Ini Kesalahpahamahan tentang Waktu Imsak

Saat Imsak, masih boleh makan gak ya?

Sebagian orang masih salah memahami tentang waktu imsak. Imsak secara bahasa artinya adalah menahan. Secara istilah, imsak bermakna menahan diri dari apa yang membatalkan puasa. Hal ini berbeda dengan shaum atau puasa. Shaum atau puasa adalah menahan diri dari apa yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Waktu imsak menuju waktu subuh kira-kira sekitar 5-10 menit.

Sebagian orang memahami bahwa saat masuk waktu imsak tidak boleh lagi makan dan minum lagi, karena menganggap telah mulainya waktu puasa. Namun, pemahaman itu adalah salah. Sebenarnya Imsak adalah pemberitahuan dan persiapan bahwa sebentar lagi akan masuk waktu subuh.  Imsak itu menahan, tapi maksud imsak disini adalah langkah-langkah persiapan, bukan langsung lampu merah untuk tidak boleh makan. Hal ini mencegah kita untuk melakukan hal yang dapat membatalkan puasa. 

Baca juga: Tidur Lagi Usai Sahur? Kenali Bahayanya

Imsak bukanlah awal waktu berpuasa. Awal waktu berpuasa adalah tepat waktu subuh, yaitu ketika tepat adzan subuh. Bahwasanya patokan akhir imsak adalah kumandang adzan subuh, ketika sudah di lafazkan lafaz "Allah" oleh Muadzin pada kalimat "Allahu Akbar".  Maka bagi siapa saja yang di mulutnya masih ada sisa makanan jangan sampai mengunyah dan menelannya, sehingga tidak menghilangkan atau membatalkan puasa kita. Karena sebagian dari kita mengira bahwa waktu terakhir adalah sampai selesainya kumandang adzan subuh, dan ini merupakan pemahaman yang salah. Maka perhatikan dan berhati-hatilah. 

dm-player

Dalam Hadist diriwayatkan:

Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaid bin Isma’il dari Abu Usamah dari ‘Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibu ‘Umar dan Al Qasim bin Muhammad dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha bahwa Bilal biasa melakukan adzan (pertama) di malam hari, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: Makan dan minumlah kalian hingga Ibnu Ummu Maktum melakukan adzan, karena dia tidak melakukan adzan kecuali sudah terbit fajar. [Shahih Bukhari no.1785]

Jadi, pada zaman rasulullah ada dua adzan yaitu adzan Bilal untuk membangunkan agar shalat tahajud dan sahur, serta yang kedua adzan ummi maktum yaitu untuk shalat subuh. Rasul biasa bersahur setelah Bilal adzan dan berhenti kira-kira sepuluh menit sebelum ibnu Ummi Maktum adzan. Lalu beliau shalat sunnah dua raka’at sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik. Tetapi selama fajar shadiq (tanda waktu shubuh) belum terbit, maka masih dibolehkan untuk makan dan minum seperti dijelaskan dalam hadist di atas.

Selamat berpuasa, semoga selalu lancar ya.

Baca juga: 11 Makanan & Minuman yang Kudu Dihindari Saat Sahur & Berbuka

Farhana Photo Writer Farhana

No one can write your story. So write it yourself

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya