Hindari Toxic Positivity, Lakukan 5 Hal Ini Saat Seseorang Bersedih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika ada seseorang yang sedang bersedih, gak jarang kita mendengar berbagai macam seruan penyemangat dengan label empati yang dimaksudkan untuk sekadar menenangkan hati. Namun, nyatanya gak semua kata-kata penyemangat mampu bekerja untuk menghilangkan rasa sedih.
Memaksakan seseorang untuk tetap berpositif ria di tengah kesedihan yang dirasakannya sebenarnya bukanlah empati, melainkan toxic positivity. Bukannya memperbaiki suasana hati, menyebarkan toxic positivity justru akan semakin memperkeruh situasi.
Supaya gak salah dalam mengekspresikan rasa empati, coba lakukan lima hal ini untuk menghindari toxic positivity.
1. Daripada memburu seseorang untuk selalu bersemangat, berilah kesempatan padanya untuk bersedih sejenak
"Nangis nggak akan bikin masalahmu selesai. Ayo semangat!"
Kalimat semacam ini sering kali diucapkan saat ada seseorang yang mengekspresikan rasa sedihnya dengan menangis. Sebenarnya, gak perlu diberi tahu pun, seseorang itu mungkin sudah tahu bahwa menangis gak akan menyelesaikan masalah yang tengah dihadapinya.
Kamu harus mengerti bahwa menangis adalah cara seseorang untuk meluapkan emosi sedih yang dirasakannya. Jangan mencoba memburu seseorang untuk terus bersemangat dan berilah ruang untuknya merasakan sedih sejenak.
Selama gak berlarut-larut, bersedih bisa membuat hati terasa lebih lega.
2. Gak melulu perlu solusi, kadang yang dibutuhkan hanyalah dimengerti
Dalam menghadapi orang yang sedang bersedih, sering kali kita terlalu banyak menasihati dan mencoba untuk bisa memberi solusi sebagai bentuk rasa peduli.
Namun, yang perlu dipahami adalah bahwa gak selamanya mereka membutuhkan hal itu. Baiknya, kamu cukup menunjukkan kepedulianmu dengan selalu ada di sisinya dan sebisa mungkin mencoba untuk mengerti keadaannya.
Baca Juga: 6 Cara Hapus Kebiasaan Bersedih yang Berlarut-Larut
Editor’s picks
3. Dengarkan setiap permasalahannya dengan baik dan jangan sekali-kali menghakimi
Saat seseorang memilih untuk menceritakan alasan di balik rasa sedihnya padamu, dengarkanlah ia dengan baik. Meski menurutmu permasalahan yang dihadapinya hanyalah hal sepele, jangan sekali-kali mencoba untuk menghakimi.
Kamu harus paham bahwa rasa sakit itu relatif. Apa yang menurutmu biasa saja belum tentu juga dirasakan demikian oleh orang lain.
4. Cobalah untuk memahami situasi dan memaklumi perasaan sedihnya
Daripada menyuruh seseorang untuk terus bersemangat dan gak boleh bersedih, kamu bisa memberikan empati dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat seperti: "Aku paham perasaanmu. Gak apa-apa, kecewa itu wajar kok." atau "Kamu pasti sedih banget, ya. Menangis saja supaya lega."
Sebab, beberapa orang justru akan merasa lebih baik kalau kamu bisa memahami situasi dan memaklumi rasa sedihnya.
5. Jangan menekannya untuk selalu bersikap positif
Kamu harus tahu bahwa gak semua orang bisa berlagak kuat dalam menghadapi sebuah permasalahan. Beberapa dari mereka justru gak bisa menahan perasaan negatifnya dan memerlukan ruang untuk meluapkannya.
Jika kamu memaksakan seseorang untuk terus bersikap positif di tengah sedih yang dirasakannya, kamu justru akan membuat seseorang itu tersiksa karena harus menutup-nutupi perasaannya.
Jangan sampai, niatmu untuk mengekspresikan rasa empati malah jadi salah arti.
Baca Juga: 6 Perilaku Ini Bisa Jadi Indikasi Temanmu Mengalami Mental Disorder
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.