#GreenBeauty 6 Hal Penting Sebelum Melakukan Daur Ulang Sampah

Jangan sampai salah! 

Bayangkan, berapa banyak sampah yang dibuang oleh manusia setiap harinya? Padahal sampah merupakan salah satu masalah terbesar yang dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan bumi yang kita tempati. 

Untuk bisa menyelamatkan bumi dari kerusakan, ada banyak cara yang dapat kita lakukan, salah satunya dengan menerapkan konsep recycle atau daur ulang sampah. Dengan daur ulang, kita akan membantu mengurangi jumlah sampah di bumi karena sampah yang sebelumnya dibuang begitu saja, kini akan berganti menjadi sesuatu yang "baru" dengan melalui proses recycle

Namun, untuk menerapkan konsep recycle, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu. Apa saja kira-kira? Yuk, simak artikel di bawah ini! 

1. Pastikan tidak terkontaminasi

#GreenBeauty 6 Hal Penting Sebelum Melakukan Daur Ulang Sampahilustrasi wadah yang sudah terkontaminasi makanan (unsplash.com/@alexagorn)

Suatu barang yang mulanya dapat didaur ulang akan berubah menjadi tidak dapat didaur ulang saat sudah terkontaminasi oleh kotoran. Ini berlaku untuk produk karton atau kertas apa pun yang memiliki noda makanan, noda minyak, atau sisa sisa makanan karena akan mencemari bahan lain selama proses daur ulang. 

Contoh wadah yang sudah terkontaminasi seperti kotak pizza, cangkir kopi kertas sekali pakai dan wadah makanan cepat saji. Namun, jika wadah tersebut hanya terkontaminasi sebagian, kamu bisa merobek bagian-bagian yang terkontaminasi itu dan mendaur ulang sisanya. 

Di sisi lain, barang-barang berbahan plastik dan logam seperti botol plastik dan kaleng masih dapat didaur ulang meskipun terkontaminasi, dengan syarat kotoran yang menempel masih bisa dibersihkan. Oleh karena itu, sebelum kamu mengumpulkan sampah daur ulang, ada baiknya kamu memastikan terlebih dahulu sampah tersebut sudah bersih, kering dan kosong. 

2. Jangan dibungkus dengan kantong plastik

#GreenBeauty 6 Hal Penting Sebelum Melakukan Daur Ulang Sampahilustrasi sampah yang dibungkus dengan kantong plastik (unsplash.com/@possessedphotography)

Banyak dari kita yang mengumpulkan dan menggabungkan sampah di dalam kantong plastik besar. Padahal banyak program daur ulang yang tidak menerima plastik jenis ini karena teksturnya yang lunak dan lentur dapat membungkus roda gigi mesin sortir pada proses daur ulang sehingga menghalangi kinerja mesin. 

Sebenarnya, tidak masalah jika kamu ingin mengumpulkan barang-barang daur ulang ke dalam kantong plastik. Namun, saat kamu memindahkannya ke tempat sampah khusus daur ulang, cukup isinya saja tanpa harus memasukkan kantong plastiknya juga.

Baca Juga: #GreenBeauty Sustainable Beauty, Rutinitas Kecantikan Ramah Lingkungan

3. Pisahkan tutup botol plastik dari botolnya

#GreenBeauty 6 Hal Penting Sebelum Melakukan Daur Ulang Sampahilustrasi tutup botol (pexels.com/@krizjohn-rosales-251185)

Di beberapa komunitas, tutup botol plastik adalah jenis plastik yang tidak dapat diterima oleh pusat daur ulang. Hal ini dikarenakan tutup botol plastik memiliki ukuran yang terlalu kecil sehingga dapat menyumbat mesin daur ulang. Selain itu, jenis plastik pada tutup botol ini juga merupakan jenis yang sulit untuk di daur ulang. 

Meskipun ada beberapa program daur ulang yang masih bisa menerima sampah tutup botol plastik, tidak ada salahnya jika kamu tetap memisahkan antara tutup botol dengan botolnya saat proses memilah sampah. Alangkah lebih baik lagi jika kamu berusaha untuk mengurangi pemakaiannya dengan beralih menggunakan botol minum isi ulang. 

4. Perhatikan jenis plastik yang akan didaur ulang

#GreenBeauty 6 Hal Penting Sebelum Melakukan Daur Ulang Sampahproduk Garnier yang menggunakan kemasan plastik kode angka 1 (instagram.com/garnierindonesia)
dm-player

Sampah plastik biasanya dibagi menjadi tujuh kategori berdasarkan jenisnya. Kamu dapat memeriksanya dengan memperhatikan kode daur ulang pada plastik tersebut yang berupa panah membentuk segitiga dan terdapat angka di dalamnya. Semakin kecil angkanya, semakin besar kemungkinan produk plastik tersebut dapat didaur ulang.

Jenis plastik yang paling sering di daur ulang adalah plastik dengan kode 1 dan 2. Sementara untuk angka 3-7 cenderung lebih sulit di daur ulang sehingga hanya beberapa program daur ulang yang menerima plastik jenis ini.

Sebagai contoh, kamu bisa melihat di bagian bawah kemasan Garnier Micellar Cleansing Water. Di sana, kamu akan menemukan tanda panah membentuk segitiga yang didalamnya terdapat angka 1. Angka 1 ini menunjukkan bahwa kemasan Garnier Micellar Cleansing Water menggunakan jenis plastik Polyethylene Terephthalate  (PETE/PET).

Polyethylene Terephthalate (PETE/PET) adalah jenis plastik yang dapat didaur ulang dan menjadi bahan plastik yang paling sering didaur ulang di dunia. Garnier bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kamu yang sedang mencari produk kosmetik yang ramah lingkungan. Kamu juga bisa mengetahui lebih lanjut mengenai program #GarnierGreenBeauty di https://www.garnier.co.id/greenbeauty

5. Perhatikan kertas yang akan didaur ulang

#GreenBeauty 6 Hal Penting Sebelum Melakukan Daur Ulang Sampahilustrasi kertas sobek berukuran kecil (pexels.com/@anete-lusina)

Kertas adalah salah satu item yang bisa didaur ulang. Namun, meskipun sampah jenis ini dapat didaur ulang, ada beberapa kondisi kertas yang harus kamu hindari untuk didaur ulang.

Di beberapa program daur ulang, kertas dengan staples dan paperclip akan ditolak. Jika kamu menemukan kertas dengan kondisi seperti ini, lepaskan staples dan paperclip dari kertas tersebut. 

Selain itu, hindari pula untuk mendaur ulang kertas sobek berukuran kecil karena akan jatuh melalui celah atau bahkan dapat menyumbat peralatan daur ulang. Namun tenang saja, untuk sampah kertas sobek berukuran kecil, kamu bisa mendaur ulangnya sendiri dengan menjadikannya sebagai kompos. 

6. Pahami pedoman daur ulang sampah di tempatmu

#GreenBeauty 6 Hal Penting Sebelum Melakukan Daur Ulang Sampahilustrasi komunitas daur ulang sampah (freepik.com/freepik)

Aturan daur ulang sampah di setiap tempat biasanya berbeda-beda. Sebelum kamu melakukan #OneGreenStep dengan menerapkan konsep recycle, ada baiknya untuk menghubungi agen pengelolaan sampah setempat atau pemerintah kota tempat kamu tinggal. Kemudian, mintalah untuk dikirimi pedoman daur ulang yang komprehensif. 

Berikut beberapa hal yang harus kamu ketahui mengenai aturan pengelolaan sampah di wilayah mu.

  • Apa saja yang bisa dan tidak bisa didaur ulang?
  • Bagaimana cara menyortir dan membersihkan barang-barang yang harus didaur ulang? 
  • Di mana dan kapan daur ulang harus dilakukan?
  • Apakah memerlukan tempat sampah atau wadah daur ulang khusus? Jika ya, di mana saya bisa mendapatkannya?

Kabar baiknya, untuk kamu yang berada di wilayah JABODETABEK, sekarang sudah ada program daur ulang berbasis teknologi bernama eRecycle yang akan mempermudah untuk menerapkan konsep recycle. eRecycle bekerjasama dengan Garnier untuk pengelolaan sampah dan kamu hanya perlu mengunduh aplikasi eRecycle lewat Google Playstore untuk bisa menikmati program ini. 

Jenis sampah yang bisa kamu pilah untuk program eRecycle adalah kertas, botol kaca dan plastik. Untuk sampah jenis plastik, kamu bisa memindai barcode pada plastik tersebut agar aplikasi bisa mengenali jenis plastiknya. Setelah itu, kamu cukup duduk manis di rumah karena petugas eRecycle akan datang menjemput sampah yang sudah kamu pilah ke fasilitas pengolahan. 

Nah, itulah enam hal penting yang harus kamu ketahui sebelum melakukan daur ulang sampah.  Dengan memahami cara mendaur ulang yang benar dan efisien, kamu dapat membantu perusahaan daur ulang melakukan pekerjaan mereka dan mengalihkan limbah yang seharusnya di TPA menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. 

Yuk, kita dukung program Garnier Green Beauty dalam menjaga kelestarian bumi melalui konsep recycle bersama #GarnierxIDNTimes.

Baca Juga: #GreenBeauty 8 Hal Simpel yang Beri Kontribusi Besar untuk Bumi

Sharma Khan Photo Verified Writer Sharma Khan

Cukup baca tulisanku tanpa harus tahu siapa aku

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya