Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak bersama dengan orang tua (IDN Times/Dwi Agustiar)

Petunjuk bagi setiap muslim beserta keluarganya adalah tentu saja Al-Quran. Al-Quran adalah suatu pedoman dan petunjuk bagi setiap pertanyaan yang kamu miliki. Di dalam Al-Quran, terdapat pesan dan petunjuk untuk setiap muslim beserta keluarganya. 

Berikut ini pembahasan mengenai beberapa ayat yang menjelaskan tentang posisi anak dalam Al-Quran.

1. Hiasan Kehidupan Bagi Orang Tua

Ilustrasi anak-anak India. pixabay.com/akshayapatra

Surat Ali Imran ayat 14

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ

Zuyyina Lin-Nāsi Ḥubbusy-Syahawāti Minan-Nisā`I Wal-Banīna Wal-Qanaṭīril-Muqanṭarati Minaż-Żahabi Wal-Fiḍḍati Wal-Khailil-Musawwamati Wal-An’āmi Wal-Ḥarṡ, Żālika Matā’ul-Ḥayātid-Dun-Yā, Wallāhu ‘Indahụ Ḥusnul-Ma`Āb

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik."


Dalam surat Ali Imran ayat 14 ini, yang disebut dari kesenangan dunia salah satunya ialah seorang anak. Dengan hadirnya seorang anak dalam kehidupan, setiap manusia pasti akan merasakan kesenangan yang tak dapat diungkapkan karena telah terhiasinya hati dengan mendapatkan bayi yang sangat lucu. 

Anak untuk setiap orang tua bagaikan pelangi yang sangat indah, menjadi pewarna yang menghiasi kehidupan. Kehadiran seorang anak pasti sangat dinantikan banyak orang tua. Jika seorang anak sedang berada dalam tempat yang jauh, pasti bagi orang tua tak akan terbendung akan kerinduannya. 

Karena semua itulah para orang tua siap untuk dapat melakukan apa saja dan mengusahakan apa pun untuk mendapatkan keturunan atau seorang anak. Ketika keturunan yang diharapkan belum juga hadir, kehidupan para orang tua pasti akan terasa sangat berkurang. 

Suara, gerak-gerik, tingkah polah, raut wajah, dan tawa serta tangis mereka memanglah sangat indah yang tak bisa digantikan oleh apapun.

2. Anak Menjadi Ujian Kehidupan

Pexels/Pixabay

وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ

wa'lamū annamā amwālukum wa aulādukum fitnatuw wa annallāha 'indahū ajrun 'aẓīm

Artinya:

"Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar."

  • Surat At Tagabun Ayat 15

اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ

innamā amwālukum wa aulādukum fitnah, wallāhu 'indahū ajrun 'aẓīm

Artinya:

"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar."

  • Surat Al Munafiqun Ayat 9

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚوَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ

yā ayyuhallażīna āmanụ lā tul-hikum amwālukum wa lā aulādukum 'an żikrillāh, wa may yaf'al żālika fa ulā`ika humul-khāsirụn

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."


Beberapa orang menganggap anak sebagai rezeki, tetapi jangan lupa bahwa seorang anak bagi orang tua juga menjadi suatu ujian atau cobaan dalam kehidupan. Maka dari itu orang tua juga harus berhati-hati dalam membesarkan seorang anak. Keindahan dari seorang anak jangan menjadi kelalaian bagi orang tuanya dalam merawat anak. 

Jika para orang tua salah dalam mendidik seorang anak, bisa saja anak tersebut malah menjadi petaka atau memberikan kesulitan bagi orang tuanya. Oleh karena itulah para orang tua wajib mendidik dan mengajarkan anaknya dengan baik dan benar sesuai ajaran dalam Al Quran.

3. Anak Sebagai Musuh

pixabay.com/Firstian Azrul Akbar

Surat At Tagabun ayat 14

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْۚ وَاِنْ تَعْفُوْا وَتَصْفَحُوْا وَتَغْفِرُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

yā ayyuhallażīna āmanū inna min azwājikum wa aulādikum 'aduwwal lakum faḥżarụhum, wa in ta'fụ wa taṣfaḥụ wa tagfirụ fa innallāha gafụrur raḥīm

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

 

Sungguh tak dapat dibayangkan jika anak malah menjadi musuh bagi orang tua. Sangat mengerikan melihat ayat ini. Perintah dari Allah SWT untuk tetap berhati-hati atau waspada terhadap seorang anak, karena mereka bisa saja menjadi musuh bagi orang tuanya. 

Hilanglah sebagian besar keindahan dalam rumah tangga jika seorang anak sudah menjadi musuh orang tuanya. Anak yang menentang perintah Allah SWT dan suka menjatuhkan martabat keluarga menjadi kesedihan dan kesengsaraan hidup orang tuanya.

Demikianlah pembahasan mengenai posisu anak dalam Al-Quran. Seorang anak memiliki posisi yang sesuai dengan perlakukan yang orang tua berikan dan ajarkan kepada anaknya. Anak dapat menjadi sumber kebaikan dan pahala, juga dapat menjadi sumber dosa mu apabila kamu tidak mendidiknya dengan sangat baik.

Editorial Team