Dariku Anak Sulung Perempuan, Aku Janji Akan Berjuang untuk Kebahagiaan Kalian 

Aku anak jadi anak yang kuat

"Hei, kamu hanya anak perempuan. Beban apa yang sebenarnya ada di pundakmu?"

"Kelak pada akhirnya jika sudah menikah, kamu akan mengabdi pada suamimu. Bentuk pengabdian seperti apa yang kau lontarkan?"

Tak ayal beberapa kalimat miris itulah yang aku terima. Aku tahu, aku satu dari sekian banyak perempuan yang suatu saat nanti pasti akan mengabdi pada laki-laki yang akan menjadikanku istrinya.

Tapi tahukah kau, ayah dan ibu? Di pundakku ada sejuta tanggung jawab yang harus aku wujudkan. Tanggung jawab bahwa aku berkewajiban membuat kalian dan saudara-saudaraku bahagia, meski kalian tak pernah menuntutnya dariku.

Dariku Anak Sulung Perempuan, Aku Janji Akan Berjuang untuk Kebahagiaan Kalian unsplash.com

Aku masih ingat, saat aku hadir di tengah-tengah kalian untuk pertama kalinya. Kalian sangat berbahagia. Segala perhatian dan kasih sayang kau curahkan. Saat itu, sebelum saudara-saudaraku hadir segala perhatian hanya milikku. Aku belum berpikir untuk berbagi kebahagiaan dan kasih sayang dengan mereka, yang aku pikirkan bahwa dunia akan selalu baik-baik saja selama ada kalian di sampingku. Hingga perlahan, aku menyadari kehadiran saudara-saudaraku yang lain juga membutuhkan kasih sayang kalian.

Menjadi anak pertama dan perempuan tak lantas membuatku lemah dan bermanja-manja pada kalian.

Dariku Anak Sulung Perempuan, Aku Janji Akan Berjuang untuk Kebahagiaan Kalian pexels.com

Aku tahu ini tidak mudah untuk dijalani, menjadi anak pertama perempuan di dalam keluarga ini membuatku mandiri. Predikat lemah dan tak berdaya dari orang lain aku buang jauh-jauh, meski sebenarnya aku juga ingin seperti mereka, layaknya anak perempuan pada umumnya yang selalu ingin dimanja kalian. Semua harus aku tanggung demi kebahagiaan kalian.

Hingga waktu berputar begitu cepat dan keriput di wajah kalian hadir seiring bertambahnya usia. Dewasa merupakan hal yang harus aku hadapi agar aku menjadi kuat. Aku tak sendirian, saudara-saudaraku yang lain juga beranjak dewasa. Merekalah penguatku agar aku bisa berdiri tegak disini. Ada suatu kebahagiaan tersendiri tatkala saudara-saudara mendapatkan hal yang lebih dariku. Karena aku berpikir saat mereka bahagia melebih segalanya dariku, ada separuh kebahagiaanku yang sudah aku peroleh.

dm-player

Baca Juga: 10 Alasan Kenapa Cewek Cerdas Justru Banyak yang Jomblo

Sebagai kakak dari adik-adikku semua, aku memiliki naluri tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan mereka.

Dariku Anak Sulung Perempuan, Aku Janji Akan Berjuang untuk Kebahagiaan Kalian sweetmamaphoto.com

Di kala adik-adikku beranjak dewasa, aku tahu mereka juga memegang tanggung jawab yang sama sebagai anak. Membuat kalian bangga dan bahagia saat kami berhasil menjalani semuanya dan bisa hidup dengan seseorang yang kelak akan membuat kami bahagia. Namun, sebelum semua itu terjadi, kalianlah satu-satunya alasanku agar bisa mempersembahkan yang terbaik dalam segalanya. Aku akan selalu berusaha dan berjuang agar selalu membuat kalian bahagia, tak peduli bagaimanapun caranya inilah caraku agar membuat kalian bahagia. Bukan hanya tentang materi, namun aku akan membuat kalian bangga terhadap prestasi-prestasi yang bisa kalian banggakan.

Aku tak peduli jika orang lain menganggapku hanya seorang anak perempuan yang kelak akan berpisah dengan kalian. Namun satu yang pasti, aku akan selalu membuat kalian bahagia dengan caraku sendiri.

Dariku Anak Sulung Perempuan, Aku Janji Akan Berjuang untuk Kebahagiaan Kalian instagram.com/aurelie.hermansyah

Definisi kebahagiaan bagi tiap orang memang berbeda-beda. Orang lain memang tak pernah tahu tentang perjuanganku, bagaimana aku selalu berusaha membuat kalian bahagia dalam situasi apapun. Tak perlu hal yang berbau materi, cukup membuat kalian dihargai di mata orang lain sudah membuatku bahagia bahwa kalian adalah orangtua terbaik yang aku miliki di dunia ini.

Ayah, ibu, terima kasih telah membesarkanku dan mendidikku dengan penuh kasih sayang. Aku bangga dilahirkan dan berada di dalam keluarga ini sebagai anak pertama perempuan yang kalian didik penuh tanggung jawab. Aku tak merasa bahwa aku dilahirkan sebagai beban, akan tetapi aku memang dilahirkan untuk menjadi sosok yang kuat menjalani semua ini. Dari kalian aku belajar bahwa mewujudkan kebahagiaan kalian bukan perkara suatu saat nanti ketika kita memiliki materi yang banyak, melainkan hingga saat ini juga.

Tertanda,

Anak perempuan pertama yang kalian sayangi.

Baca Juga: Ayah, Bolehkah Aku Tetap Merasa Jadi Putri Kecilmu yang Tak Pernah Tumbuh Dewasa?

Topik:

Berita Terkini Lainnya