5 Alasan Seseorang Gak Suka Mengumbar Persoalan Pribadi
ilustrasi rahasia (unsplash.com/Kristina Flour)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang bebas menentukan atau memilih haknya untuk memberitahu persoalan pribadi. Bisa juga, mereka tidak memberitahukan kepada siapa orang yang dikehendaki. Banyak perbedaan sifat orang yang tidak mungkin disamaratakan.
Terlebih lagi, seseorang yang benar-benar memiliki keyakinan diri untuk tidak segan-segan mempublikasikan bagian hidupnya kepada khalayak ramai. Sebagian orang memang ada yang memiliki kerahasiaan pribadi dengan ciri khas masing-masing.
Ketahui deretan alasan dari seseorang mengapa dirinya tidak ingin mengumbar kehidupan pribadinya, baik di media sosial atau menjadi bahan obrolan.
1. Tidak mau menjadi bahan omongan orang
ilustrasi pembicaraan (unsplash.com/Alicia Steels)Untuk membuka pembicaraan yang menyangkut masalah pribadi, perlu berpikir ulang. Hal ini disebabkan karena seseorang tak ingin kehidupannya menjadi konsumsi publik.
Mengingat orang-orang suka membicarakan berbagai hal yang menjadi daya tarik tersendiri, tapi tidak mengetahui apa dampak yang akan terjadi nantinya hanya karena sebuah pembicaraan kecil itu.
Tidak mau menjadi bahan omongan orang, bukan berarti menjadi orang yang tertutup rapat dan tidak mau terbuka. Malahan, yang satu ini lebih bisa menghargai keputusan yang telah dibuat sesuai keinginannya sendiri.
2. Ingin rahasianya disimpan bagi dirinya sendiri
ilustrasi secret (pixabay.com/Ramdlon)Tidak menutup kemungkinan bahwa rahasia bisa saja tetap menjadi rahasia tersendiri ketika disimpan amat rapat, sehingga tidak ada satu orang pun yang bisa mengetahui apa sebenarnya rahasia yang sedang dijaga.
Contoh sederhana, bisa menuliskan rahasia di catatan diary atau pun bisa mengutarakan curahan hati lewat notes di gadget kita dengan memberinya sandi. Dengan begitu orang lain tidak akan tahu apa rahasia yang kita miliki dan bagaimana cara kita bisa pandai dalam menyimpan rahasia yang berharga.
3. Menganggap bahwa diri sendiri yang bisa mengerti
ilustrasi seorang perempuan (pixabay.com/Pezibear)Editor’s picks
Sering galau tentang orang lain yang tidak atau belum tentu mengerti diri kita? Besar kemungkinan memang seperti itu, rata-rata orang yang bisa mengerti betul hanya dengan hitungan jari.
Bahkan terkadang, teman terdekat saja belum tentu mengenali lebih dalam dan paham bagaimana harus mengatasi persoalan yang tengah bergelut dalam diri kita. Mungkin sudah kenal lama, sudah hafal karakternya, tapi tidak bisa dipastikan juga dapat menjamin bahwa teman kita juga bisa merasakan apa yang kita rasakan.
Menganggap diri sendiri yang bisa mengerti rasanya sangat benar sekali, kenapa? Karena kita sudah mengenali diri sendiri dengan baik dan sudah mengenal lebih dalam seperti apakah diri kita ini. Tentunya hanya kita sendiri yang bisa mengerti keadaan saat terjadi, apa pun itu.
Baca Juga: 5 Cara Menghargai Privasi Orang Lain, Jangan Sembarang Unggah Foto!
4. Belum bisa menemukan orang yang dipercaya
ilustrasi sedang berpikir (unsplash.com/Anthony Tran)Mencari orang yang bisa dipercaya sekaligus sebagai teman sangat sulit dan juga mencari siapa yang layak diberi kepercayaan. Tidak mudah, lho, membangun kepercayaan kepada orang lain, meskipun itu pada teman sendiri jika belum mempunyai keyakinan yang cukup besar pada orang pilihan.
Maka dari itu, butuh kejelian dalam urusan kepercayaan pada siapa saja, baik itu teman, sahabat, maupun pada orang lain yang baru dikenal. Kita tidak bisa sembarangan dengan asal memilih untuk memberikan rasa kepercayaan. Jika belum ada yang bisa dipercaya, tidak jadi masalah besar, kan?
5. Memiliki prinsip kuat untuk menjaga privasi
ilustrasi menelpon (unsplash.com/Austin Distel)Privasi sama halnya menjaga kerahasiaan pribadi. Tentu saja keinginan setiap orang bisa menjaga privasinya dengan sebaik mungkin.
Seseorang dengan prinsip kuat akan memegang teguh pendiriannya dan tidak membiarkan orang lain bisa merobohkan prinsip yang selama ini telah menjadi pegangan hidup.
Menjaga persoalan pribadi adalah bagian yang terpenting dalam hidup. Berhati-hati melakukan sesuatu itu tindakan yang patut diperhatikan. Jangan sampai tidak berpikir ulang, karena jika sudah terlanjur terjadi, sudah tidak mungkin bisa kembali lagi. Tetap positive thinking dalam melakukan tindakan apa pun, ya!
Baca Juga: 5 Cara Menjadi Pribadi yang Lebih Ramah untuk Introver, Mudah kok!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
