5 Cara Membangun Rumah dengan Konsep Green Building

Tips membangun rumah yang sustainable

Sektor bangunan merupakan salah satu bidang yang berkontribusi dalam peningkatan gas emisi dan karbon. Pembukaan lahan hutan menjadi pemukiman menjadi salah satu faktor penyebab deforestasi hingga hilangnya habitat keanekaragaman hayati. Tentunya, saat membangun rumah perlu memperhatikan dampak lingkungan.

Green building merupakan konsep bangunan ramah lingkungan yang bertujuan untuk meminimalisir gas emisi dan menghemat energi. Semakin ramah lingkungan sebuah rumah, maka dampak positif yang dihasilkan. Misalnya, meningkatnya kesehatan manusia karena tersedianya udara bersih. Berikut beberapa langkah menciptakan rumah dengan konsep green building.

1. Pemilihan material yang ramah lingkungan

5 Cara Membangun Rumah dengan Konsep Green Buildingilustrasi lantai kayu (pexels.com/pixabay)

Setelah membuat desain rumah yang akan kamu tinggali, selanjutnya adalah memilih material bahan bangunan yang ramah lingkungan. Material ramah lingkungan atau green material berupa bahan bangunan yang produksinya tidak merusak sumber daya alam.

Jenis-jenis material yang ramah lingkungan bervariasi. Misalnya yang diambil dari tumbuhan antara lain jerami, bambu, dan kayu. Material beton ramah lingkungan antara lain beton hijau dan hempcrete yang proses produksinya minim karbon dioksida. Material-material tersebut merupakan biodegradable, yang ketika sudah rapuh dapat diolah tanpa meninggalkan limbah

2. Pencahayaan alami

5 Cara Membangun Rumah dengan Konsep Green Buildingilustrasi rumah dengan pencahayaan alami (pexels.com/heyho)

Pencahayaan alami berfungsi memberikan penerangan berupa cahaya matahari ke dalam rumah. Pencahayaan alami memiliki banyak manfaat. Antara lain menghemat energi karena mengurangi pemakaian cahaya buatan seperti lampu. Dengan adanya pencahyaan alami, maka atmosfer di dalam rumah tidak terasa lembab. 

Peletakan pencahayaan alami adalah hal yang paling penting dalam membangun green building. Kamu bisa menempatkan letak kaca sesuai kebutuhanmu. Teknik pencahayaan atau rekayasa alur cahaya sangat membantu pemantulan sinar matahari ke dalam ruangan. Misalnya, dengan memasang kaca di atap rumah.

Pencahayaan alami umumnya berupa jendela. Kaca-kaca besar pada bagian depan rumah juga bisa jadi perantara sinar matahari masuk ke dalam rumah. Ada juga kaca khusus atap supaya sinar matahari masuk ke dalam lebih merata. 

Baca Juga: 6 Kesalahan dalam Membangun Rumah di Lahan Berkontur

3. Penggunaan energi hijau

dm-player
5 Cara Membangun Rumah dengan Konsep Green Buildingilustrasi panel surya (pexels.com/kindelmedia)

Energi hijau dihasilkan dari sumber alami yang tidak mengeluarkan gas rumah kaca atau menyisakan gas emisi. Sumber energi yang kita pakai dirumah berupa listrik yang dihasilkan dari batu bara. Sayangnya, pemakaian batu bara berpotensi menyumbang gas emisi karbon.

Sumber energi hijau yang bisa kita gunakan skala rumahan untuk saat ini adalah panel surya. Pada awalnya, untuk memasang panel surya di atap rumah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun, dampak listrik dari panel surya bisa kita rasakan sampai 30 tahun ke depan. Komponen panel surya juga bisa di daur ulang. Dan tentunya dengan panel surya kita bisa memangkas biaya listrik bulanan.

Sebenarnya sumber energi hijau tidak hanya matahari, tapi juga berupa angin, air, panas bumi, hingga bio energi. Namun, penggunaannya dalam lingkup besar seperti skala industri.

4. Penghematan air

5 Cara Membangun Rumah dengan Konsep Green Buildingilustrasi mencuci tangan (pexels.com/cdc-library)

Green building memiliki sistem konsumsi pada air yang minim, tapi dengan penggunaan yang maksimal. Penghematan air termasuk salah satu metode konservasi air yang bisa dilakukan individu. Manfaat penghematan air di antara lain adalah menjaga ketersediaan air bersih, menjamin kualitas air, dan menghemat daya energi.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghemat air antara lain adalah beralih ke shower saat mandi. Shower dinilai menghabiskan sedikit air yang terbuang dibanding dengan kamar mandi gayung. Selanjutnya, pemasangan penadah hujan bisa jadi cara efektif menampung air di musim penghujan. Selain itu menginstal biopori mampu menyediakan drainase yang baik, sehingga air lebih cepat terserap ke dalam tanah.

5. Tanaman yang bervariasi

5 Cara Membangun Rumah dengan Konsep Green Buildingilustrasi rumah dengan beragam tanaman (pexels.com/pixabay)

Tanaman berfungsi sebagai penyedia oksigen, sehingga udara di sekitar rumah lebih bersih. Semakin banyak tanaman, maka lingkungan rumah semakin hijau dan asri. Hal yang perlu diperhatikan adalah memilih tanaman yang bervariasi untuk rumah.

Manfaatkan sudut-sudut rumah untuk ditumbuhi tanaman. Misalnya bawah jendela, balkon, hingga rooftop. Setidaknya tanam tiga jenis tanaman di rumah. Pertama, sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kedua, tanaman bunga untuk menarik serangga seperti lebih, serta dapat memperindah rumah. Ketiga, rumput-rumputan untuk menutupi halaman yang bertanah, sehingga mampu mempercepat penyerapan air.

Menciptakan rumah yang sustainable memiliki banyak manfaat. Antara lain mampu membuat rumah lebih hijau dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Green building tidak hanya bisa diterapkan saat pertama membangun rumah, tetapi juga dapat diterapkan saat merenovasi rumah.

Baca Juga: 7 Game City Building Terbaik, Kompleks dan Menantang!

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya