IWF 2020: 5 Upaya agar Difabel Netra Tetap Bisa Nikmati Karya Sastra

Siapa bilang difabel tidak bisa menikmati karya sastra?

Hari ketiga Indonesia Writers Festival (IWF) 2020 tepatnya pada tanggal 23/09/2020 diisi oleh Indah Darmastuti dari Difalitera di sesi "Inklusivitas dalam Sastra". Perempuan yang merupakan penulis sekaligus pecinta sastra ini menyampaikan beberapa cara yang bisa dilakukan agar para difabel netra tetap bisa menikmati karya sastra. 

Difabel netra adalah seseorang yang memiliki keterbatasan terhadap indra penglihatannya. Setiap orang tentunya memiliki hak yang sama termasuk difabel netra dalam menikmati karya sastra. Berikut ini 5 cara ala Indah Darmastuti agar para difabel netra tetap bisa menikmati karya sastra. 

1. Memfasilitasi minatnya

IWF 2020: 5 Upaya agar Difabel Netra Tetap Bisa Nikmati Karya Sastrayoutube.com/IDN Times

Bukan hanya non-difabel saja yang memiliki beragam minat, difabel pun juga sama. Salah satunya adalah difabel netra yang beberapa di antara mereka memiliki minat dalam bidang karya sastra. Sudah seharusnya kita bisa menyalurkan apa yang menjadi minatnya. 

Untuk menyalurkan minat mereka terhadap karya sastra, hendaknya kita bisa memfasilitasi mereka dengan baik. Kita bisa mencari tahu karya sastra apa yang jadi minat mereka. Entah itu cerpen, puisi, atau bahkan novel. 

2. Melalui proses mendengarkan

IWF 2020: 5 Upaya agar Difabel Netra Tetap Bisa Nikmati Karya Sastrapexels.com/Karolina Grabowska

Difabel netra memiliki keterbatasan dalam penglihatan mereka sehingga mereka akan kesulitan menikmati karya sastra dalam bentuk tulisan pada umumnya. Sebagai gantinya, kita bisa membacakan karya sastra yang mereka sukai agar mereka tetap bisa menikmati karya sastra. Misalkan saja mereka sedang ingin menikmati sebuah cerita, maka bacakanlah untuknya. 

Namun harus diingat, pembacaan dengan intonasi dan emosi yang sesuai dengan cerita akan lebih bermakna dan mudah mereka pahami. Bahkan, beberapa di antara mereka menyukai penyampaian cerita layaknya 'Sandiwara Sastra'. Jika kamu ingin mencobanya, kamu bisa mengajak beberapa temanmu untuk memainkan karakter yang berbeda sesuai dengan isi cerita. Percayalah, mereka pasti akan menyukainya. 

3. Menggunakan huruf Braille

IWF 2020: 5 Upaya agar Difabel Netra Tetap Bisa Nikmati Karya Sastraawarenessdays.com

Apa kamu pernah mendengar tentang huruf Braille? Huruf Braille adalah sistem tulisan yang diciptakan oleh Louis Braille dari Prancis yaitu jenis tulisan sentuh yang digunakan untuk tunanetra. Kita bisa membacakan sebuah karya sastra sementara mereka (difabel netra) menulis atau mengetik ulang dengan huruf Braille. 

Memang, cara yang satu ini cukup memakan banyak waktu. Namun, dengan ini mereka bisa menikmati ulang suatu karya sastra tanpa harus dibacakan oleh orang lain lagi. 

dm-player

Baca Juga: IWF 2020: Ini 5 Harapan Difabel Netra agar Bisa Menikmati Karya Sastra

4. Diskusi

IWF 2020: 5 Upaya agar Difabel Netra Tetap Bisa Nikmati Karya Sastrapexels.com/Christina Morillo

Luangkan waktumu untuk menanyakan pada mereka tentang karya sastra apa saja yang sudah mereka baca, pendapat mereka terhadap suatu karya sastra atau kamu bisa juga menanyakan apakah mereka memiliki pertanyaan tentang suatu karya sastra. 

Kebanyakan para difabel netra adalah pemikir yang kritis. Mereka akan bertanya jika ada sesuatu yang tidak mereka pahami. Contohnya saja, mereka tidak paham akan suatu gerakan atau kejadian dalam sebuah cerita. Hal ini karena keterbatasan indra penglihatan, mungkin saja mereka kesulitan untuk membayangkannya. Nah, kamu bisa menjelaskannya dengan bahasamu sendiri agar mereka bisa paham. 

5. Memanfaatkan teknologi

IWF 2020: 5 Upaya agar Difabel Netra Tetap Bisa Nikmati Karya Sastrapexels.com/jonas mohamadi

Di zaman yang serba digital ini, teknologi bukan hanya untuk non-difabel saja tetapi juga diberikan untuk para difabel. Salah satunya adalah untuk para difabel netra. Pesatnya laju teknologi mempengaruhi pada cepatnya penyebaran informasi baik itu tulisan, video, ataupun audio yang sudah bisa dibagikan hanya dengan sentuhan jari. Salah satu tempat yang menyediakan publikasi informasi adalah Podcast. Lewat Podcast, maka para difabel netra bisa menikmati karya sastra. 

Selain itu, Indah Darmastuti selaku narasumber IWF di hari ketiga pada sesi "Inklusivitas dalam Sastra" juga telah mendirikan platform audiobook sastra Indonesia yang diberi nama Difalitera untuk memfasilitasi para difabel netra agar tetap bisa menikmati sastra yang dijadikan bentuk audio. Difabel netra bisa menikmati berbagai karya sastra lewat plarform tersebut. Keren banget, kan? 

Demikian lima cara ala Indah Darmastuti agar difabel netra tetap bisa menikmati karya sastra. Ingatlah selalu bahwa penyandang disabilitas selalu punyak hak yang sama dengan kita yang non-disabilitas. Bantu mereka tetap berkembang melalui cara yang sesuai dengan mereka. Semoga bermanfaat! 

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui zoom dan Youtube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Baca Juga: IWF 2020: Mengubah Pembicaraan di Media Sosial Menjadi Tulisan

Sharma Khan Photo Verified Writer Sharma Khan

Cukup baca tulisanku tanpa harus tahu siapa aku

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya