Cerita Chef Meliana Christanty Menduniakan Kuliner Kalimantan

#IDNTimesLife Sajikan sambal Kalimantan hingga Brussel

Dibesarkan dalam keluarga yang mencintai kuliner tradisional, membuat Meliana Christanty tergugah untuk terus melestarikan masakan tradisional. Berhasil memperkenalkan kuliner Kalimantan hingga ke Brussel, Belgia, chef yang kerap disapa Meli ini, membagikan pengalamannya pada IDN Times, Minggu (17/1/2021).

Berikut cerita Chef Meliana Christanty menduniakan kuliner Kalimantan hingga ke kancah internasional.  

1. Meli kecil kerap diajak kakeknya berkeliling Indonesia untuk mencicipi berbagai masakan dan mempraktikannya di rumah

Cerita Chef Meliana Christanty Menduniakan Kuliner KalimantanChef Meliana Christanty. (Dok. Istimewa)

Kakek Meli merupakan pedagang emas yang suka memasak. Ia sering diajak sang kakek keliling Indonesia untuk mencoba berbagai masakan. Berangkat dari sini, keinginannya untuk menjadi chef mulai terbentuk.

Perempuan kelahiran Temanggung, 13 Maret 1979 ini berujar pada IDN Times bahwa sedari kecil, ia sudah berlatih mengenali makanan dan mempraktikkannya di rumah. Tak jarang, Meli kecil membantu menyiapkan masakan, bahkan menjadi kasir untuk toko makanan ibunya kala itu.

2. Lantas, bagaimana awal mula ia mengenal kuliner Kalimantan?

Cerita Chef Meliana Christanty Menduniakan Kuliner KalimantanChef Meliana Christanty dalam Plating untuk Kalimantan Pop Up Dinner di salah satu resto di Semarang. (Dok. Istimewa)

Saat ditanya kenapa ingin memperkenalkan kuliner Kalimantan, ia menuturkan bahwa keinginannya bermula dari pengalaman 14 tahun merantau dan eksplorasi masakan di Kalimantan, tepatnya di daerah Teluk Kumai. 

"Ke pasar bertemu berbagai bahan unik yang gak pernah saya temui. Buah-buah unik dan eksotik. Ada yang dari hutan dan dari ladang. Kalimantan itu kaya banget, kekayaan pangan dari sumber daya alam laut, sungai, rawa, ladang, dan hutan. Ikan sungai pun masih hidup di pasar. Udang galah yang berwarna biru juga masih hidup. Jadi senang banget dan excited," bebernya.

Bermula dari wisata kuliner ke pasar dan rumah makan, ia kemudian mempraktikkannya sendiri di rumah. Senang dengan eskplorasi masakan Kalimantan, chef yang pernah menuntaskan studi Ekonomi Manajemen ini, kemudian membuat rumah makan sendiri.

Setelahnya, berbagai penawaran mulai berdatangan. Salah satunya adalah kesempatan menjadi penulis khusus kuliner Kalimantan pada proyek Ekspedisi Warisan Kuliner Nusantara, berkolaborasi bersama sejumlah penulis dan fotografer lain.

Kemudian, berbagai undangan sebagai chef untuk pop up dinner, private party, dan seminar mulai bermunculan.

Sejak saat itu, wanita yang pernah didapuk menjadi mentor pada Food Startup Indonesia oleh BEKRAF tahun 2017 ini, berkomitmen untuk membagikan kembali apa yang ia pelajari ke forum yang lebih luas. 

"Jadi makanan tradisional yang biasanya di rumah, saya masak di event yang gak terbayangkan sebelumnya. Misalnya, jadi instruktur chef di Kempinski Hotels, yang sekalian training tim kitchen. Tahun 2003, saya merantau ke Kalimantan, menulis buku tahun 2013. Sudah 10 tahun, lumayan tahu dialek lokal seperti ke pasar. Saya interview pakai bahasa Indonesia. Jadi belajar wawancara otodidak, menulis buku juga otodidak, harus interview dan recording, semuanya learning by doing," tambahnya. 

3. Mengenalkan kuliner Kalimantan merupakan misi pribadi Chef Meli

Cerita Chef Meliana Christanty Menduniakan Kuliner KalimantanChef Meliana Christanty dalam Penjurian Kompetisi Masak Nasional : Merapi Cooking Competition, di Rich Hotel Yogyakarta bersama Ibu Bupati Sleman dan Chef Juna. (Dok. Istimewa)

Kecintaannya pada budaya, alam, dan penduduk di Kalimantan, membuat Regional Community Manager Jateng dan DIY di salah satu perusahaan teknologi makanan ini, ingin terus mengenalkan masakan nusantara. 

"Karena saya melihat unik sekali masakannya dan tidak sulit dibuat, tapi belum dikenal. Jadi ini semacam misi pribadi. Saya cinta budaya Kalimantan, alamnya, dan penduduknya. Jadi kayak pilihan hidup, ternyata yang saya pilih itu menarik bagi orang di luar Kalimantan," pungkas Meli. 

Ibu tiga anak yang pernah memperkenalkan masakan Kalimantan ke Brussel bersama William Wongso ini, membagikan salah satu rempah kearifan lokal khas Kalimantan, yakni bunga kunyit. 

dm-player

"Misalnya, bunga kunyit. Di Jawa banyak, tumbuh di Jakarta banyak, tapi dibiarkan sampai busuk. Ternyata di Kalimantan, diiris tipis, dicampur sambal, itu enak banget dimakan sama ikan. Itu salah satu contoh menarik sekali. Setiap saya memperkenalkan makanan ini ke chef mana pun, pada chef profesional yang belum tahu masakan Kalimantan, mereka tertarik," tambahnya lagi. 

Baca Juga: Cerita Soraya Cassandra Merawat Alam Melalui Kebun Kumara

4. Pandemik tak menyurutkan gerak Chef Meli. Kegiatan masih berjalan seperti biasa meski ada penurunan omzet

Cerita Chef Meliana Christanty Menduniakan Kuliner KalimantanChef Meliana Christanty dalam Penjurian Kompetisi Masak Nasional : Merapi Cooking Competition, di Rich Hotel Yogyakarta bersama Ibu Bupati Sleman dan Chef Juna. (Dok. Istimewa)

Setelah kembali ke Yogyakarta untuk menemani studi sang anak, kini Meli menangani dua restoran, satu katering, dan satu kantin di wilayah tersebut. Katering yang dinaungi, pada awalnya sudah bersertifikat HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), di mana sebelum pandemik pun, ia dan tim telah melakukan protokol keamanan dan sanitasi.

"Saya di Yogyakarta menangani katering bersertifikasi HACCP. Itu artinya, kita sebelum pandemik pun sudah pakai masker dan pakai harnet untuk menutup rambut ketika mengelola makanan. Jadi kita benar-benar tertutup higienis. Kalau menangani makanan matang harus pakai hand glove dan kalau makanan mentah pakai tangan kosong tapi harus selalu cuci tangan," tambah Meli. 

Semuanya berjalan secara terkendali dengan survival mode. Berbagai promo dan menu yang menarik, disajikan dengan pengelolaan melalui protokol kesehatan  ketat untuk survive menghadapi kebiasaan baru.

5. Chef Meli membagikan arti pentingnya makanan tradisional baginya

Cerita Chef Meliana Christanty Menduniakan Kuliner KalimantanChef Meliana Christanty dalam Kalimantan Cooking Demo. (Dok. Istimewa)

Makanan tradisional bagi Meli merupakan comfort food. Istilah 'makanan nyaman' dalam hal ini, misalkan ketika orang sudah lama merantau atau traveling, masakan pertama yang ingin ia makan setelah pulang merupakan comfort food bagi orang itu.

"Makanan tradisional, makanan rumahan, dan resep keluarga itu sangat berharga bagi saya. Walaupun banyak makanan kekinian, mau seberapa banyak setiap minggu ganti, tapi yang klasik akan tetap bertahan sampai kapan pun," terangnya. 

Chef yang mendapat gelar Kalimantan Culinary Aficionado ini, membagikan tips singkat diet dan bagaimana memilah makanan sehat. Baginya, mengatur pola makan itu pada intinya adalah tentang keseimbangan. 

"Menurut saya, itu semua bisa dicari jalan tengah yaitu keseimbangan. Misalnya terlalu banyak lemak gak baik, terlalu banyak karbo juga gak baik, tapi kurang juga gak baik. Jadi kita seimbangkan aja sama protein, karbohidrat, serat, dan apa pun yang dibutuhkan tubuh. Menghindari pengawet, menghindari pewarna buatan karena banyak pewarna dari alam seperti bunga telang untuk warna ungu dan warna hijau dari sayuran hijau," tambahnya.

6. "Jangan menganggap makanan itu cuma resep, proses, dan hasil masak karena selalu ada cerita di balik makanan"

Cerita Chef Meliana Christanty Menduniakan Kuliner KalimantanChef Meliana Christanty. (Dok. Istimewa)

Bergabung dalam Indonesian Chef Association, Chef Meli ditunjuk sebagai panitia dalam kompetisi plating dengan tema "Menggali Kuliner Nusantara" bagi chef profesional pada 31 Januari 2021 di salah satu hotel Yogyakarta.

Keaktifan pada berbagai kegiatan ini, merupakan kontribusinya dalam melestarikan kuliner tradisional. Ia berpesan pada para chef muda masa kini untuk tetap bangga dengan kekayaan kuliner nusantara.

"Jangan berhenti belajar, cintai kuliner tradisional dari daerah kamu, dan coba pelajari serta perkenalkan ke forum lain. Jangan menganggap makanan itu cuma resep, proses, dan hasil masak karena selalu ada cerita di balik makanan," tutupnya.

Itu tadi kisah Chef Meli dan kiprahnya dalam melestarikan kuliner nusantara, khususnya Kalimantan. Baginya, mempresentasikan makanan bukan hanya rasa, melainkan juga cerita di balik makanan yang disajikan. 

Baca Juga: Bukan Sekadar Bisnis, Ini Cara Audrey Maximillian Mengembangkan Riliv

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya