5 Stigma Masyarakat tentang Pria Minang yang Sebenarnya Hanya Mitos!

Yuk ketahui fakta-faktanya #LokalIDN

Minangkabau merupakan suku yang cukup terkenal di Indonesia. Kehadiran suku Minang di berbagai penjuru tanah air ini sebenarnya menghadirkan cukup banyak pandangan. Masyarakat memiliki pandangan negatif maupun positif tentang suku tersebut, khususnya bagi kaum pria.

Kali ini kita akan membahas tentang anggapan miring tentang pria Minang yang secara sadar atau tidak, anggapan tersebut merugikan salah satu pihak. Inilah lima mitos pria Minang yang cukup populer dan dilansir dari beberapa sumber.

1. Pria Minang tidak memperoleh warisan dari orangtuanya

5 Stigma Masyarakat tentang Pria Minang yang Sebenarnya Hanya Mitos!unsplash.com/Sharon McCutcheon

Banyak yang mengatakan bahwa pria Minang tidak akan memperoleh warisan dari orang tuanya. Faktanya seorang pria Minang hanya tidak memperoleh pusako tinggi milik "anduang puyang" atau nenek moyangnya saja. Pusako tersebut hanya diberikan secara turun-menurun kepada anak perempuan. 

Wanita Minang yang memperoleh pusako tinggi harus menjaganya dengan baik, dan sangat tidak diperbolehkan untuk dijual. Sedangkan pria Minang secara adat tetap akan memperoleh warisan yang dimiliki orangtuanya, jika ada.

2. Pria Minang "dibeli" oleh pnihak wanita saat akan menikah

5 Stigma Masyarakat tentang Pria Minang yang Sebenarnya Hanya Mitos!instagram.com/okintph

Banyak stigma negatif masyarakat yang mengatakan kalau pria Minang "gak modal". Mereka beranggapan bahwa saat akan menikah semua pria Minang dibeli atau istilahnya "dijapuik" oleh wanita Minang.

Nah hal ini yang paling ramai sampai kadang membuat orangtua melarang anaknya menikah dengan pria Minang karena mitos yang satu ini. Berdasarkan rumor yang beredar, untuk menikah dengan pria Minang maka harus membeli dengan harga yang cukup mahal bahkan sampai ratusan juta, lho!

Faktanya adat seperti ini hanya berlaku bagi masyarakat Minang di daerah Pariaman. Namun, adat tersebut hanya bisa berlangsung jika calon mempelai perempuannya juga orang Pariaman.

Baca Juga: 7 Artis Cewek yang Jatuh ke Pelukan Cowok Minang, Jadi Panutan!

dm-player

3. Cerewet 

5 Stigma Masyarakat tentang Pria Minang yang Sebenarnya Hanya Mitos!instagram.com/okintph

Banyak pendapat di masyarakat bahwa pria Minang identik dengan cerewet atau judes. Sifat seperti ini sebenarnya alamiah milik semua orang dan bukan milik orang Minang saja.

Faktanya, sebagian besar watak orang Sumatera adalah keras dan tegas, tidak suka bertele-tele, dan to the point. Itulah yang menjadi prinsip yang dipegang banyak orang Minang pria ataupun wanita yang membuat mereka terkesan "cerewet".

4. Pilih-pilih makanan

5 Stigma Masyarakat tentang Pria Minang yang Sebenarnya Hanya Mitos!instagram.com/okintph

Jika dibandingkan dengan pria pada suku-suku lain, pria Minang terkenal "cerewet" perihal makanan yang mereka makan. 

Mayoritas pria Minang tidak menyukai nasi yang terlalu banyak air atau lembek. Mereka juga tidak suka jika nasi yang dimakan terlalu keras. Kebanyakan dari mereka lebih menyukai nasi berjenis pera dibandingkan nasi pulen. Dan mereka juga tidak bisa makan tanpa sambal lado. Namun itu hanya sebagian besar saja, dan tidak bisa dipukul rata. Karena faktanya setiap individu memiliki selera yang berbeda.

5. Memiliki gelar bagindo setelah menikah

5 Stigma Masyarakat tentang Pria Minang yang Sebenarnya Hanya Mitos!instagram.com/abellyc

Pria Minang yang telah menikah akan dianggap dewasa, mereka akan memperoleh gelar di depan namanya sebagai simbol kehormatan. Gelarnya pun beragam, dan tidak hanya Bagindo. Ada 2 jenis gelar lagi yaitu, Sutan dan Sidi. Gelar tersebut diturunkan oleh sang ayah, jika sang ayah memiliki gelar Bagindo, maka anak laki-lakinya juga bergelar Bagindo. Begitupun seterusnya.

Itulah lima stigma terkait pria Minang yang sebenarnya hanya mitos. Nomor berapa yang baru kamu tahu?

Baca Juga: 7 Keunikan Adat Minang yang Jarang Diketahui Orang, Bikin Kagum!

Hani Fatinisa Photo Writer Hani Fatinisa

Culture enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya