Tanpa Menunda, 7 Pengingat Ini Ampuh Memicumu Selesaikan Skripsi
Unsplash/Eric Ward
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengerjakan skripsi, thesis, atau yang sering disebut tugas akhir adalah hal yang bisa menguras waktu dan tenaga bagi mahasiswa akhir. Saking membuat jenuh, kamu yang sekarang mengalami hal yang sama kadang mencari berbagai alasan untuk menundanya.
Meski begitu, tentu ada hal baik yang bisa didapat saat bisa selesai tugas akhir tepat waktu. Terlepas dari bagaimana pandangan kamu tentang mana yang lebih bijak antara jadi sarjana atau calon sarjana, berikut beberapa pengingat biar kamu lebih rajin lagi kerjakan tugas akhir.
1. Dalam hati kecil, setiap orangtua ingin anaknya cepat lulus jadi sarjana
Unsplash/Charles DeLoyeKamu boleh jadi memiliki visi besar seperti layaknya para orang sukses dengan latar belakang pendidikan drop out dari kampus. Namun, coba ingat lagi harapan orangtua di rumah. Belajarlah untuk tidak memikirkan dirimu sendiri dengan segala sifat keras kepala dan pemikiran idealis yang kamu punya.
Orang tuamu layak tersenyum bahagia melihat kamu wisuda. Tanamkan pada dirimu bahwa ini saatnya membuat mereka bangga padamu. Perasaan sulit dalam mengerjakan skripsi akan luntur saat kamu bisa memahami perjuangan orang tua yang telah menjadikan kamu seperti sekarang. Ingatlah mereka saat kamu sedang lelah dan butuh semangat.
2. Kamu boleh menunda, asal biaya hidup dan kuliah kamu tanggung sendiri. Sudah siap?
Unsplash/13on"Kamu boleh menunda" dalam hal ini adalah bisa bertanggungjawab pada pilihanmu. Jangan karena hidup dengan latar belakang berkecukupan lantas membuatmu mempermainkan waktu yang kamu punya. Jika kamu memilih ingin mencari pengalaman bekerja terlebih dahulu sambil punya tanggungan skripsi, hiduplah sendiri dengan biayamu tanpa meminta orang tua.
Menunda skripsi barangkali bisa membuatmu lebih mandiri, namun dalam perspektif lain juga bisa menjerumuskan untuk terus bergantung pada orangtua. Tinggal kamu sendiri mau pilih yang mana.
3. Bukan lagi masanya menghabiskan waktu main-main cari jati diri, kamu perlu berpikiran dewasa
Unsplash/Kinga CichewiczSudah menjadi hal umum bahwa mereka yang seringkali menunda skripsi bukan karena belum mampu menyelesaikan, tapi lebih kepada ada hal lain yang jadi prioritas untuk dikerjakan. Menurut hematnya, ada alasan-alasan yang kurang masuk akal ketika lebih memilih menganggurkan tugas akhir. Salah satunya adalah ingin menghabiskan waktu dalam membentuk jati diri yang lain.
Padahal, passion atau hobi sebenarnya bisa berbarengan dilakukan sambil mengerjakan skripsi. Pilihannya adalah apakah kamu mau atau tidak melakukan keduanya bersamaan.
4. Hindari ketakutan "jika sudah lulus susah dapat kerja", tantangan yang kamu hadapi sekarang adalah fokus mengerjakan tugas akhir
Unsplash/Ethan HooverEditor’s picks
Hilangkan pemikiran irasional seperti ketakutan gak dapat kerja setelah lulus. Kamu perlu fokus pada apa yang kamu kerjakan sekarang, yaitu mengerjakan tugas akhir. Kesulitan seperti pemilihan tema yang tepat, susahnya menemui dosen pembimbing, atau masalah teknis lain bukan hal yang perlu dibesar-besarkan. Kalau banyak teman atau kakak tingkat bisa lancar mengerjakan skripsi sampai lulus dengan predikat cumlaude, ya kenapa kamu tidak.
Kamu bisa bertanya dan berdiskusi dengan mereka yang telah satu langkah di depanmu. Minta bantuan ke teman, dosen yang kamu percaya, atau kakak tingkat yang mungkin ceritanya akan bisa memotivasimu.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Kamu Lakukan Jika Proposal Skripsi Ditolak Penguji
5. Ingat cita-cita atau mimpimu setelah menyelesaikan studi, satu lembar ijazah selalu layak jadi modal untuk bekerja nanti
Unsplash/Daniel H. TongSaat kamu memilih kuliah dengan jurusanmu sekarang, pasti ada satu tujuan yang ingin kamu capai, atau setidaknya tujuan itu ada dalam ketidaksadaranmu jika kamu belum menemukannya. Kamu boleh jadi merasa salah jurusan, namun menunda mengerjakan skripsi dengan alasan ini bukan pilihan yang bijak.
Jangan sepelekan satu lembar ijazah yang mungkin menurutmu hanya simbolis itu, proses kamu untuk mendapatkannya itulah hal yang terpenting. Jadi, jangan jadikan skripsi sesuatu yang perlu dihindari, justru saat inilah momen yang tepat untuk kamu bisa menikmati prosesnya.
6. Menunda skripsi berarti menunda naik pelaminan, tega sama pacar?
Unsplash/Eric WardTarget hidup orang berbeda-beda, kecepatan dalam meraihnya juga tergantung masing-masing individu. Kalau kamu sudah punya pasangan, ada seseorang yang perlu dijaga perasaannya agar tidak membuatnya kecewa. Maka dari itu, alih-alih menjadikan pacar sebagai beban, jadikan dia pemicumu untuk lebih rajin bimbingan ke dosen dan lebih tepat waktu menyelesaikan deadline yang kamu buat sendiri.
Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin kamu bisa mengerjakan skripsi dalam waktu hanya 1 semester. Bukan hanya orangtua yang nantinya bangga, tapi juga pacar kamu.
7. Kamu gak bisa menuai buah manis sebelum benar-benar berjuang, kuatkan mental hadapi dosen pembimbing dan kemalasanmu sendiri
Unsplash/Kinga CichewiczApa yang kamu dapat akan selalu diperoleh dari apa yang kamu tanam, tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Gali apa yang sebenarnya jadi masalah kamu dalam menyelesaikan skripsi, lalu pelan-pelanlah dalam membereskannya satu persatu.
Rilekskan diri namun jangan mudah menyerah apalagi terlena dengan zona nyamanmu sendiri. Kamu selalu punya banyak cara buat bisa naik tingkat, salah satunya adalah kemauan dalam menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Semoga beberapa pengingat ini bisa memicumu untuk lebih rajin bimbingan, menyelesaikan perbab dengan penuh komitmen, melewati sidang, dan menuntaskan revisi.
Baca Juga: Biar Cepat Lulus, Gunakan 10 Tips Ini Saat Mengerjakan Skripsi
Berita Terkini Lainnya
