5 Fakta Humblebrag, Sikap Merendah untuk Meroket

Diam-diam, sikapnya ternyata untuk pamer semata!

"Nilaiku cuma sedikit, kok, cuma dapat sembilan puluh." Pernah dengar teman berkata demikian di hadapanmu yang memperoleh nilai pelajaran lebih rendah? Bisa diindikasikan, itu adalah humblebrag.

Sikap humblebrag adalah ketika seseorang sebenarnya bermaksud menyombong dan memamerkan sesuatu, namun dibalut dengan kata-kata yang terkesan merendah atau mengeluh. Entah itu prestasi, pengalaman, kekayaan, atau apapun.

Menurut penelitian Harvard Business School, perbandingan antara humblebrag dengan pura-pura merendah lebih tinggi dibandingkan dengan pura-pura mengeluh. Fenomena ini dapat kamu temukan baik dalam percakapan langsung ataupun di sosial media. Sebagai bentuk perilaku negatif, sikap ini sebaiknya dihindari. Mengapa demikian? Yuk simak fakta humblebrag dalam ulasan berikut.

1. Sikap merendah atau keluhan yang diucapkan terdengar tidak tulus

5 Fakta Humblebrag, Sikap Merendah untuk MeroketIlustrasi berbohong (pixabay.com/Roland Schwerdhöfer)

Manusia sejatinya dapat membedakan antara sikap yang tulus atau dibuat-buat. Orang lain dapat merasakan apakah pernyataan yang dikatakan mengandung unsur pamer atau pernyataan keluhan atau merendah dari hati. Atau, cukup dengan mencocokkannya dengan kenyataan umum, kamu pun bisa tahu maksudnya.

Alih-alih menjadi empati, humblebrag akan meninggalkan sensi kesal pada orang yang mendengarnya. Baik itu dibalut dengan keluhan atau pernyataan merendah. Dan lebih buruknya, akan membuat orang menjadi tidak percaya. Sebab kesannya orang merasa sedang ditipu.

2. Upaya untuk mendapatkan respek atau pujian

5 Fakta Humblebrag, Sikap Merendah untuk MeroketIlustrasi memuji (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap orang pastinya ingin mempunyai kesan yang baik di mata orang lain. Dan demi mendapatkan citra yang baik inilah sebagian mereka melakukan humblebrag. Strategi ini diambil karena lingkungan sosial tidak mengajarkan presentasi diri secara terang-terangan. Keinginan untuk mendapat pujian dan respek dari orang lain sangat manusiawi. Namun pamer berkesan negatif sehingga orang akan memilih untuk menutupi intensi tersebut. 

3. Meskipun terkesan rendah hati, humblebrag dibenci orang lain

dm-player
5 Fakta Humblebrag, Sikap Merendah untuk MeroketIlustrasi orang kesal (pexels.com/Liza Summer)

Ketidaktulusan dalam sikap humblebrag menjadikan seseorang mungkin diam-diam menyimpan kebencian. Reaksi dan tingkat kebencian orang lain terhadap humblebrag dapat berbeda-beda. Dilansir Psychology Today, tingkat ketidaksukaan atau kebencian tergantung dari konteks kehidupan yang dialami si pendengar atau lawan bicara. 

Pamer terselubung tentang badan ideal di depan lawan bicara yang sedang mati-matian diet akan lebih menyakitkan. Dibandingkan pamer terselubung denga lawan bicara yang tidak mempunyai masalah kegemukan. Sayangnya di media sosial, kamu tidak bisa memilih siapa lawan bicaramu, sehingga lebih berhati-hati agar tidak memancing timbulnya para haters.

4. Humblebrag tidak lebih efektif dari pamer secara terbuka

5 Fakta Humblebrag, Sikap Merendah untuk MeroketIlustrasi laki-laki kesal (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Dalam berhubungan sosial, manusia lebih terkesan dengan ketulusan. Meskipun sikap pamer dianggap negatif, namun jika dilakukan terang-terangan orang lebih bisa memaklumi. Dan, tentu bisa mengambil sikap secara terbuka pula. Sebaliknya, humblebrag akan menimbulkan kebingungan untuk merespon. Kamu sedang dipameri sesuatu, tetapi orang di depanmu sedang mengeluh. Pastinya kamu hanya bisa membatin dalam hati.

Menurut hasil penelitian, pelaku humblebrag cenderung akan gagal mendapatkan citra baik yang diinginkannya. Strategi ini dianggap kurang efektif, karena sebaliknya orang lain akan merasa tertipu. Sebaliknya orang yang pamer secara terbuka lebih disukai dan mendapat respek.

5. Faktanya, humblebrag cukup umum dilakukan

5 Fakta Humblebrag, Sikap Merendah untuk MeroketIlustrasi pencitraan (pexels.com/SHVETS production)

Humblebrag memang kurang efektif untuk menarik empati dan respek dari orang lain. Namun demikian, faktanya kitapun melakukan perilaku ini di berbagai lini kehidupan. Bahkan mungkin pikiran sadar kita tidak mengetahuinya terutama untuk humblebrag dalam level yang ringan dengan konteks sehari-hari. Maka dari itu, penting untuk selalu mengontrol apa yang kita katakan. 

Humblebrag dapat dikurangi dengan lebih berempati dengan orang lain. Bahwa usaha dan kesulitan setiap orang pastinya berbeda-beda. Selain itu, citra diri yang baik dapat diperoleh dengan karya nyata tanpa berpura-pura. Rendah hati seharusnya memang dilakukan dengan tulus agar mempunyai makna. 

Demikian tadi fakta tentang humblebrag yang semoga dapat membuatmu semakin memahami dirimu sendiri. Memilih sikap yang tulus, memang lebih berdampak dibandingkan denganan berpura-pura. Kira-kira seberapa sering, sih, kamu melakukan humblebrag

Hanifah Nd Photo Verified Writer Hanifah Nd

In the journey of finding Y

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya