Nila Tanzil, Travel Blogger yang Bangun Taman Bacaan Pelangi di Indonesia Timur

Nila Tanzil, seorang wanita lulusan S2 di Belanda, yang mendedikasikan hidupnya untuk menyejahterakan rakyat di daerah timur. Dia rela melepaskan jabatannya sebagai kepala komunikasi di suatu perusahaan swasta di Jakarta. Awalnya, Nila hanya mengikuti passionnya sejak remaja, yaitu travelling. Bahkan, ia menghabiskan waktu 1 tahun tinggal di Pulau Komodo hanya untuk bermain di pantai dan menyelam.

1. Taman Bacaan Pelangi berawal dari kegemarannya berinteraksi dengan warga lokal

Kuliah S2 di Belanda tidak membuatnya melupakan darimana ia berasal. Ialah wanita yang berhasil membawa 2000 buku dari Jakarta menuju daerah Timur Indonesia. Ia menyebut perpustakaannya sebagai "taman bacaan pelangi". Hingga kini, sudah lebih dari 50 perpustakaan di Indonesia timur yang merasakan dampaknya.

Taman Bacaan Pelangi yang didirikan menggunakan uang pribadi bermula ketika ia tinggal di Pulau Komodo. Ia senang berinteraksi dengan warga lokal dan melihat banyak siswa sekolah yang berjalan menyusuri pantai dengan membawa sebuah buku dan pensil yang ditaruh di dalam kantong plastik. Para siswa harus berjalan 2 jam ke sekolah dan bahkan ada yang harus mendaki gunung untuk sampai ke sekolah.

2. Nila Tanzil sendiri merupakan seorang travel blogger dan konsultan travelling

Taman bacaan pelangi yang dibuat olehnya pun berkembang. Banyak investor dan donatur yang membantu perkembangan peprustakaan tersebut. Semuanya tersebar mulai dari daerah Flores hingga Papua. Keinginan terbesarnya pun akhirnya tercapai.

Nila Tanzil sudah pernah travelling lebih dari 28 negara. Semua pengalamannya dari travelling sampai taman bacaan pelangi ia tumpahkan dalam sebuah tulisan di blog pribadinya, Nilatanzil.com.