Jarang Terekspos, 3 Anak Muda Ini Layak Jadi Bensin Semangatmu!

#PANJATPOIN Wajah rupawannya seimbang sama prestasinya

Masa muda adalah pondasi bagi masa tua. Walaupun tidak ada jaminannya, orang-orang yang sudah sukses di masa muda, biasanya jauh lebih tenang di masa tuanya. Banyak di antara kita merasa ragu untuk melakukan sesuatu karena terlalu mempertimbangkan banyak hal dari orang-orang sekitar. Hmmm... Padahal omongan orang lain hanya sepanjang lidahnya.

Yuk, belajar dari tiga anak muda di bawah ini yang sebenarnya introvert, tapi gak menutup potensi dan bakatnya untuk berkembang.

1. Laksita Gayuhaningtyas

Jarang Terekspos, 3 Anak Muda Ini Layak Jadi Bensin Semangatmu!facebook.com/sithathatha

Akrab disapa Sita. Gadis asal bandung ini lulus dari Institut Teknologi Bandung tahun 2010 jurusan Teknik Fisika cuma 3,5 tahun! Gak cuma itu, Sita juga berhasil dapet beasiswa GSEP (Global Sustainable Energy Partnership) buat studi S2 di bidang Energi di TU Eindhoven Belanda.

Nah, Sita ini satu-satunya mahasiswa dari Indonesia yang mendapatkan beasiswa tersebut saat itu lho, guys. GSEP itu sendiri institusi milik Kanada yang memberikan beasiswa sama mahasiswa yang ingin kuliah di bidang energi terbarukan.

Nah, GSEP ini dibentuk sama perusahaan listrik dan energi milik negara-negara maju, seperti Kanada, Jerman, Amerika dan Jepang. Bahkan setelah lulus S2, Sita dapat tawaran kerja di Perusahaan milik pemerintah Belanda di bidang energi, Alliander NV.

Jadi, gadis Bandung ini turut berperan dalam penetapan peraturan sistem kelistrikan di Belanda terkait safety dalam mencegah "electrocution" Ttersengat arus listrik yang dapat berakibat kematian). Saat ini peraturan tersebut digunakan sebagai standard untuk seluruh infrastruktur sistem kelistrikan di Belanda. Wah, Das is super schön!

Sita gak cuma jago di negeri kincir angin, tapi dia juga mengabdi buat tanah airnya. Sita mendirikan sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan energi terbarukan. Yayasan ini bertujuan untuk mengenalkan dan memberikan pelajaran mengenai energi terbarukan pada siswa-siswi di daerah terpencil di Indonesia.

Tujuan jangka panjang dari program pendidikan ini adalah siswa-siswi di darah terpencil tersebut (Terutama di daerah yang belum terhubung oleh listrik dari PLN) memiliki motivasi dan ilmu yang cukup untuk membangun generator listrik berbahan bakar energi yang ramah lingkungan, seperti panel tenaga surya atau tenaga angin.

Duh, keren banget ya Si Sita ini, guys!

Kamu gimana?

2. Seruni Bodjawati

Jarang Terekspos, 3 Anak Muda Ini Layak Jadi Bensin Semangatmu!serunibodjawati.com

Akrab disapa Seruni. Dia adalah pelukis perempuan muda Indonesia yang melukis dengan sumber inspirasi dari ribuan buku koleksinya. Gadis kelahiran 1 September 1991 ini pernah dinobatkan sebagai The Most Successful International Visual Artist Under 20 oleh Komunitas Prancis Société des Artistes Contemporaines, dan menjadi pelukis perempuan Indonesia pertama yang memenangkan penghargaan Dies Natalis XXVI dan XXVII Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Seruni gak cuma jago lukis, tapi dia juga terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi Paling Berbakat tingkat nasional tahun 2012 oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Dia juga terpilih sebagai Mahasiswa Terbaik se-Institut Seni Indonesia Yogyakarta oleh Rektor ISI Yogyakarta, Hermien Kusmayanti.

dm-player

Yang bikin gak habis pikir lagi, Seruni termasuk Pahlawan Muda Indonesia versi Aplaus the Lifestyle Indonesia atas prestasinya di bidang seni rupa di kancah internasional, dan pernah mendapatkan anugerah Wanita Terinspiratif di Indonesia di bidang seni dan budaya oleh Kartini Award 2012 dari Majalah Kartini Indonesia dan Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Seruni sudah puluhan kali mengadakan pameran di dalam dan luar negeri seperti di Jepang (Kyoto), Amerika (New York), Australia (Melbourne), Perancis (Marseille), Singapura dan Spanyol.

Seruni juga punya perpustakaan pribadi yang memuat ribuan buku yang sebagian besar sudah dibacanya.

Bagi Seruni, hidup itu memilih bukan sekadar mengalami. Dia memilih mengerjakan apa yang paling membuatnya bahagia, dan punya makna. Ia merasa semakin bahagia jika ia bisa berprestasi dan menginspirasi banyak orang, khususnya anak muda.

Lihat tuh guys, kamu mau ikut jejak Seruni gak nih?

3. Pamungkas Prawisuda Sumasta

Jarang Terekspos, 3 Anak Muda Ini Layak Jadi Bensin Semangatmu!facebook.com/thesumasta

Lebih akrab dipanggil Ipung, cowok kelahiran 1993 ini punya segudang prestasi mendunia. Tahun 2004, Ipung berhasil menjadi Juara 1 sepak bola tingkat nasional mewakili Provinsi Lampung. Ia sempat diundang merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Negara.

Semenjak itu, banyak prestasi sepak bola tingkat nasional yang ia capai antara tahun 2005 hingga 2008.

Gak cuma hobi main bola, dia punya minat dan bakat di dunia elektronika. Ipung menjuarai beberapa kontes robot di Jogja antara tahun 2008 hingga 2010. Ipung pernah jadi Duta Young IM3 MOBAC di Jogja dan beberapa karyanya pun sempat diliput majalan nasional, HAI-Magazine pada masa SMA.

Gak heran, kalau Ipung lebih memilih melanjutkan kuliah S1 nya di Belanda tahun 2011. Gak pernah berhenti berprestasi, Ipung berhasil menjadi Pemenang kontes Arduino Challenge di Belanda Utara dan berhak atas kunjungan ke Silicon Valley, USA.

Di tahun yang sama, berkat kerja kerasnya, ia sempat mewakili Belanda di kompetisi robot tingkat Eropa di Wilhemshaven, Jerman dan menjadi finalis Internasional terbaik.

Tahun 2013, hasil karyanya menjadi pemenang kontes inovasi global dari perusahaan semikonduktor dunia bernama ATMEL dan berhak atas gelar AVRHERO.

Setelah mendapatkan gelar AVRHERO, ia sempat memamerkan hasil karyanya bernama PHOENARD di beberapa eksibisi tingkat dunia, seperti Maker Faire di Bay Area, California, Maker Faire di Roma, Italia, dan puncaknya di acara Elektronika Internasional terbesar, ELECTRONICA di Munich, Jerman.

Kesibukannya sepanjang tahun 2014 dalam dunia start-up bisnis, berakhir cukup manis. Ia dan dua koleganya berhasil mengumpulkan dana crowfunding sebesar 35.673 Euro. Ia yakin, ketekunan dan ilmu yang ia dapatkan di bidang teknologi dari negara lain, harapannya semoga bermanfaat kemashlahatan bangsa Indonesia ke depannya nanti. Duh, keren banget!

Guys, sebenarnya permasalahan yang ada di Indonesia itu mediocrity. Merasa sudah cukup senang saat menjadi biasa-biasa aja sehingga melupakan diri buat mencapai hal yang lebih dari batasan. Well, gak salah kalau Jim Collins bilang:

Good is the enemy of the great.
Iffah Zehra Photo Writer Iffah Zehra

Editor buku & Sekretaris Pelaksana Millennial Connect PPI Dunia 2020. Instagram: @iffahzehra

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya