5 Faktor Penyebab Pernikahan Usia Dini, Media Masa pun Berpengaruh 

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab pernikahan dini

Barangkali kita sudah sering mendengar kabar mengenai pernikahan usia dini di media massa. Indonesia sendiri menjadi negara yang marak kasus pernikahan usia dini. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor 2020, terdapat 8,19 persen perempuan Indonesia yang menikah pertama kalinya di usia antara 7–15 tahun. Usia yang tergolong belia untuk menikah.

Lantas, faktor apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya pernikahan usia dini di antara masyarakat kita? Mengapa pernikahan di bawah umur masih terus terjadi, padahal Indonesia telah menetapkan undang-undang mengenai batas minimal seseorang diizinkan untuk melakukan pernikahan. Berikut penjelasan mengenai faktor penyebab terjadinya pernikahan dini!

1. Faktor ekonomi 

5 Faktor Penyebab Pernikahan Usia Dini, Media Masa pun Berpengaruh ilustrasi uang (unsplash.com/Alexander Mils)

Faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya pernikahan dini di Indonesia. Pernikahan dini seakan menjadi jalan keluar untuk lari dari berbagai macam kesulitan yang dihadapi, termasuk kesulitan ekonomi. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa sejumlah informan yang diwawancarai mengatakan, mereka melakukan praktik pernikahan dini karena ingin memperbaiki ekonomi keluarga. Alasan tersebut paling banyak dilontarkan oleh orang tua pihak perempuan dan para perempuan itu sendiri.

Para perempuan berharap, setelah melaksanakan pernikahan, kehidupan perekonomian mereka bisa semakin membaik karena dapat mengandalkan seluruh penghidupannya pada suaminya. Dari pihak orang tua, pernikahan juga membuat mereka melepaskan tanggung jawab terhadap anaknya, sehingga mereka merasa tugas mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarga telah selesai, beban ekonomi keluarga pun berkurang.

2. Faktor pendidikan 

5 Faktor Penyebab Pernikahan Usia Dini, Media Masa pun Berpengaruh ilustrasi pelajar (unsplash.com/MD Duran)

Dikatakan bahwa semakin rendah tingkat pendidikan suatu individu, semakin mendorong berlangsungnya pernikahan usia muda (di bawah umur). Sebab, pendidikan lah yang menjadi faktor penting bagaimana seseorang memandang dunianya serta melihat dirinya sendiri. Namun, agaknya pernyataan tersebut lebih merujuk pada pendidikan formal yang berlangsung di ruang formal. Nyatanya, pendidikan tidak hanya berasal dari lembaga formal saja, tetapi juga bisa dari keluarga maupun lingkungan sosial.

Terdapat penelitian yang menerangkan bahwa faktor pendidikan merupakan salah satu penyebab dari maraknya praktik pernikahan dini di desa tertentu yang ada di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena ketidaktahuan anak terhadap seksualitas, mereka tidak mengetahui konsekuensi apa yang akan dihadapi saat melakukan seks pra-nikah. Untuk mengatasi problematika seperti ini, pendidikan memang dapat dikatakan menjadi garda terdepan untuk menanggulanginya.

Baca Juga: Kasus Pernikahan di Bahwa Umur di Jabar Masih Tinggi

3. Faktor keluarga 

dm-player
5 Faktor Penyebab Pernikahan Usia Dini, Media Masa pun Berpengaruh ilustrasi keluarga (unsplash.com/Jessica Rockowitz)

Di banyak kasus, orang tua berperan dalam menentukan pernikahan anak mereka. Jika orang tua tidak mampu mengatasi permasalahan yang dialami keluarganya dengan baik, maka mereka bisa mengambil keputusan yang menimbulkan permasalahan baru dan merugikan banyak pihak. Misalnya, seorang anak gadis mengalami pemerkosaan, anak gadis tersebut kemudian dinikahkan dengan pelaku pemerkosa atau dengan orang lain yang menyanggupi menikah sebagai jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

Pernikahan tersebut juga dilakukan untuk menimalisir rasa malu serta perasaan bersalah. Bukankah keputusan semacam itu tidaklah baik bagi psikologis korban? Keputusan itu justru berpeluang menimbulkan masalah baru yang besar seperti KDRT maupun masalah kesehatan mental.

4. Faktor adat istiadat 

5 Faktor Penyebab Pernikahan Usia Dini, Media Masa pun Berpengaruh ilustrasi perempuan (unsplash.com/Shubham Bochiwal)

Dalam tradisi, pernikahan tidak lagi memandang usia seseorang. Meskipun pernikahan di bawah umur melanggar undang-undang negara, tetapi pernikahan tersebut sah-sah saja dalam adat istiadat mereka. Di Indonesia sendiri, ada tradisi tertentu yang memperbolehkan remaja menikah sebelum memasuki usia pubertas. Perempuan boleh menikah di usia yang sangat belia, begitu pun laki-laki.

Biasanya pernikahan tersebut terjadi karena beberapa hal, seperti dilatarbelakangi oleh keyakinan, adanya anggapan kaum perempuan yang lebih banyak daripada kaum laki-laki, serta adanya perasaan utang budi. Variatif memang. Berbicara tentang adat istiadat memang menjadi suatu hal yang sangat menarik, karena setiap adat memiliki aturannya sendiri dan amat multiinterpretatif.

5. Faktor media massa 

5 Faktor Penyebab Pernikahan Usia Dini, Media Masa pun Berpengaruh ilustrasi orang dengan ponsel (unsplash.com/camilo jimenez)

Siapa sangka bahwa media massa berpengaruh memunculkan pernikahan dini. Media massa memiliki peran penting dalam membentuk dan mengubah perspektif masyarakat luas, terlebih di zaman modern seperti saat ini. Oleh karena itu, media massa dapat dikatakan punya kekuatan untuk mengatur masyarakat. Dengan adanya media massa yang berkembang, kita tidak lagi menganggap tabu soal seksualitas.

Sayangnya, maraknya konten mengenai seks dan seksualitas ini tanpa dibarengi dengan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam terkait hal tersebut. Akibatnya, anak maupun remaja menelan informasi secara mentah-mentah karena tidak adanya penjelasan yang kritis. Mereka dengan mudah mengakses informasi dan menyaksikan tayangan konten yang beredar, termasuk tentang pornografi. Di sinilah peran orang tua dan pihak-pihak berkepentingan dibutuhkan untuk mendidik dan membimbing mereka.

Ada cukup banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya pernikahan dini. Hal yang perlu kita ketahui bersama ialah, bahwa pernikahan dini dapat merugikan anak dalam beberapa aspek, seperti ekonomi, kesehatan (baik mental maupun fisik), pendidikan, serta kebebasan mereka. Menikah di bawah umur rentan terhadap kesehatan reproduksi dan tingkat kemiskinan.

Baca Juga: 5 Cara Elegan Atasi Masalah Pernikahan, Jangan Gegabah!

Riani Shr Photo Verified Writer Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya