Sering Galau, 5 Fakta Quarter Life Crisis yang Mendewasakanmu

Kuat menghadapi kenyataan hidup

Memikirkan masa depan adalah berarti kamu peduli dengan dirimu sendiri. Semakin beranjak dewasa kamu akan menemukan banyak pilihan. Dan itu membuatmu memerlukan sebuah dukungan dalam menentukan pilihan yang tepat.

Menurut Nathan Gehlert, seorang psikolog Washington DC, quarter life crisis muncul kepada kamu yang berada di usia 25-an hingga awal 30-an. Berawal dari rasa ketidakbahagiaan yang muncul dalam fase usia tersebut. Dan menimbulkan rasa kekhawatiran mengenai karier, tujuan hidup dan hubungan percintaan.

Dilansir dari berbagai sumber, di bawah ini 5 fakta unik quarter life crisis yang sering buat kamu galau, cek yuk!

1. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Sering Galau, 5 Fakta Quarter Life Crisis yang MendewasakanmuPexels.com/Nick Bondarev

Dilansir dari laman Huff Post, kamu sesekali bermain media sosial dan secara tidak langsung melihat kehidupan orang lain. Jika kamu merasa kehidupan mereka lebih baik itu sebenarnya tidak benar. Bagaimana pun juga, jalan hidup kamu dan mereka berbeda.

Ketika kamu sedang melakukan tujuan hidup tetapi tiba-tiba kamu membandingkannya dengan orang lain, itu tentu tidak perlu dipermasalahkan lebih lanjut lagi. Jadi, tetap lah bersyukur menjalani kehidupanmu sendiri saat ini.

2. Coba mencari pendukung 

Sering Galau, 5 Fakta Quarter Life Crisis yang MendewasakanmuPexels.com/cottonbro

Menurut sebagian orang, usia 20-an adalah sebuah kompetensi. Karena generasi milenial saat ini dipandang sebagai generasi berpendidikan dan setelah lulus sekolah atau kuliah berlomba-lomba mencari pekerjaan yang diinginkan. Tetapi, sering menemukan ketidakpastian dalam memilih. Hanya perasaan ‘mungkin’ yang muncul.

Hal ini menimbulkan rasa keraguan karena banyaknya pilihan yang ada. Di sisi lain, sekarang adalah waktunya untuk mencoba dan menemukan semacam sosok mentor.

Seseorang yang kamu hormati, seseorang yang mungkin memiliki minat yang sama dengan kamu dan pasti seseorang dengan lebih banyak pengalaman. Dengarkan mereka, ambil beberapa nasihat. Biarkan mereka membantumu untuk menetapkan beberapa tujuan kecil untuk dicapai.

3. Menyalurkan emosi ke hal lain

dm-player
Sering Galau, 5 Fakta Quarter Life Crisis yang MendewasakanmuPixabay.com/StartupStockPhotos

Dilansir dari laman Themuse.com, setiap orang yang melalui fase quarter life crisis akan mengalami suatu perasaan stres, frustasi maupun tidak bahagia.  

Lalu menurut Lara Fielding, seorang psikolog perilaku dan penulis Mastering Adulthood: Go Beyond Adulting to Being an Emotional Grown Up,  emosi itu seperti anak kecil yang kita bawa. Jika kamu menggigitnya terlalu lama, mereka akhirnya akan mulai berteriak untuk menarik perhatianmu.

Tugas kamu sebagai orang tua yang penuh perhatian adalah menemukan keseimbangan antara mendengarkan pesan-pesan emosi kamu, dan tidak membiarkan mereka memutuskan setiap gerakan yang kamu lakukan di hari yang dilewati.

Agar emosi tersebut tidak menggangu kehidupanmu, mulai lah mencari sebuah pekerjaan yang membuatmu senang. Ingat kembali hobi yang tertunda. Jika perlu, memulai usaha jualan online yang menghasilkan uang.

4. Ini adalah hal normal

Sering Galau, 5 Fakta Quarter Life Crisis yang MendewasakanmuPixabay.com/trevoykellyphotography

Dilansir dari laman Girlboss.com, kegalauan dan rasa ketidakpastian dalam fase quarter life crisis adalah normal. Semua orang mengalami dan kamu tak sendirian. Karena ini proses transisi kehidupan yang dimana usia dewasa itu adalah segala hal yang dilakukan, ditentukan sendiri.

Dan dalam fase ini kamu bisa menemukan siapa diri kamu sebenarnya. Pada akhirnya kamu hanya perlu menghargai apa yang ada di sekitarmu dari sudut pandang kamu, bukan dari sisi orang tua atau temanmu.

5. Segera temukan bakat dalam diri dan ikut lah kompetensi di luar sana!

Sering Galau, 5 Fakta Quarter Life Crisis yang MendewasakanmuPixabay.com/skeeze

Dari sebagian manusia di bumi ini percaya, jika setiap diri yang terlahir memiliki suatu bakat atau ketrampilan. Ketika kamu sudah menemukan hal itu dalam fase quarter life crisis, kamu perlu mengembangkannya. Mengikuti kursus pelatihan atau mengundang mentor. Untuk menjadi ahli memang memerlukan sebuah pengorbanan.

Tidakkah menyenangkan ketika kamu mengikuti sebuah ajang yang mengasah bakatmu. Fokuskan satu hal yang ingin membuatmu menang untuk meraihnya. Karena bakat yang terus dilakukan akan menjadi melekat dan kamu tentu akan semakin terampil. Hasilnya tentu akan kamu rasakan di masa mendatang. Semangat mencoba!

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Quarter Life Crisis di Usia 20 Tahun-an

Emil N Photo Verified Writer Emil N

https://karyakarsa.com/Emil25N/d-158002

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya