5 Alasan Kamu Gak Bisa Menuntut Orang Lain untuk Selalu Peka

Kamu harus paham juga, jika karakter orang juga beda-beda

Dalam kehidupan sehari-hari, persoalan mengenai kepekaan kerap menjadi tantangan tersendiri. Khususnya dalam sebuah hubungan baik asmara, pekerjaan, maupun sesama teman.

Itu terjadi tanpa disadari karena kamu menuntut orang lain untuk bisa memahami kondisimu. Hal tersebut kerap terjadi ketika komunikasi yang dijalin antar dua orang atau lebih sedang tidak baik. Alhasil, masalah itu cenderung akan berlanjut menjadi suatu pola tersendiri.

Namun, perlu dipahami bahwa tingkat kepekaan setiap orang tentu beragam. Tak semua orang mampu membaca apa yang kamu rasakan dengan spesifik, apalagi jika tidak disampaikan secara langsung. Maka dari itu, kamu tak bisa menuntut orang lain untuk selalu peka lantaran lima alasan seperti berikut.

1. Menuntut orang lain untuk peka sama dengan kita menaruh ekspektasi kepadanya

5 Alasan Kamu Gak Bisa Menuntut Orang Lain untuk Selalu Pekailustrasi mengobrol (pexels.com/MART PRODUCTION)

Ketika menuntut orang lain untuk selalu peka, maka tanpa sadar kamu telah menaruh ekspektasi kepada mereka. Harapan bahwa mereka mampu memahami apa yang kamu inginkan, butuhkan, bahkan pikirkan. Tanpa kamu harus menjelaskannya secara detail, mereka harus mengetahuinya, begitulah kira-kira tuntutannya.

Namun, kamu juga perlu mengingatkan kembali kepada diri sendiri, bahwa hal paling menyakitkan yakni menaruh harapan kepada orang lain. Sebab, kamu tak pernah bisa mengendalikan mereka secara utuh. Akan selalu ada sikap maupun tindakan dari mereka yang berada di luar kendali, termasuk mengenai tingkat kepekaannya.

2. Orang lain juga memiliki kehidupan sendiri yang jadi prioritas mereka

5 Alasan Kamu Gak Bisa Menuntut Orang Lain untuk Selalu Pekailustrasi perempuan menulis (pexels.com/Ivan Samkov)

Sebelum menuntut orang lain untuk selalu peka kepadamu, pastikan kamu mengingat satu hal dasar ini. Setiap orang pasti memiliki kehidupannya masing-masing, baik tujuan hidup serta prioritas. Artinya, dunia mereka bukanlah hanya tentang kamu, tapi lebih luas dari hal itu.

Sehingga, sudah sewajarnya apabila mereka tidak selalu peka dengan kondisi yang kamu alami. Sebab, masih terdapat banyak hal yang harus diurus dan diperhatikan oleh mereka. Misalnya, mengenai dirinya sendiri, mimpinya, maupun orang-orang terdekatnya. 

Baca Juga: 6 Cara Supaya Gak Jadi Orang Arogan, Harus Peka nih!

3. Menuntut orang lain selalu peka, artinya kamu mengukur perasaan mereka dengan perasaanmu sendiri

5 Alasan Kamu Gak Bisa Menuntut Orang Lain untuk Selalu Pekailustrasi memaksa (pexels.com/Keira Burton)
dm-player

Menuntut orang lain untuk peka kepada kondisimu, artinya kamu sedang mengukur perasaan mereka dengan apa yang dirimu rasakan. Tidak salah apabila kamu peka kepada mereka. Namun yang keliru adalah ketika kamu menuntutnya untuk melakukan timbal balik serupa. Secara tak langsung, kamu tengah menyamakan perasaan mereka dengan apa yang dirimu rasakan.

Hal tersebut terdengar cukup egois. Sebab, tingkat kepekaan setiap orang tidaklah sama dan tentu memiliki batas. Lebih baik kamu utarakan dengan gamblang mengenai apa yang dirasakan atau pikirkan. Daripada menunggu mereka untuk memahamimu yang entah berapa lama hal itu akan terjadi.

4. Pada dasarnya orang lain tak memiliki kewajiban untuk selalu peka kepada kita

5 Alasan Kamu Gak Bisa Menuntut Orang Lain untuk Selalu Pekailustrasi saling merangkul (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ada satu hal dasar yang perlu diluruskan. Mungkin selama ini kamu menganggap bahwa kepekaan adalah keharusan bagi sesama. Ya, memang peka adalah tindakan yang menunjukkan empati kepada orang lain. Namun, kamu tak bisa menjadikan hal tersebut seolah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang.

Peka memang tindakan yang baik, namun tak semua orang melakukannya dengan baik. Hal demikian juga dipengaruhi oleh tingkat kepekaan yang dimilikinya juga faktor lain seperti lingkungan. Persoalan kepekaan menjadi rumit lantaran banyak orang yang berasumsi sebagai sebuah kewajiban yang harus ditaati.

5. Sebab semua hal bisa dikomunikasikan dengan baik, tanpa mengharap kepekaan mereka untuk mengerti

5 Alasan Kamu Gak Bisa Menuntut Orang Lain untuk Selalu Pekailustrasi perempuan berbincang (pexels.com/George Pak)

Salah satu penyebab munculnya rasa ingin menuntut kepekaan terhadap orang lain adalah persoalan komunikasi. Apabila komunikasi di antara satu individu dengan lainnya berjalan dengan baik, maka mereka cenderung akan mengkomunikasikan segala hal yang ada di pikiran maupun perasaan dengan bijak.

Artinya, dengan komunikasi yang terbuka, kamu tak akan menuntut orang lain untuk peka mengenai suatu hal yang tidak diketahuinya. Sebab, kamu tidak mengutarakan hal itu.

Secara sederhana, peka dapat diartikan dengan seseorang yang dapat merasakan kondisi di sekitarnya. Selain itu, orang yang peka cenderung dapat memahami lawan bicaranya dengan baik. Sisi positif yang mampu diperoleh dari hal tersebut yakni menciptakan rasa empati dalam diri.

Menumbuhkan kepekaan dalam diri tentu tidak ada salahnya. Jika kepekaan itu ditujukan untuk kepentingan diri sendiri, maka hal itu masih wajar dan perlu dilakukan.

Namun, hal itu akan keliru, jika kamu menuntut perlakuan yang sama dari orang lain, supaya mereka juga bisa bersikap peka kepadamu. Ingat, bukan salah mereka apabila tak memahamimu. Justru salahmu yang tidak menyampaikan apa yang ada di dalam hati dan pikiran.

Baca Juga: 5 Alasan Pasangan Pura-pura Tidak Peka, Dia Sebenarnya Gak Mau Repot?

Izah Cahya Photo Verified Writer Izah Cahya

Menulis untuk menghidupkan -do the best- ig : @izahcahya_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya