Beda Jalani Puasa di Perantauan vs. Kampung Halaman

Inspirasi Ramadan IDN #Part16

Ramadan menjadi momen yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Termasuk para perantau yang sedang menempuh pendidikan atau bekerja. Ini dialami sendiri oleh penulis. Ini menjadi tahun keempat penulis hidup di tanah perantauan. Lebih dari tiga tahun di Bali, kemudian dua bulan belakangan berpindah ke Surabaya.

Rasanya banyak perbedaan yang mencolok ketika harus menjalani puasa di tanah rantauan dibandingkan di kampung rumah sendiri. Kamu yang pernah atau sedang merantau, pasti paham betul apa yang penulis rasakan, seperti berikut ini:

Mencari menu buka dan sahur sendiri.

Beda Jalani Puasa di Perantauan vs. Kampung Halamanrssing.com

Ini nasib 'tragis' bagi para perantau, apalagi yang lagi jomblo. Sudah jauh dari rumah, tidak ada yang mau menemani atau membuatkan menu berbuka dan sahur selama di tanah rantauan. Pokoknya semua serba sendiri.

Coba bandingkan sama mereka yang merantau bersama istri atau pacar. Tidak perlu repot mau mencari makanan untuk memenuhi gizinya sendiri. Mereka mungkin tidak lagi memikirkan kampung halamannya.

Mendadak sedih karena kangen masakan rumah.

Beda Jalani Puasa di Perantauan vs. Kampung Halamaninovasee.com

Siapa yang tidak sedih. Ketika membeli makanan yang pernah dibuatkan ibu di rumah. Saking kangennya sama keluarga, sampai rela membeli makanan semirip di rumah meski harganya mahal. Tambah sedih lagi.

Ujung-ujungnya sesampai di kos, makanan itu disantap sembari telepon ibu di rumah dan curhat tentang mahalnya makanan yang sudah dibeli.

Baca juga: Ramadan Pertamaku, Seorang Kristen di Lingkungan Mayoritas Muslim

Sering melewatkan sahur.

dm-player
Beda Jalani Puasa di Perantauan vs. Kampung Halamantechno.id

Ini parah. Sudah pasang alarm dan volumenya dikencangin, lalu ditelepon orang rumah, tapi masih saja melewatkan sahur. Beginilah nasib para perantau. Padahal sudah banyak hal dilakukan supaya bisa bangun untuk bersantap sahur. Makanan siap saji yang sudah dibeli malam hari jadi sia-sia, deh.

Karena saking biasanya dibangunin secara langsung oleh ibu atau keluarga lain jika berada di rumah. Kalau sudah begini, siap-siap perutnya perih di jam makan siang.

Deg-degan nunggu THR

Beda Jalani Puasa di Perantauan vs. Kampung Halamanwaspada.co.id

Nah ini khusus buat perantau yang lagi bekerja. Ini jadi hari yang paling dinanti-nanti selain ramadan. THR (Tunjangan Hari Raya)! Berbagai daftar belanja, uang amplop untuk ponakan, dan bekal orangtua di rumah sudah dibuatkan list jauh-jauh hari. Baru mendekati masuk kerja, siap-siap bawa banyak bekal makanan dari rumah. Sebab gajinya sudah menipis.

Kalau di rumah, mana bisa dapat THR...

Kehabisan tiket transportasi.

Beda Jalani Puasa di Perantauan vs. Kampung Halamantravel.kompas.com

Sungguh nasib para perantau pasti akan seperti ini. Kehabisan tiket transportasi umum. Entah, gimana trik orang lain bisa mendapatkan tiketnya ya? Padahal sudah ikut memantaunya jauh-jauh hari sebelumnya. Kalau kita ada di rumah sih, tidak usah bingung hunting tiket segala.

Mungkin sarannya, kita harus membeli tiket transportasi umum satu bulan sebelum puasa. Atau kalau mau bersusah payah, kamu bisa pergi menaiki kendaraan pribadi saja. risikonya ya lelah di jalan, tapi sampai di tujuan dengan selamat.

Kamu juga mengalami hal sama gak? 

Baca juga: Bedanya Jalani Puasa Ramadan Saat Single vs. Sudah Menikah

irma yudistira Photo Verified Writer irma yudistira

Pengamat tulisan, dan status sosmed orang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu

Berita Terkini Lainnya