5 Pelajaran Hidup dari Sunset Bersama Rosie, Belajar Menyikapi Takdir

Siapa yang udah pernah baca novelnya?

Para pembaca setia novel Tere Liye pasti sudah tuntas membaca Sunset Bersama Rosie, salah satu novel best-seller yang mengajarkan pembacanya tentang perasaan, cinta, dan takdir. Secara garis besar, novel ini berkisah tentang seorang laki-laki bernama Tegar yang memiliki masa lalu kelam karena perasaan cintanya yang tak sempat tersampaikan kepada teman karib semasa kecilnya bernama Rosie.

Tegar yang memiliki keinginan untuk menyatakan cintanya kepada Rosie di puncak Rinjani harus gagal, karena Nathan (sahabat Tegar) telah menyatakan cintanya terlebih dahulu kepada Rosie. Menjadi sebuah bencana yang besar bagi Tegar, karena Rosie pun membalas perasaan Nathan. Mereka berdua pada akhirnya menikah. Tegar lantas harus menerima kenyataan itu dan tetap melanjutkan kehidupannya dengan baik.

Berdasarkan sinopsis novel tersebut, menyesakkan bukan berada di posisi Tegar? Permasalahan Tegar itulah yang membuat pembaca mampu memahami tentang cinta dan takdir dalam pemahaman yang baru. Ada banyak pelajaran hidup yang bisa kita dapat dari novel ini, pelajaran yang dapat membuat kita lebih memaknai tentang takdir dan belajar menyikapinya. 

1. Tegas dalam perasaan itu penting 

5 Pelajaran Hidup dari Sunset Bersama Rosie, Belajar Menyikapi Takdirilustrasi orang bimbang (unsplash.com/Nik Shuliahin 💛💙)

Salah satu pelajaran yang dapat kita ambil dari novel Sunset Bersama Rosie ialah tegas dalam perasaan. Jika kita mampu tegas dalam perasaan, maka kita akan dapat konsisten dalam melangkah, mengetahui jalan mana yang akan dilalui, mempertahankan pendirian, serta mengambil keputusan tanpa adanya rasa penyesalan. Agaknya ini pula yang perlu dimiliki oleh tokoh Tegar, Rosie, dan Sekar yang memiliki peran penting dalam cerita.

Kalau saja Tegar dapat tegas dalam perasaannya terhadap Rosie, maka ia tidak perlu membuat janji yang pada akhirnya tak mampu ia tepati kepada Sekar. Kalau saja Rosie dapat tegas dalam perasaannya terhadap Tegar, maka ia tidak akan membuat Tegar resah dan bimbang dalam mencari jalan pulang. Dan kalau saja Sekar dapat tegas dalam perasaannya terhadap Tegar, maka ia tidak akan terluka banyak.

2. Keikhlasan dan penerimaan akan mendatangkan kebahagiaan 

5 Pelajaran Hidup dari Sunset Bersama Rosie, Belajar Menyikapi Takdirilustrasi orang bahagia (unsplash.com/Alex Alvarez)

Bagi kamu yang sudah membaca tamat novel Sunset Bersama Rosie, tentunya tahu bagaimana tokoh Tegar berupaya untuk menerima apa yang menjadi takdirnya dan mengikhlaskan perasaannya terhadap Rosie yang ia pendam selama berpuluh-puluh tahun. Setelah melalui masa-masa kegetiran dan kesedihan, Tegar pun perlahan dapat menerima tentang jalan hidup dan nasib yang telah digariskan Sang Penulis Skenario Kehidupan kepadanya. Ini dibuktikan dari hubungan yang tetap ia jalin dengan Rosie dan keluarga kecil Rosie.

Meskipun nasihat lama mengatakan bahwa cinta tidak harus memiliki, tetapi tidak mudah menyaksikan orang yang kita cintai menjalani kehidupan pernikahannya dengan orang lain. Dibutuhkan hati yang amat lapang. Namun, siapa pun yang mampu menerima takdirnya dengan ikhlas dan dengan penerimaan yang luas, ia tidak akan terus menerus merasa terluka, justru hal itu akan mendatangkan kedamaian dalam hatinya.

Baca Juga: Belajar Bersyukur! 5 Pelajaran Hidup dari Angin

3. Berdamai bukan melupakan 

dm-player
5 Pelajaran Hidup dari Sunset Bersama Rosie, Belajar Menyikapi Takdirilustrasi orang bahagia (unsplash.com/KAL VISUALS)

Seringkali ketika kita memiliki kenangan buruk tentang seseorang yang telah membuat perasaan kita terluka, kita memutuskan untuk melupakan kenangan tersebut. Apapun tentangnya, harus dilupakan. Padahal melupakan bukan cara yang baik dan tepat untuk menyembuhkan luka. Sebab, mau bagaimanapun usaha kita, kita akan sulit melupakan suatu hal yang pernah terjadi dalam hidup kita, terlebih suatu hal tersebut menyangkut perasaan sedih dan bahagia.

Di banyak kesempatan, ketika kita berusaha melupakan suatu hal, kita justru semakin mengingatnya. Maka, cara yang tepat untuk menyembuhkan luka ialah berdamai. Berdamailah dengan masa lalu itu, dengan menerimanya dan merangkulnya, bukan malah mengelaknya. Hal ini juga yang berusaha dilakukan oleh tokoh Tegar ketika mendapati kenyataan bahwa orang yang dicintainya memutuskan untuk menjalani pernikahan dengan orang lain.

4. Ikhlas melepaskan kepergian orang terkasih 

5 Pelajaran Hidup dari Sunset Bersama Rosie, Belajar Menyikapi Takdirilustrasi langit senja (unsplash.com/Keegan Houser)

Di dalam novel ini, dikisahkan bahwa Nathan (suami Rosie) meninggal dunia karena peristiwa bom di Pantai Jimbaran. Peristiwa tersebut digambarkan ketika keluarga Rosie tengah melakukan panggilan video dengan Tegar, keluarga kecil yang digambarkan tengah berbahagia saat itu. Kebahagiaan inilah yang membuat Rosie amat merasa kehilangan (yang dapat dikatakan secara tiba-tiba).

Rosie yang begitu kehilangan pun mengalami depresi berat hingga mencoba bunuh diri. Melepaskan kepergian orang terkasih memang begitu sulit, hal inilah yang dirasakan oleh tokoh Rosie dalam novel ini. Sunset Bersama Rosie secara tidak langsung mengajarkan kita untuk senantiasa ikhlas melepaskan kepergian orang yang kita cintai.

5. Kesibukan fisik dapat membantu mengurangi kesibukan hati 

5 Pelajaran Hidup dari Sunset Bersama Rosie, Belajar Menyikapi Takdirilustrasi orang bekerja (unsplash.com/ConvertKit)

Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya.... Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik

Begitulah kutipan yang dilontarkan oleh Tegar dalam novel ini. Di beberapa kejadian, butuh waktu yang lama memang untuk dapat menerima apa yang menjadi takdir kita. Begitu juga yang dialami oleh tokoh Tegar. Ia berupaya untuk menyibukkan dirinya dengan berbagai macam pekerjaan hanya agar tidak terus menerus mengingat Rosie, tatkala perempuan yang dicintainya itu memilih laki-laki lain sebagai pasangan hidupnya.

Nyatanya, apa yang dilakukan Tegar untuk menyibukkan diri mampu membuatnya melupakan sejenak tentang Rosie, membuatnya fokus berkarir dan mengembangkan diri. Pernyataan itu ada benarnya memang, kesibukan fisik dapat membantu mengurangi kesibukan hati dari memikirkan sesuatu. Setidaknya hal tersebut mampu mengalihkan pikiran kita untuk fokus mengerjakan apa-apa yang ada di depan mata.

Sungguh, pelajaran hidup yang bermakna, bukan? Novel ini secara menyeluruh mengajarkan kita tentang bagaimana menyikapi takdir serta membuat kita memahami cinta dengan pemahaman yang baru. Bagi kamu yang belum membaca, novel ini jadi salah satu rekomendasi yang bisa kamu baca untuk mengisi waktu bersantai.

Baca Juga: 5 Pelajaran Berharga saat Hidup Sudah Makin Toksik, Siap Belajar?

Riani Shr Photo Verified Writer Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya