Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama Indonesia

Jangan anggap kami beda

"Nenek moyangku seorang pelaut" ungkapan ini pantas menunjukkan awal dari cintaku. Singkatnya, nenek moyangku sendiri memang adalah perantau yang awalnya datang dengan berbagai tujuan. Mulai dari berdagang, belajar bahasa Sansekerta (pada abad keempat), sampai pada akhirnya menetap di Indonesia.

Mereka menemukan apa yang mereka cari di sini. Sehingga mereka pun mulai beranak-cucu di tanah Indonesia. Sampai juga pada garis keturunanku di Indonesia ini. Aku masih tak percaya kalau terkadang masih diperlakukan 'berbeda'. Aku tak menyalahkan hal itu, karena pada akhirnya kami memang berbeda, secara 'hukum ras'. 

Namun, kehidupanku di Indonesia, sejak lahir berujung pada 'jatuh hati' pada negara ini. Bagaimana kamu bertanya? Hal tersebut terjadi karena...

1. Aku adalah warga negara Republik Indonesia.

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: merdeka.com

Dalam Undang Undang No. 12 Tahun 2006, pasal empat poin b mengatakan "Warga negara Indonesia adalah anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia". Kedua orang tuaku lahir, tinggal dan mencari nafkah di Indonesia, mereka adalah warga asli Indonesia. Begitu pula dengan aku.

2. Bahasa Indonesiaku sudah jadi bahasa fasihku.

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: dhandydhandy.blogspot.com

Sekolah-sekolah Indonesia tentunya sudah diwajibkan untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam proses belajar mengajarnya. Secara tidak langsung orang tua akan mempersiapkanku untuk itu. Mulai dari pelajaran singkat bahasa Indonesia. Pastinya aku memahami 'bahasa ibu', karena itu bagian dari budaya. Namun, aku juga akhirnya mampu berbahasa Indonesia dengan fasih.

3. Berbaur dan menghormati.

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: yosua.net

Sederhananya ketika aku mengenyam pendidikan, aku harus punya teman. Tidak selamanya aku akan mencari teman yang satu ras, karena begitu beragam orang di sekolahku. Aku mencoba membaur dan mengenal. Aku ingin menjadi bagian dari negara besar ini. Namun tak melupakan untuk tetap menghormati privasi dan menghargai hak setiap orang.

4. Keberagaman budaya yang dapat dari berbagai ras di Indonesia.

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: m.metrotvnews.com

Aku begitu jatuh hati pada budaya Indonesia. Keberagamannya yang berasal dari berbagai macam suka membuat membuat aku cinta pada negara ini. Budaya-budaya baru yang akhirnya menjadi bagian dari hidupku juga. Anak cucuku juga akan melihat kebudayaan ini sebagai keunikan dan luar biasanya Indonesia.

5. Lidahku sudah tak asing lagi dengan makanan Indonesia.

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: taysbakers.com

Ini tak terbantahkan lagi. Aku boleh dari ras lain dengan makanan khas yang berbeda, tapi jika berbicara tentang makanan Indonesia, aku tidak akan mundur. Lidahku sudah lidah Indonesia. Rasa penuh rempah dan pedas yang menggugah selera. Lezat!

Baca Juga: Kamu yang Punya Sahabat Berbeda Agama Pasti Mengerti Hal-Hal Ini

dm-player

6. Aku bangga dan takjub dengan keindahan alam Indonesia.

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: satujam.com

Negara kita negara kepulauan, tapi Tuhan memberikan kita alam yang bisa dibilang lengkap. Mulai dari pegunungan, pantai, air terjun, taman, sampai bahkan hutan yang luar biasa menakjubkan. Aku juga tak mau kalah, aku terus menjelajahi keindahannya dan memperkenalkannya ke dunia. Mengapa? Karena aku bangga.

7. Masalah hati, siapa yang tahu?

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: sorsow.com

Setiap orang punya 'tipe'-nya sendiri dalam memilih pasangan. Namun, tak bisa dipungkiri kami juga akan jatuh cinta pada mereka yang dianggap beda ras. Aku tak sungkan untuk mengakui bahwa aku memang cinta keberagaman Indonesia. Maka, tak ada salahnya kan jika aku jatuh cinta padanya yang berbeda ras atau agama?

8. Aku belajar banyak hal di Indonesia.

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: yusinta11.blogspot.com

Aku belajar cara untuk menghargai setiap orang, tak membeda-bedakan mereka, pengetahuan baru tentang budaya serta bahasa yang beragam dan kebudayaan yang belum tentu aku temukan di negara lain. Aku senang karena aku terus belajar jadi warga negara yang lebih baik untuk negaranya.

9. Saat bertemu negara lain di ajang sepak bola, siapa yang aku dukung? Indonesia!

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: yulitanurmalasari.wordpress.com

Aku juga bagian dari kalian yang berlomba-lomba mengisi penuh Stadion Gelora Bung Karno saat negara kita berlaga. Aku juga bagian dari kalian yang berteriak-teriak menyanyikan yel-yel untuk mendukung tim nasional kita. Aku juga bagian dari kalian yang bersorak sorai ketika pemain Indonesia menjebol gawang lawan. Aku bahkan berlinang air mata kebahagiaan saat para 'patriot' sepak bola kita berhasil mengangkat piala di kancah internasional.

10. Kenanganku sudah terlalu banyak di Indonesia.

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: futuready.com

Senang, sedih, bahagia, duka, semuanya aku rasakan di Indonesia. Aku tak pernah beranjak untuk berpindah dari negara ini. Seperti "ada yang hilang" ketika aku berkunjung ke negara lain. Seakan-akan kerinduanku pada Indonesia tak bisa dibendung. Meskipun pergi, pada akhirnya aku akan kembali. 

11. Pada akhirnya, negara ini milik kita, para warga negara Indonesia.

Aku Memang Keturunan Tionghoa, Tapi Aku Telah 'Jatuh Hati' Sama IndonesiaSumber Gambar: keduabelas.wordpress.com

Aku, kamu, mereka, semuanya merupakan warga negara Indonesia yang diakui oleh hukum negara kita. Aku senang menjadi bagian dari negara besar ini. Aku senang bisa menjadi bagian dari bangsa ini.

Bila ditanya, aku takkan sungkan mengakui dan memperkenalkan Indonesia ke dunia. Aku bangga dan cinta pada negara kelahiranku. Maka, pada akhirnya, yang membatasi kita hanyalah kata 'ras' dan perspektif kita terhadap hal sepele itu. Seperti tercantum dalam UU No. 12 tahun 2006, statusku saat ini adalah warga negara dan aku patut diperlakukan sama. Mari kita membuka lembaran yang baik bersama, sebagai satu, warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga: 11 Hal yang Cuma Dipahami oleh Kamu Etnis Tionghoa yang Lahir dan Besar di Indonesia

Topik:

Berita Terkini Lainnya