Melupakan Kebaikan Sendiri Itu Penting Lho, Ini 5 Alasannya!

Langkah terakhir setelah berbuat baik adalah melupakannya

Mengingat kebaikan orang lain merupakan hal yang sudah seharusnya kita lakukan, betul? Tapi, apa jadinya kalau kita mengingat-ingat kebaikan kita sendiri? Nah, jawabannya tergantung pada pribadi masing-masing, dari sudut pandang manakah kamu menilai.

Tapi, setidaknya kamu harus tahu nih apa saja hal-hal penting yang menjadi alasan kenapa kamu sebaiknya melupakan kebaikan sendiri. Penasaran? Yuk, kita simak!

1. Terkadang, mungkin tanpa disadari kamu menggunakan kebaikanmu untuk 'menodong' orang lain

Melupakan Kebaikan Sendiri Itu Penting Lho, Ini 5 Alasannya!pexels.com/Moose Photos

Pernahkah kamu menggunakan kebaikanmu untuk 'menodong' orang lain agar melakukan apa yang kamu inginkan? Semoga tidak ya, 'menodong' di sini maksudnya adalah kamu mengungkit-ungkit kebaikan yang sudah kamu lakukan di depan orang tersebut dengan tujuan agar orang yang pernah bantu merasa tidak nyaman dan mau melakukan apa yang kamu inginkan.

Mungkin, tanpa disadari kamu pernah melakukannya. Kalau benar-benar begitu, kebaikan yang kamu lakukan malah terlihat tidak tulus dan ikhlas sama sekali lho. Jadi, melupakan kebaikan itu penting untuk menjaga keihklasan dan ketulusan hati. Setuju?

2. Melatihmu agar lebih mampu melihat kebaikan orang lain

Melupakan Kebaikan Sendiri Itu Penting Lho, Ini 5 Alasannya!unsplash.com/Laurenz Kleinheider

Biasanya nih, orang lebih mudah mengingat kebaikannya sendiri daripada kebaikan orang lain, betul? Well, bagaimana kalau 'kebiasaan' tersebut kita balik? Artinya, jadilah pribadi yang selalu mengingat kebaikan orang lain dulu sebelum mengingat kebaikan sendiri.

Mungkin awalnya sulit, tapi semakin kamu berlatih untuk tidak mengingat-ingat kebaikan sendiri maka lama kelamaan mungkin saja kebaikan orang lainlah yang akan muncul di ingatanmu.

Baca Juga: 5 Alasan Logis Kenapa Kamu Harus Berhenti Berbuat Baik, Lho Kenapa?

3. Agar lebih mampu melenyapkan rasa pamrih atau tidak ikhlas ketika berbuat baik

dm-player
Melupakan Kebaikan Sendiri Itu Penting Lho, Ini 5 Alasannya!pexels.com/rawpixel.com

Kamu tentu sering mendengar bahwa 'kebaikan sebaiknya dilakukan dengan ikhlas dan tanpa pamrih', iya kan? Tapi, tetap saja hal itu tidak segampang yang kita kira bukan?

Nah, salah satu cara yang bisa kita lakukan agar lebih mampu melenyapkan rasa pamrih atau tidak ikhlas dari kebaikan yang sudah kita lakukan adalah dengan melupakannya. Dengan begitu, mudah-mudahan setiap kebaikan yang kita lakukan memang benar-benar tulus ya!

4. Menghindarkan diri dari perasaan menyesal setelah berbuat baik

Melupakan Kebaikan Sendiri Itu Penting Lho, Ini 5 Alasannya!pexels.com/Clem Onojeghuo

Pernah gak sih kamu merasa menyesal setelah berbuat baik? Hmm, kalau pernah maka itu artinya kamu belum tulus atau ikhlas nih dalam berbuat baik. Bahkan, mungkin saja pada awalnya kamu ikhlas berbuat baik tapi lama kelamaan kamu malah menyesali kebaikan yang sudah kamu lakukan.

Penyebabnya bermacam-macam, tapi mungkin saja hal itu terjadi karena kamu masih suka mengingat-ingat kebaikanmu terhadap orang lain. Jadi, ada baiknya kan melupakan kebaikan sendiri?

5. Mengikis kesombongan yang mungkin terjadi setelah berbuat baik

Melupakan Kebaikan Sendiri Itu Penting Lho, Ini 5 Alasannya!pexels.com/Moose Photos

Jangan salah, kesombongan juga berpotensi timbul saat seseorang melakukan kebaikan lho. Sombong, bukan hanya soal harta atau kekayaan saja, ya bahkan saat melakukan tindakan yang terpuji sekalipun kesombongan bisa muncul. Jadi, supaya bisa mengikis sifat sombong ini maka alangkah baiknya, nih kamu melupakan kebaikan yang pernah kamu lakukan terhadap orang lain.

Jadi, mengingat-ingat kebaikan sendiri rasanya memang kurang bermanfaat ya? Bagaimana menurutmu? Silakan share pendapatmu di kolom komentar, ya!

Baca Juga: 5 Cara Alternatif Saat Belum Mampu Membalas Kebaikan Orang Lain

Frederick K Photo Verified Writer Frederick K

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya