Mengenal Self-Loathing: Tanda, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Self-loathing adalah kecenderungan membenci diri sendiri

Setiap orang pasti pernah merasa ragu-ragu atau marah pada diri sendiri. Namun, bagi sebagian orang, perasaan dan pikiran negatif ini dapat memengaruhi semua bidang kehidupan, termasuk cara mereka berperilaku dan hidup.

Rasa benci terhadap diri sendiri yang konstan dikenal sebagai self-loathing. Self-loathing menyebabkan seseorang merasa tidak cukup baik dan tidak pantas mendapatkan sesuatu yang baik dalam hidup. Ini dapat menyebabkan hukuman diri, isolasi, dan bahkan kondisi mental yang lebih parah, seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Di sini, kita akan mengeksplorasi lebih jauh seputar self-loathing, mulai dari gejala dan bagaimana cara menghentikannya.

1. Tanda

Mengenal Self-Loathing: Tanda, Dampak, dan Cara Mengatasinyailustrasi mengisolasi diri sendiri (pexels.com/Alex Green)

Self-loathing biasanya melibatkan pengabaian diri sendiri, kurangnya belas kasihan pada diri sendiri, menyabotase kesuksesan pribadi, dan lebih memercayai orang lain daripada diri sendiri. Tak sedikit pula yang kemudian menolak pujian dan sering merasa rendah diri. 

Dilansir Choosing Therapy, tanda-tanda lain dari self-loathing mungkin termasuk berikut ini.

  • Tingkat kepercayaan diri yang rendah;
  • selalu merasa tidak cukup baik;
  • terlalu kritis pada diri sendiri;
  • mengisolasi diri sendiri;
  • mengabaikan kebutuhan diri sendiri;
  • merasa tidak pantas mendapatkan pujian;
  • fokus pada hal negatif; dan
  • sering mengeluh.

2. Penyebab

Mengenal Self-Loathing: Tanda, Dampak, dan Cara Mengatasinyailustrasi trauma (pexels.com/Polina Zimmerman)

Self-loathing berkembang seiring waktu dan biasanya dipicu oleh lebih dari satu faktor. Berikut adalah beberapa penyebab self-loathing, seperti dilansirVerywell Mind.

  • Trauma. Saat seseorang mengalami peristiwa traumatis, mereka mulai memandang dunia sebagai tempat yang tidak aman dan orang-orang di sekitar mereka berbahaya. Ini juga dapat menyebabkan seseorang merasa seolah-olah tidak layak untuk dicintai dan tidak memiliki nilai.
  • Ekspektasi yang salah. Ekspektasi yang terlalu tinggi bisa sangat sulit untuk digapai. Ini selajutnya membuat kita merasa gagal. Pada saat-saat tersebut, kritik batin mulai muncul dan mengingatkan betapa mengecewakannya kita.
  • Perfeksionis. Orang sering mengembangkan pola pikir perfeksionis dalam upaya melindungi diri dari rasa sakit dan perasaan terputus. Keyakinannya adalah bahwa ketika seseorang tampil sempurna, orang tersebut akan terlindungi dari rasa sakit, seperti perasaan malu,  kesepian, ditinggalkan, diejek, dihakimi, dan banyak lagi.
  • Perbandingan sosial. Self-loathing bisa terjadi akibat perbandingan ke atas. Ini berarti memiliki kecenderungan untuk hanya memperhatikan orang-orang yang lebih baik, yang pada gilirannya, merendahkan diri sendiri.

3. Contoh perilaku self-loathing

Mengenal Self-Loathing: Tanda, Dampak, dan Cara Mengatasinyailustrasi melamun (pexels.com/RF._.studio)

Self-loathing melibatkan pola pikir negatif yang berulang. Berikut beberapa contoh perilaku self-loathing, seperti dilansir Medical News Today.

  • Pemikiran semua-atau-tidak sama sekali. Orang dengan pemikiran seperti ini memandang hidup sebagai baik atau buruk. Misalnya, saat gagal dalam ujian, orang tersebut yakin maka masa depannya juga akan gagal.
  • Melompat ke kesimpulan. Melibatkan kebiasaan langsung membuat asumsi.
  • Filter mental negatif. Kebiasaan berfokus pada aspek negatif dari suatu situasi dan mengabaikan yang positif.
  • Generalisasi berlebihan. Pemikiran ini melibatkan membuat kesimpulan berdasarkan satu peristiwa.
  • Catastrophizing. Ini adalah kecenderungan memandang sesuatu lebih buruk daripada yang sebenarnya terjadi. Atau, selalu berasumsi hal terburuk akan terjadi.
dm-player

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Benci Padamu Meski Tidak Berbuat Salah

4. Pengaruhnya terhadap kehidupan

Mengenal Self-Loathing: Tanda, Dampak, dan Cara Mengatasinyailustrasi kesepian (pexels.com/Liza Summer)

Self-loathing memengaruhi cara seseorang menjalani hidupnya, termasuk keputusannya dan cara mereka terhubung dan berinteraksi dengan orang lain. Berikut pengaruh self-loathing terhadap kehidupa, seperti dilansir Medical News Today.

  • Efek pada diri sendiri

Seseorang dengan self-loathing mungkin merasa rendah diri dan terlalu kritis pada diri sendiri. Ini selanjutnya menempatkan mereka pada risiko kondisi lain, seperti kesepian hingga depresi.

  • Efek pada hubungan

Seseorang yang membenci diri sendiri mungkin memiliki kecenderugan menarik diri dan menghindari sosialisasi sama sekali untuk mencegah penolakan, pengabaian, atau kritik. Pada akhirnya, orang tersebut akan terhambat secara sosial dan enggan untuk terhubung dengan orang lain.

  • Efek pada penetapan tujuan dan perencanaan

Orang dengan self-loathing mungkin tidak ingin membuat rencana dan tujuan karena kurangnya rasa percaya diri.  Mereka juga cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang melakukan sesuatu dengan baik dan memandang tujuan dan impian mereka sendiri tidak mungkin tercapai.

5. Cara mengatasi self-loathing

Mengenal Self-Loathing: Tanda, Dampak, dan Cara Mengatasinyailustrasi perempuan sedang bercermin (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berikut beberapa cara mengatasi self-loathing, seperti dilansir WebMD.

  • Cobalah mengamati pikiran dari luar. Latihan mindfulness dapat membantumu menyadari pikiran dengan cara yang tidak menghakimi. Ini memungkinkan kamu mengenali dan merasionalisasi pola membenci diri sendiri agar dapat menghentikannya.
  • Ubah caramu berbicara kepada diri sendiri. Seringkali, tanpa sadar kita berbicara kepada diri sendiri dengan cara yang negatif. Ubah hal ini dengan mulai berbicara dengan baik pada diri sendiri.
  • Turunkan ekspektasi. Dengan menetapkan tujuan yang realistis dan mudah dicapai, ini akan meningkatkan harga diri dan mengurangi pikiran terkait kebencian.

Terkadang, seseorang mudah memaafkan dan memaklumi orang lain, tetapi bersikap terlalu keras pada diri sendiri. Hindari self-loathing dengan bersikap baik pada diri sendiri. Terima ketidaksempurnaan dirimu dan cobalah untuk mengatakan sesuatu yang positif kepada diri sendiri.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Perasaan Ragu agar Lebih Percaya Diri, Cek Yuk! 

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya