Big Bad Wolf 2019 Kembali Dibuka di Kota Surabaya 

Semakin beragam buku yang dihadirkan

Akhirnya, Big Bad Wolf Surabaya 2019 dibuka dalam rangka ulang tahun Provinsi Jawa Timur ke-74. Kehadiran Big Bad Wolf di Surabaya ini, sudah untuk keempat kalinya. Bazar buku terbesar di dunia tersebut, merupakan salah satu wujud dari Nawa Bhati Satya Jawa Timur serta apresiasi dari antusiasme masyarakat pada penyelenggaraan sebelumnya. 

Tahun ini, bazar buku Big Bad Wolf telah sukses diselenggarakan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Medan. Surabaya adalah kota kelima di Indonesia yang didatangi Big Bad Wolf. Bazar yang diselenggarakan di JX International Convention Exhibition selama 24 jam non-stop ini, akan berlangsung selama 11 hari yaitu tanggal 4-14 Oktober 2019.

1. Dalam rangka meningkatkan literasi Indonesia di Jawa Timur, bazar buku Big Bad Wolf mengajak masyarakat agar lebih gemar membaca

Big Bad Wolf 2019 Kembali Dibuka di Kota Surabaya IDN Times/Fajar Laksmita

Dalam cakupan bidang literasi, Indonesia masih butuh perjuangan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Bazar buku ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memberikan fasilitas dan akses terhadap buku-buku yang berkualitas, baik itu buku lokal maupun internasional. 

"Untuk terus meningkatkan literasi di Jawa Timur, Big Bad Wolf terus bergerak dalam mengajak masyarakat agar lebih gemar membaca buku. Kemampuan mengidentifikasi, menyeleksi, dan mengolah informasi dengan kritis sangat diperlukan agar kita tidak mudah terprovokasi dan terpengaruh. Maka untuk menjadi kritis, kita harus banyak membaca buku," ujar Uli Silalahi (Presiden Direktur PT. Ritel Indonesia) yang kini dikenal sebagai Ibu Buku. 

2. Meski sudah memasuki era 4.0, membaca secara manual masih dibutuhkan karena memiliki inovasi, imajinasi, dan kreasi yang berbeda

Big Bad Wolf 2019 Kembali Dibuka di Kota Surabaya IDN Times/Fajar Laksmita

Dr. Ir. H. Abdul Hamid, MP., Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, memberi contoh negara Denmark yang merupakan negara termakmur. Negara tersebut memiliki divisi khusus untuk menangani perpustakaan. 

Denmark dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 9,2 persen, memiliki dasar-dasar yang jadi pegangan. Pertama, semangat mencerdaskan bangsa. Kedua, menaikkan tingkat kejujuran. Dua hal ini yang membuat Denmark menjadi makmur.

Selain itu, pemerintahannya juga memiliki divisi khusus yang menangani perpustakaan berbasis entrepreneur. Jadi, membaca manual itu masih penting dibutuhkan meski sudah memasuki era 4.0.

"Membaca buku manual itu inovasi, imajinasi, dan kreasinya beda. Maka, kita jangan terlalu hanyut dengan model digital. Model manual pun masih tetap dibutuhkan," tambah dia.

3. Misi lain dari Big Bad Wolf adalah menggalakkan budaya membaca sejak dini dengan adanya beragam buku untuk semua usia & kalangan

Big Bad Wolf 2019 Kembali Dibuka di Kota Surabaya IDN Times/Fajar Laksmita
dm-player

Sejalan dengan menumbuhkan minat baca, misi lain Big Bad Wolf adalah menggalakkan budaya membaca sejak dini. Uni Silalahi menerangkan bahwa Indonesia sebaiknya dapat meniru Singapura yang sudah selangkah lebih maju di bidang literasi. 

"Singapura merupakan negara teraman di dunia saat ini. itu data tahun 2016. Salah satu indikatornya adalah karena mereka itu gemar membaca. Setiap tahun, kalau mau naik kelas, dari mulai elementary sampai universitas, harus membaca buku minimal 5-6 buku. Jadi, membaca merupakan tiket untuk ujian. Sebelum ujian, mereka ditanya dan diminta menjelaskan tentang buku yang sudah dibaca," tambahnya.

Ada beragam genre buku yang dapat ditemukan dalam bazar ini. Mulai dari seni, budaya, novel, fiksi, romance, sastra, graphic novel, bisnis, arsitektur, memasak, fashion dan masih banyak lagi. 

Baca Juga: Pengunjung Habiskan Rp13 juta, Big Bad Wolf 2018 Pecahkan Rekor

4. Perbedaan dari tahun sebelumnya adalah ada sejumlah buku berteknologi Augmented Reality (AR) untuk pembelajaran interaktif anak

Big Bad Wolf 2019 Kembali Dibuka di Kota Surabaya IDN Times/Fajar Laksmita

Sejak tahun lalu, Big Bad Wolf telah memperkenalkan seri Buku Ajaib dengan Augmented Reality (AR). Ini adalah terobosan baru dalam menyajikan cerita dan pembelajaran lebih interaktif untuk perkembangan imajinasi anak. Dengan bantuan aplikasi gratis, anak diajak untuk membaca, belajar, bermain, dan berinteraksi dengan karakter kesayangan.

Buku pembelajaran ini mencakup hal sehari-hari, seperti mewarnai halaman rumah, menemukan obyek tersembunyi, menikmati kreasi animasi, musik, dan masih banyak lagi. Tahun ini, ada dua judul Buku Ajaib baru yaitu "ABC Fun with Micky" dan "123 Counting Fun with Mickey".

5. Selain hadir dengan berbagai promo, ada program donasi Red Readerhood untuk menyalurkan buku pada yang membutuhkan

Big Bad Wolf 2019 Kembali Dibuka di Kota Surabaya IDN Times/Fajar Laksmita

Ada berbagai promo istimewa dari BCA yang dihadirkan untuk mendukung acara ini. Misalnya, voucher cashback hingga Rp500 ribu dengan Kartu Kredit BCA dan Debit BCA dengan Chip, diskon 50 persen pembelian voucher Bazar Buku Big Bad Wolf dengan Reward BCA, program beli 7 gratis 1 Buku Ajaib Augmented Reality yang dibeli dengan kartu Kredit/Debet, Flazz atau Sakuku BCA, dan masih banyak lagi. 

Sebagai wujud meningkatkan minat baca dan akses buku yang luas ke seluruh Indonesia, Big Bad Wolf pun memiliki program CSR yang bernama Red Readerhood. Pada program ini, para pengunjung hadir untuk berpartisipasi dalam menyebarkan kebaikan melalui buku kepada saudara yang berada di pelosok tanah air. Buku ini akan disalurkan pada masyarakat yang membutuhkan. 

Bazar buku ini tidak memerlukan tiket masuk gedung. Jadi, jangan lupa datang dan catat tanggalnya ya! 

Baca Juga: Big Bad Wolf (BBW) Pertama di Yogya, Pengunjung Rela Antre 

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya