Percayalah Pada Passionmu, Sekalipun Banyak yang Meragukannya

[Millennial of The Month] Alys, Top 10 Community Writer

Telah setahun menjadi wadah berkarya bagi millennials yang gemar menulis, IDN Times Community tak henti memberikan apresiasi kepada para penulis. Nah, pada Millennial of the Month Agustus ini tim IDN Times Community akan membagikan cerita seru dari Adelia Dwitasari.

Penulis dengan nama akun Alys ini lahir di Bogor, 3 November 1998. Dara yang merupakan lulusan SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak pada 2016 lalu ini ternyata sudah gemar menulis sejak SD. Mulanya ia senang menulis puisi. Kemudian saat duduk di bangku SMP, Adel--sapaan akrabnya pun mencoba mulai menulis draft novel.

"Tapi sampai sekarang belum dilanjutin, hehehe..." candanya ketika dihubungi IDN Times Community.

Nah, sejak lulus SMK Adel belum melanjutkan kuliah karena beberapa hal. Awalnya ia sempat bingung hendak mengisi waktunya dengan kegiatan apa. Meski sempat disibukkan membantu keperluan keluarga, namun lama-lama ia bosan dan merasa perlu mengisi waktunya untuk lebih produktif. Karenanya, Adel rajin-rajin membaca artikel di internet yang pada akhirnya ia mengenal IDN Times.

1.Berawal dari membaca artikel profil Millennial of the Month perdana dari IDN Times Community, Adel mulai mencoba menulis di sini

Percayalah Pada Passionmu, Sekalipun Banyak yang MeragukannyaDok. Pribadi

Agar para penulis semakin semangat dan terinspirasi, pada November 2017 lalu tim IDN Times Community merilis cerita inspiratif penulis yang sudah banyak berkontribusi di sini. Cerita tersebut dirangkum dalam artikel Millennial of the Month setiap bulannya. Nah, Adel yang memang sangat suka membaca suatu ketika menemukan artikel ini di IDN Times.

"Waktu itu baca Millennial of the Month-nya Kak Stella. Terus aku jadi penasaran gitu untuk menulis di IDN Times Community," kisahnya kepada IDN Times.

Akhirnya di awal Desember 2017, Adel mulai membuat akun dan menulis artikel pertamanya.

2.Meski tulisannya tak kunjung di-publish editor saat awal bergabung, tapi Adel terus berusaha

Percayalah Pada Passionmu, Sekalipun Banyak yang MeragukannyaDok. Pribadi

Adel sebelumnya sudah sering membaca artikel-artikel di IDN Times, sehingga ia pun mempelajari topik apa yang sekiranya bisa lolos publish. Meski sempat tidak yakin bisa menulis karena menurutnya artikel tentang News maupun Life di IDN Times topiknya berat, tapi Adel memberanikan diri menulis topik yang sederhana.

"Dulu aku lihat ada artikel tentang quote inspiratif gitu. Akhirnya aku coba, deh nulis topik seperti itu. Tapi setelah lama kok gak dipublish juga sama editor?" Akunya.

Adel kemudian mempelajari kira-kira adakah yang salah dari artikelnya? Ternyata artikel yang dikirimnya tersebut semua gambarnya blur. Menyadari hal itu Adel segera memperbaiki tulisannya.

Adel pun sempat mencoba menulis artikel News, tapi tidak diterbitkan juga. Akhirnya, Adel coba menulis dari topik kesukaannya. Ia mengaku suka makanan sehingga ia menulis topik tersebut dengan judul 'Pecinta Sushi? Ini Dia 6 Sushi Terenak di Jakarta'. Tak disangka, artikel itu akhirnya berhasil diterbitkan.

"Kalau gak salah artikelnya berhasil terbit setelah aku kirim 4-5 kali tulisan. Jadi aku tulis apa yang aku suka aja," ungkap anak ke-2 dari 3 bersaudara ini. Dari situ ia berusaha mempelajari topik-topik apa yang sekiranya disukai editor.

Nah, dari menulis makanan, Adel juga mempelajari kategori lain sesuai dengan minatnya. Ia mulai menulis di Life tentang inspirasi dan Women seperti gaya OOTD atau tips-tips inspiratif. Sebelum mulai menulis, ia terlebih dulu mempelajari topiknya dari artikel-artikel yang ditulis oleh para penulis IDN Times.

Baca Juga: Menulis Demi Nostalgia & Cintanya Terhadap Sepak Bola Indonesia

3.Semangat belajarnya tinggi, Adel juga sempat mengikuti Coaching Program IDN Times Community

Percayalah Pada Passionmu, Sekalipun Banyak yang MeragukannyaDok. Pribadi
dm-player

Adel mengaku sering banget mantengin informasi-informasi dari IDN Times Community lewat email. Lantas suatu hari ia dapat email khusus dari editor. Isinya mengajak Adel untuk ikut Coaching Program IDN Times Community, yakni program pembimbingan menulis kreatif langsung dari editor IDN Times.

"Rasanya senang banget dapat email dan kesempatan itu. Aku sendiri juga merasa butuh pelatihan menulis. Jadi catatan editor yang panjang banget di email itu aku baca terus setiap mau nulis," katanya.

Dari program pembimbingan selama seminggu itu, Adel mendapat banyak sekali pengetahuan baru. Ia jadi lebih memahami tentang ejaan tulisan dan tak jarang diberikan rekomendasi topik tulisan. Ia dimotivasi oleh editor untuk berani mengeksplor topik-topik lain.

"Ya, aku excited banget sih bisa di-coaching. Jadi rasanya diperhatiin gitu sama editor," katanya dengan ceria.

Berkat semangat belajar serta konsistesinya menulis ini, Adel yang belum genap setahun bergabung menjadi penulis IDN Times Community sekarang sudah menempati peringkat 5 penulis paling produktif.

4.Semangat menulisnya ini ternyata berkat dukungan dari sang kekasih lho

Percayalah Pada Passionmu, Sekalipun Banyak yang MeragukannyaDok. Pribadi

Saat ditanya tentang cita-cita, Adel mengaku bermimpi menjadi penulis. Ia sangat ingin melanjutkan kuliah di jurusan sastra meski saat SMK ia tidak menggeluti jurusan yang linier. Sejak lulus SMK, Adel mencoba mengisi waktu dengan menulis--melanjutkan hobinya yang sempat terhenti beberapa waktu.

Ketika menemukan platform menulis di IDN Times, Adel sempat ragu untuk memulainya. Lingkungannya kurang mendukung dirinya untuk menggeluti bidang ini. Namun, sang kekasihlah yang mendorongnya untuk berani menulis. Dukungan tersebut yang pada akhirnya menguatkan Adel untuk terus menulis.

"Jadi aku punya pasangan yang mendukung. Dia bilang dulu itu 'Ya udah, coba aja. Kerjain apa yang kamu sukai. Kamu pasti bisa.' Nah, karena selalu didukung, aku pun jadi semangat," katanya.

Semangatnya ini tampak sekali dari target tulisan yang dibuatnya. Setiap hari Adel punya target paling tidak mengirimkan 3 artikel meski katanya sejujurnya hal itu belum selalu konsisten ia capai. Ia juga punya target penghasilan dari kerja kerasnya menulis di sini. Jika awalnya ia bisa menghasilkan Rp500 ribu setiap kali redeem, sekarang ia naikkan targetnya lebih banyak lagi.

5.Adel percaya, kalau kita mengikuti passion maka berkah-berkah lainnya akan mengikuti. Jadi, yakinlah pada hal yang kamu sukai

Percayalah Pada Passionmu, Sekalipun Banyak yang MeragukannyaDok. Pribadi

Bagi Adel, saat menulis ia jadi sering lupa waktu dan jauh lebih ikhlas dan sabar menantikan "hasil" ketimbang saat melakukan hal yang tidak disukainya. Hal ini tampak dari bagaimana Adel tak pernah menyerah mengirimkan tulisan ke IDN Times Community sampai akhirnya artikelnya berhasil terbit. Ia pun cukup bangga dirinya sudah bisa mendapatkan uang sendiri dari hal yang ia sukai.

Maka, menurutnya mengikuti passion dan kata hati itu memang perlu. Jangan ragu mengikuti passion karena semuanya akan terasa gampang dan kita gak akan merasa kebingungan mencari jalan.

"Walaupun kayaknya banyak yang mengkritik jadi terkesan gak mungkin meraih impian itu, tapi harus tetap yakin sama passion. Jangan patah semangat," tegasnya.

Khususnya buat kamu yang punya passion menulis pun jangan ragu untuk menjalaninya. Menulislah sesuai kata hati dan sesuai dengan apa yang kamu sukai. Kalaupun ingin mencoba hal baru boleh saja asalkan jangan terlalu dipaksakan. Kalau rasanya sudah tidak nyaman tak perlu memaksa harus diteruskan.

Yang terpenting adalah tetap menjadi diri sendiri. "Kita boleh aja belajar dari orang lain, tapi jangan sampai nyontek sama persis. Kita harus punya karakter sendiri," katanya.

Adel sendiri mengaku sejak aktif menulis, ia jadi banyak mendapatkan berkah. Ia jadi berani untuk berlari meraih impiannya dan segala usaha dijalaninya perlahan, tapi pasti.

Baca Juga: Menulis Bisa Jadi Gerakan Empowerment Anak Muda untuk Berkarya

IDN Times Community Photo Verified Writer IDN Times Community

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya