5 Pelajaran Hidup Film Ghost Writer yang Bikin Kamu Lebih Bijak

Horor yang segar dan rasa bercampur

Film Ghost Writer yang rilis 4 Juni 2019 lalu sudah ramai dilihat. Bahkan seminggu semenjak penanyangan perdana, sudah lebih dari 500.000 penonton yang ketawa dan nangis gara-gara film ini. Cukup unik memang dan beda dari film horor pada umumnya.

Film bergenre horor namun diselingi komedi ala komika ini, hampir anggota produksinya dari komika. Dari produser ada Ernest Prakarsa, sutradara Bene Dion, pemainnya ada Ge Pamungkas, Muhakfy Acho, Arie Kriting ditambah lagi tokoh utama yang diperankan oleh Tatjana Saphira. Sangat menarik. Dan tak lupa peran pendukung seperti Deva Mahendra serta Endy Arfian.

Dari film Ghost Writer yang bergenre horor komedi ini, ada 5 pelajaran hidup yang bisa diambil.

1. Penulis idealisnya akan hilang dan kreatifitas dibatasi oleh penerbit

5 Pelajaran Hidup Film Ghost Writer yang Bikin Kamu Lebih BijakInstagram.com/ghost.writer.movie

Dalam film Ghost Writer, Naya (diperankan oleh Tatjana Saphira), menulis novel tentang kehidupan Galih (diperankan Ge Pamungkas) yang sudah menjadi hantu. Galih ini adalah hantu yang bertempat tinggal dikontrakkan yang Naya tempati. Jadi Galih mempunyai syarat, agar novel yang ditulis Naya tidak dramatisasi berlebihan.

Naya awalnya menyetujui itu, namun dengan tuntutan dari penerbit yang menyuruh Naya agar menceritakan peran ‘ibu’ dalam novelnya dibuat lebih sadis.

Sebagai penonton yang juga penulis pemula pasti akan was was jika melihat adegan penerbit yang membatasi kreatifitas si penulis atau menghilangkan idealis penulis hanya untuk keuntungan penerbit.

2. Kecemburuan sosial dalam keluarga.

5 Pelajaran Hidup Film Ghost Writer yang Bikin Kamu Lebih BijakInstagram.com/ghost.writer.movie

Konflik yang melatar belakangi Galih untuk mati bunuh diri karena cemburu dengan adiknya Bening (Diperankan oleh Asmara Abigail) yang lebih diperhatikan orang tuanya dan sering dianggap anak pembawa sial.

Memang jika dalam keluarga mempunyai beberapa saudara, janganlah orang tua memberikan kasih sayang berlebihan kepada salah satu anak. Harus bersikap adil, meskipun kemampuan yang dimiliki setiap anak tidak sama. Sebagai orang tua harus mengerti anaknya, dan selalu memotivasi.

3. Pentingnya peran keluarga

dm-player
5 Pelajaran Hidup Film Ghost Writer yang Bikin Kamu Lebih BijakInstagram.com/ghost.writer.movie

Dalam film Ghost Writer menyajikan konflik keluarga yang sangat epic. Galih yang sempat menyutujui terbitnya novel Naya, diperingatkan oleh Bening. Jika novel tersebut, membawa kenangan lama dalam masa lalu orang tua Galih dan Bening. Bening juga mengaku sangat menyayangi Galih, meskipun dia sudah menjadi hantu. Ketika Galih masih hidup, Bening berusaha melindungi meskipun sia sia.

Dalam film Ghost Writer peran Bening sangat penting selain untuk menakuti Naya dan adiknya. Konflik yang dibuat Galih dan Bening hingga menciptakan romantisme dua saudara dalam adik-kakak, membuat penonton harus mengikutinya karena saudara yang kita miliki pasti peduli dengan kita, apapun keadaanya.

Baca Juga: 9 Fakta Asmara Abigail, Pemeran Hantu Bening di Film Ghost Writter

4. Mendahulukan hal penting daripada yang menarik

5 Pelajaran Hidup Film Ghost Writer yang Bikin Kamu Lebih BijakInstagram.com/ghost.writer.movie

Naya sebagai penulis yang lagi membutuhkan penghasilan lebih dari novelnya tersebut untuk kebutuhan adiknya, dia hampir saja menerbitkan novel yang mengancam hidupnya. Padahal penerbitnya menyuruh dia untuk merevisi dan diterbitkan karena ceritanya yang menarik dan dramatis.

Naya terpaksa untuk merevisi naskah novel tersebut, hanya untuk disetujui penerbit. Tapi dampak yang diterimanya setelah merevisi dan hampir menerbitkan novelnya, justru membuat hidupnya tidak nyaman berada di rumah. Dengan bantuan Galih, si Naya bisa membujuk penerbitnya untuk membatalkan novel tersebut untuk terbit.

5. Bersikap mandiri bagus, tapi juga tidak harus gengsi

5 Pelajaran Hidup Film Ghost Writer yang Bikin Kamu Lebih BijakInstagram.com/ghost.writer.movie

Dalam film ini Naya cukup bersikap mandiri. Dengan menyewa rumah dan menyekolahkan adiknya dengan uang hasil dia jadi penulis. Namun dia juga gengsi, tidak mau merepotkan orang lain, pacarnya saja ditolak membantu keuangan Naya, karena sikap gengsi Naya sendiri.

Nah dalam kehidupan, untuk bersikap mandiri sangat dianjurkan. Bahkan dampak hidup mandiri, baik bagi masa depan kita. Tapi gak juga menolak pemberian orang lain saat mendesak, itu gengsi. Kalau mendahulukan gengsi bisa saja kurang beruntung.

Film yang satu ini selain bedadan konsepnya yang segar. Terdapat nilai-nilai yang dapat kita ambil. Lebih bagus lagi jika kalian melihat contohnya langsung dengan menonton filmnya. Penasaran kan filmnya seperti apa? Mumpung masih di bioskop, ayo buruan nonton!

Baca Juga: Ghost Writer: Film Indonesia Unik yang Menggabungkan Horor dan Komedi

Fajar Rahmad Ali Wardana Photo Writer Fajar Rahmad Ali Wardana

saya penulis yang suka ngupil sambil nulis, membaca, nonton film dan hidup lagi. Tabuik !!!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya