5 Penyebab Netizen Lebih Suka Menghujat di Media Sosial

Ayo ciptakan lingkungan daring yang sehat dan damai

Fenomena perilaku netizen atau warga dunia maya yang cenderung lebih suka menghujat, sudah menjadi topik yang sering diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menjadi perhatian karena dapat berdampak negatif pada lingkungan daring serta psikologi individu yang menjadi sasaran hujatan.

Ada beberapa penyebab yang menjadi pemicu kenapa perilaku tidak baik ini bisa terjadi, mulai dari budaya kritik yang berlebihan sampai kurangnya pengetahuan etika bermedia sosial. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah ini, semoga kita bisa membatu merangsang perubahan positif di dunia maya.

1. Kultur kritik berlebihan

5 Penyebab Netizen Lebih Suka Menghujat di Media SosialSmartphone dan sosmed twitter (unsplash.com/Claudio Schwarz)

Satu dari sekian banyak penyebab utama netizen lebih suka menghujat adalah budaya kritik berlebihan yang telah tumbuh di dalam masyarakat. Kritik adalah hal yang seharusnya membangun, memberikan pendapat yang konstruktif untuk perbaikan. Namun sayangnya, seringkali kritik ini berubah menjadi hujatan yang bernada negatif dan merendahkan.

Banyak netizen merasa bahwa dengan mengkritik keras, akan dapat menunjukkan superioritas intelektual mereka, sehingga terciptalah lingkungan yang tidak sehat di dunia maya. Perilaku seperti ini lebih baik dihindari karena selain kurang bermanfaat, mengkritik secara berlebihan tidak akan menyelesaikan suatu masalah.

2. Menggunakan akun palsu

5 Penyebab Netizen Lebih Suka Menghujat di Media SosialMedia sosial (pexels.com/Geri Tech)

Anonimitas di dunia maya menjadi salah satu faktor pendorong perilaku menghujat. Banyak netizen merasa dapat bersembunyi di balik layar komputer atau ponsel mereka, sehingga mereka merasa lebih leluasa untuk menghujat tanpa rasa takut akan konsekuensi nyata dari kata-kata mereka.

Beberapa orang yang menggunakan akun palsu akan merasa aman untuk menghujat karena data yang dibuat untuk membuat akun media sosial bisa dipalsukan. Namun, perilaku seperti ini sebenarnya tetap berbahaya karena di era digital yang semakin maju, segala sesuatu yang bersifat online bisa dilacak. Jadi, gunakanlah media sosial dengan bijak dan sebarkanlah budaya positif dalam berkomunikasi.

3. Sensasi dan viralitas

5 Penyebab Netizen Lebih Suka Menghujat di Media SosialOrang membuka instagram (pexels.com/Los Muertos Crew)
dm-player

Kebanyakan netizen sangat tertarik pada berita atau konten yang kontroversial atau sensasional. Mereka lebih cenderung memberikan perhatian lebih kepada konten yang mengundang perdebatan dan hujatan, karena hal tersebut cenderung lebih terkenal dan mendapatkan lebih banyak perhatian.

Sebagai hasilnya, perilaku menghujat menjadi sebuah alat untuk mencapai tujuan viralitas, tanpa memedulikan dampak negatifnya. Jika kamu adalah seorang pembuat konten media sosial, alangkah baiknya untuk memikirkan terlebih dahulu konsep konten yang akan dibuat dan dampak apa yang akan terjadi setelah kamu mengunggah konten tersebut di internet.

Baca Juga: 5 Manfaat Gabung ke Komunitas Pencinta Buku di Media Sosial

4. Terbiasa dengan perilaku serupa

5 Penyebab Netizen Lebih Suka Menghujat di Media SosialSeorang pria sedang menggunakan laptop (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Netizen sering kali melihat dan merasakan perilaku menghujat di sekitar mereka. Mungkin teman-teman mereka, selebritas, atau bahkan tokoh-tokoh publik seringkali terlibat dalam berbagai skandal dan konflik di media sosial.

Hal ini membuat perilaku menghujat terlihat seperti hal yang lumrah dan diterima secara sosial. Seseorang yang baru masuk ke dunia online akan lebih mudah terpengaruh oleh norma sosial yang buruk ini. Untuk mengindarinya, pilihlah dengan bijak konten seperti yang akan kamu lihat, hindari menonton konten-konten yang kurang bermoral karena bisa berpotensi mendoktrin seseorang untuk melakukan hal-hal yang negatif.

5. Kurangnya pengetahuan akan dampak negatif dari menghujat

5 Penyebab Netizen Lebih Suka Menghujat di Media SosialTangan memegang ponsel (unsplash.com/ Paul Hanaoka)

Kurangnya pendidikan digital yang memadai juga menjadi faktor penyebab perilaku menghujat yang meningkat. Banyak netizen tidak memahami secara mendalam etika berinternet, bagaimana berkomunikasi secara sehat di dunia maya, atau bahkan cara mengatasi dan menangani konflik online. Pendidikan digital yang kurang dapat membuat mereka kurang peka terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh perilaku mereka.

Perilaku menghujat secara berlebihan di dunia maya tentu memiliki dampak negatif yang serius. Hal ini tidak hanya merusak citra individu yang menjadi sasaran hujatan, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan mental mereka.

Dalam rangka menciptakan lingkungan online yang lebih positif dan sehat, kita harus lebih memahami penyebab-penyebab perilaku ini dan mencoba mengatasi masalah ini dengan pendekatan yang lebih bijak dan dan tepat. Dengan meningkatkan pendidikan digital, mendorong budaya kritik yang lebih positif, dan memahami dampak negatif dari menghujat, kita dapat membantu mengubah perilaku netizen menjadi lebih positif dan mendukung.

Baca Juga: 7 Hal yang Membuat Seseorang Berat Istirahat dari Media Sosial

Rivai Photo Verified Writer Rivai

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya