7 Fakta Van Life: Keren di Social Media, Tangguh di Dunia Nyata 

Seberapa tangguh jiwa petualangmu?

Menjalani gaya hidup itu seperti memilih pasangan, tentu kita mencari yang nyaman. Tapi banyak juga yang memiliki gaya hidup tertentu karena merasa tak ada pilihan atau memang sudah jadi kebiasaan. Memang untuk apa masih bertahan dengan gaya hidup yang membuat kita tertekan?

Di negeri barat seperti Eropa dan Amerika, van life merupakan alternative lifestyle—menjalani kehidupan secara nomaden laiknya kaum gipsi dan hippies yang popular tahun 60-an itu. Bedanya, van life lebih modern dan lekat dengan media sosial. Foto dan video mengagumkan yang mereka unggah membuat siapa saja takjub melihatnya, namun seperti apa kehidupan di dunia nyata?

1. Gaya hidup van life adalah sebuah gerakan mendobrak aturan

7 Fakta Van Life: Keren di Social Media, Tangguh di Dunia Nyata unsplash.com/Nicole Geri

Bagaimana jika sebuah aturan justru mengekang kita? Bagaimana jika kehidupan yang mengendalikan kita bukannya kita yang mengendalikan hidup itu sendiri? Seperti yang ditulis gnomadhome, van life adalah proses mengambil kendali atas hidup kita sendiri dari “keharusan” yang dipaksa-jejalkan orang lain atas hidup kita.

Bagi sebagian orang, van life hanya pelarian dari bentuk kekecewaan terhadap kehidupan sebelumnya. Bagi sebagian lain, van life adalah tentang kebebasan, perjalanan, petualangan, dan mengemas hidup seminimalis mungkin. Tapi bagi vanlifers sendiri, van life adalah tentang cara hidup, harmonisasi dengan alam, dan bentuk perlawanan.

2. Van life bukanlah liburan, tapi sebuah gaya hidup alternatif

7 Fakta Van Life: Keren di Social Media, Tangguh di Dunia Nyata pexels.com/Вальдемар

Unggahan keren di media sosial dengan tagar van life memang membuat kita ingin ikut-ikutan. Tapi ternyata van life bukanlah sebuah liburan, loh. Ada memang yang mendedikasikan waktunya hanya akhir pekan saja, ada yang paruh waktu, dan vanlifers sejati menjalaninya sepanjang waktu sebagai gaya hidup.

Masalahnya, vanlifers juga harus tetap bekerja memenuhi kebutuhan pokoknya. Ada yang punya pekerjaan reguler di kota, ada yang mengambil pekerjaan musiman, dan ada juga yang bekerja freelance. Sesedikit apa pun uang yang dihasilkan, betapa luar biasa mereka masih merasa cukup. Ada yang sanggup begini?

3. Menjadi vanlifers harus ekstra rajin dan disiplin

7 Fakta Van Life: Keren di Social Media, Tangguh di Dunia Nyata unsplash.com/Brina Blum

Hidup di ruang terbatas dan harus berbagi dengan perabotan, membuat penikmat gaya hidup ini harus rajin beberes. Sesimpel memasak mie instan misalnya, kita harus mengeluarkan banyak alat hanya untuk sesuatu yang bisa habis tak sampai 5 menit. Jika bukan kita yang merapikannya kembali, memang berharap pada siapa?

Air harus dikontrol penggunaannya, termasuk di mana bisa menemukan sumber air bersih dan tempat membuang air bekas. Bahan bakar kompor juga jadi hal yang sangat krusial jika saat memasak tiba-tiba api mati. Perilaku kita yang boros dan tidak disiplin hanya akan membunuh kita sendiri.

Baca Juga: 10 Dasar Pemikiran Hidup Minimalisme Dari Buku 'Seni Hidup Minimalis'

4. Seorang vanlifers harus selalu waspada dan peka

dm-player
7 Fakta Van Life: Keren di Social Media, Tangguh di Dunia Nyata unsplash.com/hilary bird

Apa yang akan kamu lakukan jika sedang tidur di tenda tiba-tiba ada beruang atau harimau lewat? Atau bagaimana kalau tiba-tiba ada badai menyerang? Bagaimana kamu akan mengevakuasi dirimu dan peralatanmu?

Selain tidur di van, vanlifers juga bisa mendirikan tenda. Jika tidur di van, harus bisa mengatur interior untuk mode bed malam hari dan mode sofa siang hari. Jika memilih di tenda, harus tahu aturan setempat apakah boleh berkemah, harus memastikan apakah aman dari serangan hewan liar dan cuaca buruk, dan juga harus mau repot merapikan kembali peralatan tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

5. Seorang vanlifers pasti jadi lebih dekat dengan alam

7 Fakta Van Life: Keren di Social Media, Tangguh di Dunia Nyata pixabay.com/StockSnap

Mau seberapa luas dan senyaman apa pun van kita, gaya hidup van life tetap saja membuat kita menikmati hari-hari di luar ruangan. Pemandangan alam indah inilah yang diunggah di media sosial dan mengundang banyak like. Apa yang lebih menyenangkan dari bersinergi dengan alam?

Dekat dengan alam bukan berarti selamanya menyenangkan. Vanlifers juga harus siap menghadapi suhu ekstrem, cuaca yang mudah berubah, dan juga akrab dengan lumpur dan serangga. Semakin cepat beradaptasi, semakin cepat pula menikmati gaya hidup nomaden ini.

6. Semakin jauh bertualang, semakin kenal banyak orang 

7 Fakta Van Life: Keren di Social Media, Tangguh di Dunia Nyata pixabay.com/Ben_Frieden

Tidakkah kita merasa hidup bertemu orang asing dari seluruh dunia dan menerima perbedaan mereka sambil secara terbuka melihat kesamaan yang kita bagi satu sama lain? Kendati dalam van sendirian, saat melakukan perjalanan tak hanya orang-orang lokal yang kita temui, tapi juga sesama komunitas van life.

Ada kalanya komunitas nomaden ini mengadakan pertemuan di satu tempat tertentu selama beberapa malam. Setiap vanlifers yang kita temui bisa jadi esok hari atau selamanya tak pernah lagi ditemui, tapi solidaritas dalam komunitas itu sangat kuat.

7. Berani menjadi vanlifers, berarti berani menghadapi situasi darurat sendirian 

7 Fakta Van Life: Keren di Social Media, Tangguh di Dunia Nyata pixabay.com/Pexels

Sebagian orang menganggap tak ada momen paling menakutkan selain sendirian. Tapi jika kita memilih gaya hidup van life, mau tak mau, jika kita tak punya pasangan hidup dalam van, tentu kita harus menghadapi setiap situasi sendirian.

Vanlifers dituntut paham dengan masalah kendaraan yang terjadi, menyiapkan suku cadang, membawa dongkrak dan penambal ban, dan membereskan kerusakan sendirian saat berada di tempat yang jauh dari peradaban. Ketika sakit, kita juga harus bisa merawat diri sendiri.

Di balik romantisasi dan foto keren vanlifers di media sosial, ternyata ada jiwa tangguh yang dibentuk oleh situasi luar biasa di kehidupan nyata. Apa pun pilihan gaya hidup kita saat ini, yang terpenting dari semuanya adalah PERENCANAAN dan KESIAPAN menghadapi segala hal yang tak terduga.

Baca Juga: Tak Ingin dikalahkan oleh Teknologi, 5 Gaya Hidup Baru di Era 4.0

Erna Widi Photo Writer Erna Widi

Pejalan kaki di setapak sunyi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya