuk orang tersebut. 

Kamu bisa menunjukkan empati dan dukungan dengan cara:

  • Menunjukkan hal-hal yang mereka kuasai
  • Menonjolkan prestasi mereka
  • Mengingatkan mereka akan kasih sayang orang-orang di sekitarnya
  • Memvalidasi perasaan mereka.

5. Berikan edukasi 

5 Cara Menghadapi Orang dengan Victim Mentality, Jangan Salah Sikapilustrasi dua orang sedang berbicara (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Terkadang, dengan serangkaian pendekatan, orang dengan victim mentality akan mulai sadar bahwa ia memiliki mentalitas buruk. Namun, mereka terkadang masih perlu bantuan dari orang-orang di sekitarnya untuk bisa memperbaiki dirinya.

Kamu bisa menyarankan ia untuk membaca referensi tentang victim mentality dan bagaimana hal itu memengaruhi hidup. Sarankan dirinya untuk mencari terapi. Semakin orang tersebut teredukasi tentang kondisinya, semakin besar kemungkinannya untuk bisa pulih.

Sulit untuk berinteraksi dengan orang yang selalu melihat diri mereka sebagai korban. Mereka cenderung menolak untuk bertanggung jawab atas kesalahan mereka dan menyalahkan orang lain atas setiap masalah.

Namun, ingatlah bahwa banyak orang yang hidup dengan pola pikir ini sebenarnya telah menghadapi berbagai peristiwa hidup yang sulit, dan menjauhi mereka akan semakin menambah rasa sakit pada mereka. Jadi, cobalah untuk berempati dan hadapi orang-orang ini dengan strategi yang tepat.

Baca Juga: 5 Tanda Victim Mentality, Merasa Paling Susah dan Jadi Korban Utama

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya