5 Alasan Pentingnya Menjaga Omongan, Biar Gak Bikin Orang Lain Kesel!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di muka bumi yang sangat luas ini, ada lho segelintir orang tertentu yang punya hobi 'nyerocos' tiap waktu. Saat ada sebuah hal di sekitarnya yang dianggap tak sesuai dengan isi otaknya, si pelaku biasanya akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk melakukan aksi ber-nyap nyap-ria dengan bahagia. Karena ingin menunjukkan eksistensi diri melalui cerocosan, ia tidak akan peduli apa-apa yang keluar dari mulutnya akan berdampak baik atau tidak bagi lingkungan sekitarnya.
Nah, berikut ini beberapa alasan sederhana mengapa kamu perlu menjaga omongan agar tidak dicap sebagai penyerocos ulung.
1. Apa yang keluar dari mulutmu mencerminkan kepribadianmu seutuhnya
Karakter dan watak seseorang memang biasanya tercermin dari apa-apa yang keluar dari mulutnya. Saat kamu melihat ada orang yang gemar sekali nyerocos, ghibah, menyindir, menghina, maka kepribadian orang tersebut biasanya tak jauh-jauh dari apa yang ia bicarakan.
Semakin ia berbicara dari sudut tak baiknya, maka ia semakin menunjukkan karakter dan watak aslinya yang bisa membuat jengah orang di sekitarnya.
2. Tidak semua orang sepaham dengan apa-apa yang kamu omongkan
Meski perbedaan pendapat itu lumrah, jangan berbicara berlebihan dengan anggapan-anggapan yang menurutmu paling benar. Tidak semua apa yang keluar dari mulutmu diamini oleh orang-orang di sekelingmu karena setiap orang memiliki pemikirannya masing-masing.
Meski kamu punya segudang pendapat di dalam otakmu, jangan sekali-kali melampiaskannya dengan nyerocos secara brutal. Pilah dan pilih mana yang harus kamu ucapkan, mana yang harus kamu rem untuk diomongkan.
3. Risiko 'terpeleset lidah' bisa terjadi saat kamu bersemangat nyerocos
Editor’s picks
Ketika ada orang berbicara secara bebas, maka potensi terpeleset lidah bisa kapan saja terjadi pada saat yang tidak diinginkan. Meski tak diniatkan, sesekali kamu pasti pernah mengucapkan kalimat negatif yang bisa merusak nama baik seseorang.
Memang sih, berbicara itu merupakan hak setiap orang, namun kamu harus tetap bisa mempertanggungjawabkan apa yang kamu ucapkan jika menyangkut kehidupan orang lain. Terutama jika yang dibicarakan melulu mengenai keburukan orang, hal tersebut tentu saja akan menjadi bumerang bagi dirimu sendiri di kemudian hari.
Baca Juga: 15 Kejadian Salah Ngomong yang Bikin Malu Banget sekaligus Ngakak
4. Bisa jadi juga ada yang merasa tersakiti saat kamu nyerocos tiada henti
Saat kamu gencar berceloteh ria terutama saat membahas sisi buruk orang lain, maka akan ada pihak-pihak yang merasa tersakiti atas ucapanmu. Bukannya berhenti, kamu malah semakin gencar membahasnya dengan iringan gelak tawa menyudutkan.
Sebuah omongan akan menjadi tidak sehat jika isi pembicaraannya melulu membahas sisi terlemah orang lain dengan pilihan kata yang tidak baik.
5. Sikat gigi dulu, napasmu bau naga kalau nyerocos tiap waktu!
Jarang disadari, orang yang suka nyerocos tiada henti biasanya kurang begitu memerhatikan kebersihan mulutnya. Karena pikirannya lebih terfokus pada apa-apa yang ia ucapkan, masalah bau mulut pun terkadang dengan enteng diabaikannya. Kan tidak lucu sudah semangat cuap-cuap di depan khalayak ramai tapi orang-orang menjauhi karena alasan sepele masalah pernapasan. Meski terdengar sederhana, masalah kesehatan gigi dan bau mulut menjadi demikian penting saat kamu berinteraksi dengan orang lain.
Boleh sih berbicara sepanjang waktu selama isi obrolan yang kamu bahas tak membahas keburukan orang lain. Kan tidak lucu kamu sibuk membahas kekurangan orang lain tapi kamu sendiri punya kekurangan yang lebih banyak dari orang yang kamu bicarakan.
Baca Juga: 5 Perbedaan Mencolok Orang Banyak Omong vs Orang yang Suka Ngobrol
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.